Share

Obrolan Singkat

Pintunya nggak dikunci, dengan mudah gue membukanya dan mendapati cewek itu sedang duduk memeluk lutut di sudut kamar yang gelap dan pengap. Gue meraba-raba dinding mencari saklar lampu.

"Jangan nyalain lampu!" kata Anna tanpa menoleh ke gue.

Isaknya terdengar lirih di ruang kosong ini.

"Kenapa?" sahut gue sambil telunjuk gue tertahan di saklar.

Anna menggeleng, wajahnya masih terbenam di lututnya.

"Ada yang mau lo ceritain? seenggaknya sedikit bercerita dengan orang lain adalah lebih baik daripada dipendam sendirian," kata gue sok bijak

"bukan urusan lo!" bentak Anna

"heh, lo pikir kalo ada seseorang yang dengan bodohnya nyoba bunuh diri di depan mata lo, itu bukan urusan lo?? huh.. mungkin lebih baik kemaren gue biarin lo mati tolol di WC!" kata gue dengan sengitnya.

Gue sengaja ngomong begitu untuk memancing emosinya. Kalau manusia normal, gue yakin dia akan mencak-mencak ke gue. Tapiiii yaah mungkin dia memang nggak normal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status