Share

Chapter 23

Tubuhku mengeliat, ketika cahaya matahari berhasil menyilaukan mataku. Hari sudah berganti, aku telah tertidur di ranjang Tom dan gagal pergi dari kamar ini sebelum hari berganti.

"Selamat pagi, sunshine."

Aku tersenyum dan mengusap kedua bola mataku. Dia memberikan secangkir teh hangat untukku.

"Terima kasih."

"Badanmu sudah membaik?"

"Aku tidak bilang jika aku tidak baik-baik saja."

Tom tersenyum lebar dan memperlihatkan semua deretan giginya yang rapih. Aku suka sekali dengan sikapnya yang seperti ini.

Aku mulai meminum teh yang sedang aku pegang. Rasa teh manis masuk ke dalam tenggorokanku dan membuatnya terasa begitu hangat.

Setelah menghabiskan teh di dalam cangkir, aku beranjak dan hendak pergi dari kamar ini sebelum semua orang melihatku.

"Sudah mau pergi?"

"Aku tidak ingin hal yang tidak aku harapkan terjadi."

Tiba-tiba Tom memelukku dari belakang, ketika aku hampir membuka pintu kamar.

"Aku tidak akan membuatnya terjadi." Kemudian dia mengecup leherku. Perutku ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status