Share

[GUIDE] Baca ini sebelum mulai baca!

Catatan untuk pembaca sebelum memutuskan membaca cerita ini:

Akhirnya 30k kata tercapai juga… Karena itu aku buat catatan ini sebagai panduan dalam bentuk QnA untuk pembaca, cerita macam apa sih “Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan” (CBMGSB) ini.

_______________

Q: Kenapa judulnya CBMGSB padahal sampai bab 40an lebih ML-nya aja masih belum ketahuan?!

A: Aku gak bisa kasih tau ‘kenapa’ karena itu spoiler di chapter mendatang tapi CBMGSB itu dikutip dari plot yang akan datang yang aku gak yakin kalian masih sanggup nunggunya karena romansanya baru mulai muncul di chapter … sangat jauh. Jadi kalian yang mau baca cerita ini karena tertarik romansa ringan, mikir-mikir dulu deh.

Q: Ini kenapa tiap mau menyentuh konflik cerita, MC-nya malah pindah dan ganti konflik lagi? Cerita macam apa ini?!

A: Gimana ya ngejelasinnya… Anggap aja cerita yang biasa kalian baca itu kaya garis lurus dengan dua titik, awal dan akhir. Dari awal perkenalan atau langsung konflik lalu bergerak menuju akhir untuk menyelesaikan konflik itu. Tapi cerita ini gak gitu, ini bukan garis lurus tapi lingkaran dengan dua titik di keliling lingkaran sebagai awal dan pusat lingkaran sebagai akhir. Kita bisa keliling lingkaran dan kembali ke awal tapi gak ada jalan untuk ke (pusat) akhir. Kenapa? Karena jalan yang sudah diputuskan adalah keliling bukan luas.

Bahasa singkatnya, MC kita ini bukan protagonis dalam konflik yang diperkenalkan dalam cerita. Dia gak punya peran lebih banyak dari protagonis tapi … dia punya pov paling banyak makanya dia kelihatan kaya protagonis di mata kita, karena dia MC.

Q: Latar dan bg cerita ini campur aduk, aku pusing! Kenapa banyak banget elemen mitologinya dari Eropa, kenapa gak dari Indonesia atau Asia Tenggara kek minimal?

A: Ini aku bukannya gak cinta budaya Indonesia atau gimana ya tapi aku gak berniat cuma nulis satu cerita ini doang. Walau bukan seri berlanjut, tapi setiap cerita itu punya latar dan bg yang sama, Bumiuntuk saat ini, hanya beda pulau atau kontinen atau negara atau kota. Jadi aku gak bisa matok konsep ceritanya hanya di Indonesia atau ASEAN karena ‘masalah’ ceritanya jadi terkesan stuck di situ-situ aja. 

Omong-omong cerita ini termasuk seri ‘Stage Play’ dan akuentah kapan, akan mulai seri ‘Off Stage’ di mana MC-nya menyentuh ‘masalah’ dari tempat gelap.

Q: Oh… Apa itu Stage Play dan Off Stage?

A: Literally, cerita yang menceritakan sebuah pertunjukkan (masalah) dari bangku penonton dan cerita yang menceritakan cerita di belakang panggung kenapa sebuah pertunjukkan (masalah) bisa sukses (diselesaikan).

Q: Cerita yang aneh… Kenapa penulis menulis cerita berbelit-belit begini?

A: Karena aku suka lah. Aku gak maksa kalian buat baca, karena cerita ini sama sekali bukan cerita ringan yang biasanya dibaca cuma saat waktu lenggang. Cerita ini konsepnya berat walau implisit, kalian yang udah baca seenggaknya 10 chapter pasti ngerasain itu. Dari blurb malahan kalian ngerasain, ‘Oh, kedengerannya bukan cerita romansa biasa!’ Bagi kalian yang gak suka menguras otak saat membaca, kusarankan jangan baca ini.

Q: Kenapa penulis gak menjadikan MC sebagai protagonis? Kupikir dia fine-fine aja kok…

A: Yang nentuin seseorang protagonis atau nggak itu karena tampangnya, kecerdasannya, dan nilai moral yang dia percayatentu aja itu syarat protagonis kebanyakan.  Kalau aku cuma perlu satu, kemampuan seseorang untuk nyelesein konflik dalam cerita. Jadi apa MC kita punya kemampuan itu? Nope. Dia gak punya.

Q: Jadi kenapa penulis gak milih protagonisnya sebagai MC juga?

A: Gak asik dong. Aku kan maunya cerita tentang seorang bystander (penonton yang menyaksikan konflik) dan dari awal sampai akhir tetap bystander. Sadar gak sih, cerita yang protagonisnya juga MC yang awalnya juga bystander, lama kelamaan dia bukan lagi bystander yang nonton tapi aktor yang melakon … karena perlu menyelesaikan tugas protagonis. Apa tugas protagonis? Tentu aja, menyelesaikan konflik yang muncul!

Q: Siapa tadi protagonisnya?

A: Hahaha. Haha. Ha… No comment.

Q: Konflik, bystander, aktor… Apaan itu semua? Aku gak ngerti!

A: Kita contohin deh misalnya ada orang kuat yang berubah jadi kucing karena dia terluka parah, dia ketemu anak bau kencur yang kagok makai kekuatannya sendiri terus dia tinggal sama anak bau kencur itu dan mengajarkan cara makai kekuatannya selagi dia memulihkan diri. Lalu orang-orang yang mengejar orang kuat itu muncul dan mereka berdua menghadapi orang-orang itu dan semacamnya. Jadi, apa konfliknya di sini? 

Apa ‘orang kuat yang akan balas dendam karena ada orang yang mencelakai dia’ atau ‘mereka yang terus-terusan diganggu cannon fodder dan cara mengatasinya’ atau ‘hubungan mereka sebagai guru-murid dan bagaimana itu berlanjut’ yang kusebut sebagai konflik di sini?

