Share

Pasar Malam

“Say, gabut. Pasar malam, yuk!” Sebuah notifikasi yang masuk ke ponsel Biru berisikan pesan tersebut. Biru, sang empunya ponsel, membuka pesan segera dan membalasnya dengan cepat.

“Gas! Gua juga gabut.”

Pengirim pesan tersebut adalah Gita. Satu-satunya sohib yang Biru punya. Biru akui, ia hampir tidak memiliki teman dekat selain Gita. Banyaknya teman yang ada hanya sekadar rekan dan relasi yang ia punya untuk menunjang kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Alasannya simpel, ia tidak pandai bersosialisasi. Biru selalu berpikir kalau hidup dalam masyarakat itu merepotkan sekaligus hal yang mau tak mau harus dilakukan. Karena manusia tidak bisa hidup sendiri. Bahkan terkadang, ada saat di mana seseorang benar-benar perlu orang lain untuk sebuah hubungan di luar hubungan transaksional seperti membeli jasa. Karenanya lah, setidak nyaman apa pun Biru dalam bersosialisasi, ia akan menahannya dan berusaha membangun relasi sebaik-baiknya dengan orang lain demi menjalani kehidupan yang nyam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status