Share

Horor, Kecup, dan Bagian Hati Langit

Langit sebenarnya bukanlah seorang yang penakut. Semasa dia kuliah, dia juga santai menempati kamar kosnya sendirian. Dia tidak takut meskipun itu mati lampu dan ia sendirian di kosan itu. Hanya karena kos-kosannya tidak jauh dari kuburan, yang untungnya terletak di pinggir jalan. Langit tidak takut. Bahkan ia harus pulang malam-malam sendirian, ia masih berani meskipun merasa was-was, tapi itu semua perasaan was-was kepada manusia dibanding entitas lain. Akan tetapi, beda cerita dengan menonton film horor. Apa pun jenisnya. Entah itu horor yang hantu dan setan, atau pun horor karena makhluk lain seperti zombie atau monster yang berdarah-darah, maka Langit akan dengan senang hati menolaknya. Karena, sebenarnya ia percaya pada sosok entitas lain. Ia percaya mereka ada, mereka yang berada di alam lain. Ia mempercayainya. Akan tetapi, ia tidak takut pada mereka karena ia tidak bisa melihatnya secara langsung. Beda cerita jika ia melihatnya dengan langsung sekalipun itu hanya rekayasa. Ala
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status