Bisa jadi iya bisa jadi enggak, tergantung penulisnya lah! Selama itu konflik yang perlu diselesaikan protagonisbukan MC, berarti itu konflik yang kumaksud.

Bystander dan aktor itu gampang ngejelasinnya. Dia menyelesaikan konflik gak? Kalau iya dia aktor, kalau enggak dia bystander.

Q: MC dalam cerita penulis itu kaya gimana orangnya? Kenapa pilih dia?

A: MC kita itu bukan narator terpercaya jadi informasi yang kita terima dari dia itu gak bisa ditelan mentah-mentah. Kita harus memilah mana yang benar mana yang salah, makanya aku bilang bagi yang gak suka menguras otak jangan baca cerita ini. Yang ada kalian malah pusing sendiri gara-gara narasi MC yang gak konsisten, semacam forced logic. Misal dia di awal bilang jago mtk tapi pas disuruh menghitung dia kagok, lalu dia merasionalkan dirinya sendiri bahwa dia kehilangan kemampuan buat menghitung karena trauma. Kita gak tahu apa dia itu bohong jago mtk atau dia malah percaya dia punya trauma karena tindak-tanduknya terlalu nyata. Paham kan force logic? Jati diri MC sendiri itu masih abu-abu, ingat, dari blurb udah dibilang dia gak punya memori setara beberapa tahun. Apa kita bisa percaya informasi dari seseorang yang gak bisa ingat masa lalunya?

Omong-omong, info yang bisa dipercaya sepenuhnya itu hanya dari glosarium, jadi jangan lupa baca glosarium minimal sekali agar enggak terlalu bingung.

Alasan pilih dia… Karena dia netral?

Q: Apa maksudnya netral?

A: No comment.

Q: Masa sih dia gak punya kemampuan nyelesein konflik? Di tag kan MC-nya dikategorikan cerdas.

A: Mmm… Apa orang yang ahli bahasa asing berarti dia bisa semua bahasa asing? Bahasa asing itu punya banyak lingkupan, Inggris, Perancis, Spanyol, Yunani, India, dll. Cerdas itu juga punya cakupan yang luas, cepat menghitung dalam pikiran, punya memori kuat, mudah memahami emosi orang-orang, dsb.

MC kita itu cerdas, dia bisa menemukan hubungan berbagai insiden yang terlihat tidak ada kaitannya dengan cepat dan tepat tapi apa itu cukup untuk nyelesein konflik di cerita ini? Nggak, dia gak punya kekuatan atau kemampuan untuk merealisasikan solusi yang dia pikirkan itu. Itu sebabnya dia cuma MC, dia bisa membuat kalian pembaca paham apa yang sedang terjadi tanpa perlu jadi protagonis. Jadi protagonis itu artinya dia harus bisa merealisasikan solusi, tapi apa protagonis juga harus memikirkan solusi itu sendiri? Enggak juga. Ingat aja cerita-cerita yang protagonisnya OP sedari awal atau dari bastard jadi hebat, mereka punya kekuatan yang mampu merealisasikan solusikebanyakan malah, force their way seolah ingin menghancurkan dunia dengan ke-OP-an mereka. Intinya mereka bisa menyelesaikan masalah, itu aja.

Q: Aku gak peduli yang lain cuma… SIAPA ML-NYA??

A: Ah… klu-nya ini bukan reverse harem. Dan lagi, dia itu MC bukan protagonis … jadi, apa hukum protagonis menemukan cinta bisa diberlakukan ke MC bystander? Coba pikir lagi.

Q: Penulis punya catatan buat pembaca gak? Misalnya kasih tau kelebihan cerita ini biar banyak yang baca.

A: Hmm… Cerita dengan tema mirip yang kutulis ini masih sedikit jadi gak tau target pembacanya yang mana. Tapi bagi yang mau baca cerita romansa ringan karena melihat judul… Aku minta maaf karena tag cerita ini sudah menggambarkan segalanya. Cerdas, pemeran utama wanita cantik, romansa, remaja, sekolah, superpower, fantasi gelap. Dari kiri ke kanan, semakin besar pengaruh tag-nya dalam cerita. Tapi aku juga gak bisa rekomendasiin ini buat pencinta fantasi gelap atau superpower karena yang kalian baca itu cuma lapisan terluar doang dan aku gak punya niat untuk membuka lapis demi lapis di cerita ini.

Q: Apa uniknya cerita ini? Kasih tau dong, siapa tau aku nanti tertarik baca.

A: Cerita ini gak menyentuh konflik utama secara buka-bukaan, jadi gak ada yang namanya perkelahian adu kekuatan antar penjelajah (baca glosarium) atau perang antar alam dan dunia (baca glosarium) karenasekali lagi, MC cuma bystander. Memang, MC punya konfliknya sendiri yaitu menelurusi ingatannya yang gak konsistensemua orang punya, tentu saja. Tapi konflik utama cerita ini adalah invasi dunia lain sedangkan MC, sebagai bystander, cuma sekedar kena cipratan dan ikut terseret karena tinggal di tempat yang sama dengan protagonis. Tapi hanya karena dia kena cipratan dan ikut terseret, bukan berarti dia bisa ikut andil menyelesaikan konflik utama. Segampang itu.

_______________

P.s. Gak tau kenapa huruf tebal dan miringnya gak berfungsi. Jadinya nanti huruf miring biar kuganti 'petik satu' dan huruf tebal... gak ada kan, ya? Oh, glosarium. Kuganti .Pake titik aja kaya gini; Spasi tunggal juga langsung ke reset jadi spasi dobel padahal kemaren masih bisa T_T

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status