~Bagaimana bisa manusia normal tinggal serumah dengan manusia salju sepertinya~Sevilla flovie.
*****
Rumah besar nan luas dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, membuat sevilla seakan terperangkap dalam mimpi. ia tak menyangka bahwa ia akan menjadi seorang putri untuk kedua kalinya. ia dan keluarga verrel kini sudah terhenti didepan pintu istana mereka yang cukup besar.
"Welcome to Delard family's my future daughter!" ucap Bibi sarah pada sevilla.
Sungguh ini seperti istana negeri dongeng, bahkan didepan pintu mereka terdapat penjaga yang membukakan pintunya untuk mereka. rasanya seperti menjadi putri negeri dongeng. namun, di satu sisi ia harus menerima takdirnya untuk serumah dengan manusia salju yang selalu mengganggu hidupnya. ia adalah verrelio delard, laki-laki yang satu tahun lebih muda dari sevilla.
"Mulai sekarang kamu manggil kita mommy sama daddy yah!" ucap Bibi sarah.
"Tapi kan... aku!" ucap Sevilla terbata-bata.
"Udah tinggal panggil kita mommy sarah sama daddy alvian okeh?" ucap Bibi sarah yang di angguki oleh suaminya.
"Ya udah villa kamu ke kamar gih, biar verrel yang nganterin kamu!" ucap Paman alvian.
"What? why me dad?" ucap Verrel.
"Udahlah verrel kamu nurut aja sama daddy, lagian anak mommy yang ada dirumah ini kan, cuman kamu doang?" ucap Bibi sarah.
"Emang verrel punya kakak mom?" ucap Sevilla.
"Ihh bukan urusan lo kali, gak usah tanya-tanya!" ucap Verrel dingin.
"Verrel gak boleh gituh ah sama sevilla, bagaimana juga dia sekarang keluarga kita lho!" ucap Bibi sarah.
"Iya vil, verrel punya dua kakak laki-laki dan dua kakak perempuan!" ucap Paman alvian.
"Wahh pasti menyenangkan sekali punya banyak kakak seperti itu!" ucap Sevilla.
"Iya dong, apalagi ditambah kamu, pasti ini rumah tambah rame!" ucap Bibi sarah.
"Ah mommy Sarah bisa aja, oh ya mom
sekarang mereka ada dimana?" ucap Sevilla.
"Ohh anak mommy yang pertama si Irene dah nikah sama orang amsterdam, mereka tinggal disana bersama kedua anaknya, Michale tinggal disini sama suaminya, kebetulan suaminya kepala sekolah di salah satu SMA disini, kalau Allen itu kuliah di California, sedangkan Mark dia lagi sekolah model di italy" ucap Bibi sarah.
"Ya Allah anak mommy banyak banget yang sukses yah!" ucap Sevilla.
"Iya alhamdulillah, selanjutnya kamu sama verrel yang bakal sukses nanti!" ucap Bibi sarah.
"Amin semoga ucapan mommy di dengar oleh Allah!" ucap Sevilla.
"Ya udah, sekarang kamu istirahat yah, biar verrel yang ngangkat koper-koper mu ini!" ucap Paman alvian.
"Dad, what's wrong with you? aku tadi udah disuruh buat nganterin dia ke kamar lho, masa sekarang aku juga yang bawain kopernya!" ucap Verrel.
"Lah yang namanya bantu orang itu gak boleh setengah-setengah rel, masa kamu tega biarin cewe secantik sevilla ngangkat koper sendirian!" ucap Paman alvian.
"Huft( menghela nafas) okeh aku bakal bantu!" ucap Verrel.
Mereka pun pergi menuju kamar tamu yang sudah disiapkan oleh Paman alvian dan Bibi sarah.
"Nih koper lo!" ucap Verrel dingin.
"Makasih ya rel, maaf banget udah ngerepotin kamu!" ucap Sevilla.
"Kalau bukan karena perintah daddy, gue juga gak mau kali direpotin sama lo!" ucap Verrel yang langsung pergi meninggalkan sevilla.
"Dingin banget sih jadi orang!" ucap sevilla.
Sevilla pun merapikan pakaian nya dalam lemari. tiba-tiba datang bibi sarah, ia menghampiri sevilla yang tengah sibuk merapikan pakaian nya.
"Villa, kamu masih sibuk yah?" ucap Bibi sarah.
"Eh mommy, enggak kok!" ucap Sevilla
"Villa, besok setelah pulang sekolah ikut mommy shopping yuk!" ucap Bibi sarah.
