Share

Chapter 6 Feel

~So weird and I am so confuse about My feel~ Verrelio delard.

*****

Semenjak kejadian kemarin, sevilla menjadi bahan perbincangan semua teman-temannya.bahkan saat ini, dia sedang di gerumuni teman sekelasnya.

"Eh vil lo beneran pacaran sama verrel? kok lo gak bilang-bilang sih? kita kan kepo?" ucap Rani teman sekelas sevilla.

"Eumm... emangnya harus yah?" ucap Sevilla

"Ya haruslah, kita ini kan temen sekelas lo, ya kita harus tau lah!" ucap Lia.

"Aduh vil lo bener-bener cari mati deh sekarang, gue pastiin tuh si nenek lampir kagak bakal ngdiemin lo kek gitu aja!" ucap Lisa.

"Iyaa vil, lo tau gak? semenjak verrel beberin semua tentang yusha, dia sekarang jadi diem mulu!" ucap Lia.

"Yes dan temen-temen segengnya ajah udah ngejauh dari dia!" ucap Rani.

"Tapi, gue yakin dibalik sikap pendiam itu, tersimpan rencana jahat buat nyingkirin lo, gue yakin itu!" ucap Lisa.

"Intinya lo hati-hati aja deh, sama tuh cewe, jangan mudah ketipu sama dia!" ucap Lia.

"Iyaa makasih yah, sarannya!" ucap Sevilla.

"Ya Allah aku kok kek ngrasa bersalah gini yah sama si yusha?" batin Sevilla.

Brakkkk

"Yusha?" ucap Sevilla saat yusha membuka pintu kelasnya dengan keras.

"Mau ngapain lo ke sini nenek lampir?" ucap Lisa.

"Diem loh,gue gak ada urusan sama lo!" ucap Yusha yang menatap tajam sevilla. ia berjalan menuju tempat duduk Sevilla.

"Kamu kenapa yus?" ucap Sevilla.

"Dasar wanita Perebut pacar orang!" ucap Yusha yang langsung menjambak rambut sevilla. lia , lisa dan rani pun mencoba memisahkan mereka. hingga...

"Woyyy!" Teriak Verrel disusul teman-temannya. hedy, brian dan rangga. verrel menghampiri yusha yang tengah dipegangi oleh lia dan rani.

"Kenapa? kamu bela dia lagi? stop akting verrel, aku tau kamu cuman pura-pura pacaran sama dia,kan? kamu cuman mau bikin aku cemburu,kan? jawab rel!" ucap Yusha.

"Heh! masih aja gak terima, lo mau gue memperjelas semuanya? oke gue buktiin sekarang!" ucap Verrel yang mendekati Sevilla yang tengah berada ditempat duduknya.

"Dia mau ngapain sih?" batin Sevilla.

Verrel membelai halus rambut sevilla, sevilla menatapnya heran.

"Jadi,lo beneran pacaran sama villa?" ucap Brian.

"Kalau bukan pacar aku gak bakal gini kali,udah jelas kan? jadi siapa yang menurut kamu akting disini, hah?" ucap Verrel.

"Tega kamu yah rel!" ucap Yusha yang langsung keluar meninggalkan mereka.

"Ya udah aku keluar dulu ya sevilla!" ucap Verrel mesra sambil mengelus pelan rambut sevilla yang masih kaget akan perlakuan nya tadi.

*****

Sekolah pun usai, sevilla pulang bersama verrel. banyak melihat mereka aneh, ada pula yang melihat mereka dengan ekspresi bingung. keduanya diam, tak ada pembicaraan. bahkan mereka tak saling pandang satu sama lain.

"Duh,kenapa deg-degan gini sih?" batin Verrel.

"Dia lagi ngapain sih? usap-usap rambut aku, emang aku kambing apah?!" batin Sevilla.

*****

Sesampainya di rumah, mereka segera masuk ke dalam tanpa mengatakan sepatah kata pun pada bibi sarah yang sudah menyambut mereka di depan pintu.

"Lho pak mereka kenapa?" ucap Bibi sarah

"Saya juga gak tau nyonya? tadi aja pas dimobil mereka diem-dieman gitu!" ucap Pak rudi.

