Share

Kaki dan Pipi

Atmosfer ketegangan menyelimuti rumah mewah itu. Seolah semua orang yang berada di dalamnya sedang dalam medan perang yang menggebu-gebu. Genderang perang telah dibunyikan sesaat setelah Langit dan Gita masuk ke dalam rumah. Kebencian, amarah, iri, dan dendam saling menyelimuti setiap emosi yang berbaur. Tatapan Langit yang mengabsen satu persatu wajah yang sudah menantinya sama sekali tidak bisa dikatakan ramah. Ia membenci mama dan papanya yang membuatnya harus menjalani masa kecil tanpa tahu bagaimana rasanya disayangi. Ia terkadang merasa iri pada teman-temannya yang bercerita betapa ibu mereka akan menjaga setiap kali mereka demam, atau sekadar memandikan, membuatkan sarapan, dan mengantar ke sekolah. Bahkan ia merasa iri pada anak-anak lain yang diantar ayahnya meskipun itu hanya menggunakan sepeda ontel.

Rasa iri Langit semakin menjadi pada sosok remaja laki-laki berwajah persis ibunya. Melihat bagaimana keduanya duduk bersebelahan tanpa canggung. Pemuda itu tersenyum sinis, ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status