"Gak bisa mom, aku besok pulangnya agak telat, soalnya bakal ada jam tambahan buat persiapan ujian nanti!" ucap Sevilla.
"Yah, terus kapan dong?" ucap Bibi sarah.
"Tunggu setelah hari kelulusan ya mom?" ucap Sevilla.
"Ya udah deh, eh omong-omong seberapa deket kamu sama verrel?" ucap Bibi sarah penasaran.
"Kita gak deket kok mom? sebatas kenal ajah!" ucap Sevilla.
"Masa sih? gak mungkin lah, pasti kalian deket banget, soalnya kalau kalian gak deket, gak mungkin kan verrel gendong kamu ke rumah sakit?" ucap Bibi sarah.
"Sebenarnya aku ini cuman pacar pura-puranya dia mom di sekolah!" ucap Sevilla.
"Whatt!! Really?" teriak bibi sarah.
"Cuman pura-pura kok mom, itupun demi nyelamatin dia!" ucap Sevilla.
"Ya bagus dong, awalnya emang pura-pura lama-lama kan bisa jadi beneran?" ucap Bibi sarah.
"Maksud mom jadi beneran itu apa yah? villa gak tau?" ucap Sevilla.
"Yeayy, akhirnya mommy bakal liat si bungsu nikah juga!" ucap Bibi sarah yang langsung pergi meninggalkan sevilla dengan tawa senangnya.
"Maksud mommy sarah verrel bakal nikah itu apah yah?" ucap Sevilla bingung.
Malam pun tiba...
Sevilla beserta keluarga verrel tengah makan malam bersama.
"Oh ya villa, verrel daddy sama mommy mau bilang sesuatu sama kalian!" ucap Paman alvian.
"Apaan dad? kalau gak penting mending gak usah yah!" ucap Verrel dingin.
"Ngapain daddy nyampein hal gak penting ke kalian? ini penting banget lho? ini berhubungan dengan masa depan kamu kelak!" ucap Paman alvian.
"Yups, daddy bener rel!" ucap Bibi sarah.
"Apa yang akan mommy sarah dan daddy alvian sampaikan?" ucap Sevilla.
"Verrel dan sevilla akan kita tunangkan yeayy!" ucap Bibi sarah kegirangan.
"Mommy pasti bercanda? masa aku tunangan sama dia? gak banget deh!" ucap Verrel.
"Lagipula kami juga masih smp mommy daddy, saya juga agak keberatan karena saya sama sekali tidak memikirkan hal seperti itu, saat ini saya sedang fokus studi saya!" ucap Sevilla.
"Gue juga keberatan kali!" ucap Verrel.
"Lho kok villa keberatan sih? kan ini amanat dari almarhum ayah kamu?" ucap Paman alvian.
"Bukannya aku gak mau menjalankan amanat, tapi aku belum siap ajah memikirkan itu semua!" ucap Sevilla.
"Itu berarti tandanya setuju, cuman kamu maunya nanti, kalau kamu sama verrel udah dewasa, ya kan?" ucap Bibi sarah.
"Emm...." ucap Sevilla bingung
"Terserah mommy deh, aku capek omong sama kalian, bye!" ucap Verrel yang langsung pergi ke kamarnya.
"Kamu yang sabar ya nak? verrel emang kek gitu orangnya, mommy yakin verrel bakal luluh sama kamu suatu hari nanti!" ucap Bibi sarah.
*****
Keesokan harinya...
Sevilla dan verrel akan berangkat bersama ke sekolah di antar pak rudi supir pribadi verrel.
"Eh inget yah, lo harus pura-pura bertindak kek pacar gue di sekolah, terus jangan ada yang tau kalau kita itu tinggal serumah, ngerti?" ucap Verrel.
"Ngerti!!!" seru Sevilla.
