~Sebuah identitas yang tersembunyi dariku akan kuungkap hari ini~Rani safia.
...*Sekolah pun usai..."Yuk kita pulang!"Ajak Johny pada sevilla.
"Ehem siapa lo ngajak-ngajak sevilla pulang? minggir lo!"Ucap Verrel.
"Maaf john, rel, gue gak bisa pulang bareng kalian kali ini!"Ucap Sevilla.
"Lho kenapa?"Ucap Johny.
"Sevilla!"Panggil lia dan lisa dari jendela kelasnya.
"Vil gue balik duluan yah?"Ucap Rani yang hendak pulang, namun ditahan oleh sevilla.
"Aku minta waktu kamu sebentar ran!"Ucap Sevilla.
Rani hanya menganggukkan kepalanya.
"Rel, bilang sama momy kamu yah aku pulang agak telat, aku ada urusan soalnya okeh bye!"Ucap Sevilla yang langsung menarik tangan rani keluar kelas.
"Urusan apaan rel?"Ucap Johny.
"Ya mana gue tahu!"Ucap Verrel.
"Rel, gue nebeng lo yah?"Ucap Johny.
"Ngapa jadi lo yang nebeng, emang lo gak bawa motor?"Ucap Verrel.
"Gue baru inget, kalo
~Happy birthday ma little brother~ Mark lee delard.. .*Kediaman keluarga delard."Sevilla mana sih? lama amat nginepnya!"Ucap Verrel yang bolak-balik menunggu kedatangan sevilla didepan pintu. "Kamu nungguin siapa nak?"Ucap Bibi sarah. "Gak lagi nungguin siapa-siapa, lagi cari inspirasi aja!"Ucap Verrel beralasan. "Alah pasti nungguin sevilla pulang kan?"Ucap Bibi sarah. "Enggak, sok tahu banget sih momy ini!"Ucap Verrel yang langsung pergi ke kamarnya. Kriett "Aku pulang!"Seru Sevilla. "Ah syukurlah kamu sudah pulang nak, itu verrel nungguin kamu lho!"Ucap Bibi sarah. "Beneran mom?"Ucap Sevilla. "Iya tuh, daritadi momy liatin dia bolak-balik terus didepan pintu!"Ucap Bibi sarah. "Itu namanya efek kangen sama aku mom hehe!"Canda Sevilla. "Gak sekalian aja nginep dua tahun disana!"Seru Verrel yang baru keluar dari kamarnya, ia lalu pergi menuju dapur. "Tetep aja
..Setelah hari paling spesial verrel lewati kemarin, verrel kembali dibuat kesal, kala melihat sevilla dan jeno saling berpegangan tangan kala mereka tengah mencari jejak."Rel lo kenapa?"Ucap Johny."Gak, gue gak kenapa-kenapa!"Ucap Verrel."Yo, what's up man!"Ucap Bryan yang menepuk pundak verrel dari belakang."Eh lo yan bikin gue kaget aja!"Ucap Verrel."Bryan!"Seru kedua temannya Hedy dan Rangga."Lo cepet amat dah kalo lari!"Ucap Hedy terengah-engah."Bukan salah gue, kalian sendiri yang lambat!"Ucap Bryan."Ga lo kenapa kok kek gak semangat gitu?"Ucap Verrel."Eh eng...enggak kok!"Ucap Rangga."Ini siapa rel?"Ucap Bryan sambil menunjuk johny."Dia temen sebangku gue, johny!"Ucap Verrel."Kenalin gue johny, lo pasti bryan kan?"Ucap Johny."Kok lo tau?"Ucap Bryan."Verrel sering cerita tentang kalian ke gua!"Ucap Johny."Dih so akrab banget lu, gue tuh bukannya
~Ku temukan diriku disebuah gubuk bambu, dan ku lihat seorang wanita muda tengah duduk dan tersenyum padaku~ Verrel...*Hutan"Verrel!!!"Teriak Sevilla sambil terus berjalan menyusuri hutan."Ya ampun verrel, jangan kek gini dong please!"Ucap Sevilla khawatir."La, gue ikut lo cari yah?"Ucap Bryan yang berlari menghampiri sevilla."Gue juga!"Ucap Johny yang ikut menyusul bryan mengejar sevilla."Kalian cari aja sendiri, aku bisa cari dia tanpa kalian!"Ucap Sevilla."Vil lo jangan keras kepala dong, ini kita satu tujuan lho?"Ucap Bryan."Ini semua tuh gara-gara kalian, kenapa kalian gak cegah dia? kenapa biarin dia masuk ke hutan? kenapa?"Ucap Sevilla."Ya gue tau ini semua salah gue karena gue udah manas-manasin verrel buat cari lo, tapi vil lo juga lagi sakit, biar kita aja yang cari verrel!"Ucap Bryan."Enggakk!!!"Seru Sevilla, yang tetap melanjutkan langkahnya.******Disebuah gubu
