Share

93. Dia Telah Kembali

"Bener cuma mau diantar sampai di sini doang?" tanya cowok tampan itu sambil menggenggam kedua tangan kekasihnya.

Inez mengangguk. Meski letih bekerja lantaran hari ini restoran begitu ramai hingga membuatnya harus pulang larut malam, tetapi tidak menjadikannya manja kepada Rian. Ia tahu cowok tampan di depannya itu terlihat lelah seperti dirinya. Ia tak tega jika harus merepotkannya terus-menerus, walaupun ia juga yakin sang pacar melakukan apa pun untuknya selalu dengan senang hati.

"Gang di sini sempit, mobil kan nggak bisa masuk. Lagian udah malem," ucap Inez dengan suara lembutnya.

"Gue bisa jalan. Gue nggak pernah keberatan—"

"Gue tau," sela Inez cepat. "Tapi kali ini gue mau lo tidur lebih awal. Gue nggak mau lo sakit, Yan," ucapnya lagi dengan raut khawatir.

Cowok itu tersenyum hangat. "Ya, udah. Lo juga janji tidur lebih awal, ya."

Inez mengangguk sembari tersenyum.

Sebelum pergi, Rian mengecup kening sang kekasih dan mengacak pelan puncak kepala gadis itu. Inez melamba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status