Share

Grabille 05

"Kita mungkin akan bertarung. Hmm, bagaimana jika kita bertarung di dunia setan?" tanya sosok di hadapan Lala.

Lala tidak menjawab, ia masih terus merapal mantra hingga wajahnya semakin pucat dan bertambah menyeramkan.

"Oh, baiklah aku tidak menunggu jawabanmu!"

Sesuatu hitam pekat menyelimuti mereka berdua, semakin pekat hingga menghilang tampa meninggalkan jejak. Sosok itulah yang melakukannya, ia ingin bertarung dengan Lala di dunia setan.

Dunia setan sendiri merupakan tempat para mahluk berwajah seram tinggal, sedikit sepi namun menyeramkan. Biasa digunakan oleh para mampuni (berilmu ghaib) untuk bertarung di sana.

"Aku terlambat!" umpatnya.

Merre baru tiba di tempat menghilangnya Lala dan sosok itu setelah beberapa saat. Keadaan Merre sedikit kacau karena dia juga terlibat pertarungan oleh Sosok jahat lain sebelumnya, itulah alasan mengapa ia tidak datang ketika Lala memanggilnya.

"Aku harus menyusul Lala! Aku... tidak boleh membiarkannya terluka!"

Merre pun menghilang untuk menyusul Lala di dunia setan.

***

Di sebuah dunia setan yang suasananya hanya dipenuhi awan mendung dan petir namun tidak ada hujan, suasananya redup.

Dhuarrr!

Ledakan besar baru saja terjadi, Lala dan Sosok itu terlempar secara bersamaan tapi Lala 'lah yang mendapat luka dalam karena ia memuntahkan darah segar dari bibirnya.

"Rasakan ini, Lala!"

Disaat Sosok gadis menyeramkan itu bangkit untuk menyerang Lala kembali, satu Sosok familar bagi Lala.

"Lala bukanlah lawanmu, tapi akulah lawanmu, Grabille!"

Sosok yang Merre panggil Grabille mengeram keras dan berusaha mendorong Merre yang menahan energi di tangannya.

"Kau pikir aku mudah kau kalahkan Merre? Kau lupa, kalau akulah yang membunuh Kanjura?"

Kanjura adalah Sosok paling kuat dan ditakuti sedunia setan namun setelah adanya Grabille yang licik ialah yang membunuh Kanjura dengan meracuninya.

Merre tersenyum sinis, ia tahu persis sikap Grabille yang ceroboh walaupun ia terbilang Sosok terkuat setelah kehancuran Kanjura.

"Ya, aku tahu kau kuat, tapi... aku bisa memukul mundur kau!"

Grabille semakin geram, ia mengalirkan energi yang lebih besar sehingga energi mematikannya mengharuskan Merre terpukul mundur.

"Kau masih saja lemah! Aku bisa membuatmu menjadi bubur daging dengan energi unguku, Merre, haha!"

Grabille memutar-mutar energi berukuran kecil dan berwarna ungu terang di tangannya.

Merre menghampiri Lala yang masih terbaring di tanah dan membantunya bangun.

"Sebaiknya kau pergi saja dari sini! Lala, dia bukanlah lawanmu!"

Lala menatap Merre tajam dan mengusap darah hitam di samping bibirnya.

"Aku tidak lemah!" bentak Lala.

"Kyakkkkk!"

Lala melayang tinggi di dunia setan dengan aura hitam kemerah-merahan mengelilinginya.

"Apa? Bagaimana bisa... kau!"

Merre tidak mengira Lala bisa mengeluarkan aura iblis merah pada tubuhnya karena setahunya aura itu sudah dikunci oleh Nenek Lala.

Lala melayang menuju arah Grabille yang juga menatap remeh padanya. Aura iblis Lala bertambah pekat dan menyatu dengan abu-abu perak dunia setan.

"Menarik!"

Grabille mengumpulkan energi hijau dan memasang perisai kotak untuk menahan serangan Lala.

Kreekkk!

Perisai kotak buatan Grabille retak-retak namun tidak sampai hancur, ia mengerutkan dahi dan berusaha keras menahan aura iblis dari Lala.

Grabille tidak menyangka perisai andalannya retak karena aura iblis Lala dan energi yang dihasilkan Lala juga sangat kuat.

"Kau akan hancur, dasar hantu penggangu!"

Lala menambah energinya dan mendorongnya keras.

Kreeekkk!

Retakan pada perisainya bertambah banyak Grabille seketika menjadi panik, perisainya sudah ingin hancur.

"Aku harus cari titik lemahnya!" gumam Grabille sambil berusaha menahan Lala meski dia sendiri tidak yakin bisa menahan lebih lama.

Pyarrrrrr!

Bhuakkk!

Bersamaan dengan hancurnya perisai Grabille, Lala ikut terlempar akibat dirinya belum terbiasa dengan energinya sendiri.

Grabille melihat adanya peluang dia bangkit ingin menusuk Lala, namun belum sempat Grabille menusuk perut kiri Lala yang ia yakini adalah letak kelemahannya, Merre menghalaunya dengan energi yang tersisa sedikit.

Lala lagi-lagi memuntahkan darah segar, Lala terlihat amat lemas, namun dia memaksa tubuhnya untuk bangun alhasil dia tersungkur.

"Lala!"

Merre melayang cepat untuk menimang Lala yang sudah lemas tersungkur di tanah. Grabille juga tidak dalam keadaan yang baik.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status