"Aneh? kenapa ya?" ucap Bibi sarah penasaran.

*****

Dikamar, sevilla membayangkan betapa terkejutnya dia saat melihat perlakuan Verrel padanya tadi.

"Ihh kenapa sih si manusia salju tadi? dia udah gak normal yah? main usap rambutku aja, nanti tangannya kotor, kan rambutku juga jadi ikutan kotor!" kesal Sevilla sambil  memukul-mukul bantalnya.

"Ohh jadi itu alesannya?" ucap Bibi sarah yang kemudian masuk ke kamarnya.

"Loh mommy? sejak kapan disitu?" ucap Sevilla kaget.

"Sejak kamu ngomel-ngomel sendiri tadi!" ucap Bibi sarah.

"Ini bukan yang seperti mommy bayangkan kok, ini cuman salah paham ajah!" ucap Sevilla berusaha menjelaskan.

"Udah deh gak usah malu gitu, lagipula kamu juga masa depannya dia kelak!" goda Bibi sarah.

Sevilla hanya tersenyum menanggapi perkataan bibi sarah. padahal sebenarnya, ia ingin sekali muntah mendengar perkataan mommy angkat nya itu.

*****

"Aduh gue kenapa sih? kok deg-degan trus? kek nya gue harus pergi ke klinik deh buat cek jantung!" ucap Verrel.

"Gak usah cek ke dokter den, bibi aja tau kenapa jantung aden berdebar mulu!" ucap Bibi zainab yang kemudian masuk mengantarkan susu dan buah-buahan untuk verrel.

"Terus menurut bibi, aku ini kenapa?" ucap Verrel.

"Itu disebabkan karena aden lagi suka sama cewe, hahaha!" ucap Bibi zainab tertawa kecil.

"Dih, bibi yang bener aja deh!" ucap Verrel.

"Beneran lah den,pasti kalau aden di deket cewek yang aden suka, jantung aden bakal berdebar kencang!" ucap Bibi zainab.

"Ahh masa sih? bibi tau darimana?" ucap Verrel.

"Ihh aden nih, bibi kan juga pernah muda!" ucap Bibi zainab.

"Tapi yang dideket aku tuh wanita yang paling nyebelin bi, masa iya aku suka sama dia? dih jangan sampe dong bi!" ucap Verrel.

"Ya bisa aja dong den, kan dari benci berubah ke suka!" ucap Bibi zainab.

"Ya udah deh terserah bibi ajah!" ucap Verrel.

*****

Malam harinya, mereka makan bersama dengan suasana canggung diantara keduanya. bahkan suasana menjadi hening tanpa adanya pembicaraan.

"Sevilla gimana sekolah mu hari ini?" ucap Paman alvian.

"Baik kok dad!" ucap Sevilla singkat.

"Beneran nih? gak ada kejadian yang spesial gituh di sekolah?" goda Bibi sarah.

"Emm... gak ada kok mommy!" ucap Sevilla gugup.

Bibi Sarah hanya bisa tersenyum, dan membisikkan sesuatu pada suaminya Paman alvian.

"Hahaha, masa sih?" celetuk Paman alvian.

"Apaan sih dad? udah deh fokus makan aja napa?" ucap Verrel.

"Iya deh!" ucap Paman alvian.

"Oh iya besok katanya allen, irene sama michalle mau ke sini loh?" ucap Bibi sarah.

"Oh ya syukur deh, mereka akhirnya main juga ke sini!" ucap Paman alvian.

"Mau ngabisin holiday disini katanya!" ucap Bibi sarah.

"Wah seru dong, bisa main sama cucuku yang unyu!" ucap Paman alvian.

"Iyaa nih, gak sabar banget ketemu mereka besok!" ucap Bibi sarah.

"Tapi, kok mark gak pulang?" ucap Paman alvian.

Brakk

"Aku udah selesai!" ucap Verrel yang terlihat kesal. dia meninggalkan mereka termasuk sevilla yang bingung akan perilaku Verrel barusan.

"Dia kenapa mommy?" ucap Sevilla.

"Dia emang gitu orangnya vil, dari dulu mark sama verrel itu kek bukan kakak adik, selalu aja musuhan!"jelas Paman alvian.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status