~ Akan kuungkapkan sebuah rasa pada nya sebelum ia jatuh ke pelukan orang lain~ Jeno afian...Malam harinya, verrel pergi ke kamar sevilla. Tok tok tok "Vil gue boleh masuk gak?"Ucap Verrel. "Boleh masuk aja, tapi pintu jangan ditutup yah?"Ucap Sevilla dari dalam kamarnya. Verrel pun masuk ke dalam kamarnya. "Lo lagi ngapain vil?"Ucap Verrel saat melihat sevilla tengah tengkurap di kasurnya dan laptop didepannya. "Aku lagi ngedrakor!"Ucap Sevilla. "Ohh gue ganggu ya?"Ucap Verrel. "Enggak kok!"Ucap Sevilla yang masih fokus menonton drama. Verrel yang melihatnya kesal, ia menutup laptop sevilla. "Apaan sih kamu rel?"Ucap Sevilla. "Drama korea gak bagus buat remaja seumuran kita!"Ucap Verrel. "Lho kenapa?"Ucap Sevilla. "Mata lo jadi gak suci!"Ucap Verrel. "Orang ini tentang persahabatan tuh judulnya youth unprescribed!"Ucap Sevilla membuka laptopnya dan menun
.~Sudah lama kau meninggalkanku, apa kau tak rindu padaku dad?~ Sevilla...Keesokan harinya di kediaman delard, sevilla tengah memegang bingkai foto."Dad, I miss you!"Ucap Sevilla sembari mengelus foto ayahnya itu.TokTok"Vil!"Ucap Verrel yang berdiri di depan kamarnya yang terbuka."Eh iya rel, tunggu yah!"Ucap Sevilla.Sevilla segera bersiap-siap, tanpa sengaja ia menjatuhkan foto ayahnya yang ia letakkan diroknya."Astaghfirullah ayah!"Ucap Sevilla yang langsung memunguti serpihan kaca dari bingkai foto ayahnya."Udah vil, biar bibi zainab aja yang beresin!"Ucap Verrel."Aw!"Rintih Sevilla, karena tak hati-hati sevilla melukai telapak tangannya.Verrel yang melihatnya, langsung membantu sevilla bangkit dan mendudukkannya di kasur."Lo tuh keras kepala banget sih, udah dibilangin jangan ya jangan!"Ucap Verrel sembari meniup luka ditangan sevilla."Ayah!"Ucap Sevilla sembari
~Aku pikir kamu terlalu berlebihan padaku, aku merasa terkekang karena itu~ Sevilla flovie..Keesokan harinya...Pagi itu dikediaman keluarga delard, semua anggota delard berkumpul terkecuali Irene dan michelle."Kak mark gak capek jadi guru kesenian di smp kita?"Ucap Verrel."Ya kan sementara doang rel, tunggu guru yang asli ngajar!"Ucap Mark.Sejak verrel berulang tahun yang lalu, allen dan mark memang jarang ada dirumah. Kebetulan di smp verrel terdahulu membutuhkan guru seni pengganti sementara untuk menggantikan guru yang sedang dirawat di rumah sakit. Jadi mark mengambil posisi ini, karena dia juga pernah belajar fashion dan art sebelumnya. Sedangkan allen, ia memilih menjadi seorang guru les privat di sebuah tempat les milik temannya."Allen gimana sama kamu?"Ucap Paman alfian."Aku alhamdulilah lancar dad!"Ucap Allen."Sevilla kamu kenapa kok
~Kini aku sadar, aku sudah banyak merepotkan mereka, sudah saatnya aku pindah dari sini~Sevilla flovie..*****Sekolah pun usai, sevilla pulang terlebih dahulu bersama johny. sedangkan verrel memutuskan untuk pulang bersama bryan dan kedua temannya.Johny mengantarkan sevilla ke kediaman delard."Makasih ya john, tapi kamu keberatan gak? kalo misalnya aku suruh kamu tunggu disini terus anterin aku ke tempat lain lagi?"Ucap Sevilla."Gak dong vil, gak keberatan sama sekali, udah sana kamu masuk aku tunggu kamu disini!"Ucap Johny."Makasih, aku masuk dulu yah?"Ucap Sevilla."Iya sama-sama!"Ucap Johny.Sevilla bergegas masuk kedalam rumah, setelah beberapa menit menunggu, akhirnya sevilla keluar dari rumah dengan tas ransel besarnya."Vil kok kamu bawa barang banyak banget?"Ucap Johny."Aku mau pind
~I'II admit what I feel now to you~ Verrelio delard..Setelah tiga jam pelajaran, waktu istirahat pun tiba. verrel menghampiri sevilla yang masih sibuk merapikan bukunya."Vil, lo masih marah ya sama gue?"Lirih Verrel.Namun perkataan nya sama sekali tak mendapat jawaban dari sevilla."Vil, gue minta maaf yah?"Ucap Verrel lagi, kali ini sevilla menatap matanya."Gue maafin rel!"Ucap Sevilla sembari tersenyum tipis, lalu berdiri dan menghampiri lia dan lisa yang sudah berdiri didepan kelasnya."Woy bro!"Tepuk Bryan pada pundak verrel."Gue lagi gak mood ke kantin yan, lo bertiga duluan ajah!"Ucap Verrel."Lo kenapa rel? masih kepikiran soal sevilla? ya ampun rel, jangan terlalu dipikirin gitu kali, kurus lo nanti!"Ucap Bryan."Gimana gak kepikiran, dia terus-terusan cuekin gue!"Ucap Verrel."Udah saatnya lo akuin semuanya rel!"Ucap Rangga."Iya lo bener ga, hanya itu satu-satunya jalan buat