~So weird and I am so confuse about My feel~ Verrelio delard.*****Semenjak kejadian kemarin, sevilla menjadi bahan perbincangan semua teman-temannya.bahkan saat ini, dia sedang di gerumuni teman sekelasnya."Eh vil lo beneran pacaran sama verrel? kok lo gak bilang-bilang sih? kita kan kepo?" ucap Rani teman sekelas sevilla."Eumm... emangnya harus yah?" ucap Sevilla"Ya haruslah, kita ini kan temen sekelas lo, ya kita harus tau lah!" ucap Lia."Aduh vil lo bener-bener cari mati deh sekarang, gue pastiin tuh si nenek lampir kagak bakal ngdiemin lo kek gitu aja!" ucap Lisa."Iyaa vil, lo tau gak? semenjak verrel beberin semua tentang yusha, dia sekarang jadi diem mulu!" ucap Lia."Yes dan temen-temen segengnya ajah udah ngejauh dari dia!" ucap Rani."Tapi, gue yakin dibalik sikap pendiam itu, tersimpan rencana jahat buat nyingkirin lo, gue yak
~Ada seseorang yang selalu ikut dalam urusan ku, dan sangat mengganggu ku~Verrel.*****Hari ini, seperti biasa verrel dan sevilla pergi ke sekolah bersama. bahkan saat mereka berpisah pun, verrel membelai halus rambutnya."Dia kenapa sih? kok jadi kek gitu?" pikir Sevilla.Tiba-tiba datang lia dan rani yang langsung menghampiri nya dari belakang."Ciee sang putri berangkat bareng sama pangeran!" goda Lia."Enggak kok, cuman kebetulan ketemu ajah dijalan!" ucap Sevilla bohong."Alah alesan, paling udah janji mau jemput!" goda Rani."Ya udahlah terserah kalian aja, aku mau masuk ke kelas!" ucap Sevilla yang langsung meninggalkan rani dan lia.*****Waktu istirahat pun tiba, sevilla dan ketiga temannya makan siang bersama.Tiba- tiba datang verrel dan ketiga temannya."Eh bisa ikut gu
~Banyak wanita yang berekspektasi menjalin hubungan dengannya~ Verrelio delard.*****Dari mobil sport itu, keluarlah sosok pria dengan rambut blonde, hidung mancung serta kulitnya yang putih. pria itu membuka kacamata hitamnya dan menghampiri sevilla yang tengah bermain bersama audrey."Hai, kamu baby sister nya audrey yah?" ucap pria itu."Tampang gak sesuai sama kelakuan, gak beda jauh sama verrel!" batin Sevilla kesal."Maaf om, saya ini anak temannya paman alvian dan bibi sarah!" ucap Sevilla."Om? aku setua itu ya? ya udahlah gak papa terserah kamu aja mau panggil aku apa, yang jelas maaf banget udah salah paham sama kamu!" ucap pria itu."Eh? kok berubah jadi ramah gini?" batin Sevilla."Iya gak papa!" ucap Sevilla sembari tersenyum."Oh iya, di rumah ada orang kan?" ucap pria itu."Ada kok, masuk aja kak!" u
~Aku hanya menguji adikku, apa itu salah?~ Allenio delard.*****Di sekolah...Rani, lia, lisa dan sevilla tengah menikmati waktu istirahat mereka di kantin. tiba-tiba datang verrel yang langsung duduk di samping sevilla."Kamu lagi ngapain sih?" ucap Sevilla."Aku lagi duduk di samping kamu lah!" ucap Verrel."Ciee sevilla!" ucap Rani."Eh, kita ke kelas yuk!" ucap Lia."Yuk!" ucap Sevilla."Kamu di sini aja vil, temenin pacarmu itu!" ucap Lisa.Sevilla pun hanya bisa terdiam kesal, saat verrel tersenyum penuh kemenangan di depannya."Kamu mau ngapain sih? liat, gara-gara kamu temenku jadi ke kelas semua!" ucap Sevilla kesal."Kamu nanti ikut jam tambahan kan?" ucap Verrel."Gak tau, liat aja nanti!" ucap Sevilla.
~Yang benar saja mana mungkin pria setampan aku bisa cemburu pada gadis cupu sepertinya~ Verrelio delard. ***** Kelas tambahan pun berakhir, verrel sangat kesal pada sevilla. "Dasar cewek sok pinter, berani-beraninya dia ninggalin les gitu aja!" ucap Verrel yang masih duduk di tempat duduknya. "Udah gak usah dipikirin de, kita pulang yuk!" ucap Mark yang tiba-tiba masuk ke kelasnya. "Eh kak mark? udah pulang dari itali?" ucap Rangga. "Udah nih ga, kalian semua gimana kabarnya?" ucap Mark. "Alhamdulillah kak, kita semua baik-baik aja!" ucap Brian. "Syukur deh, kalau gitu!" ucap Mark. "Verrel lu lagi nglamunin apa dah?" ucap Hedy. "Rel?" ucap Rangga. "Verrellll!!!" teriak Hedy di telinga verrel. karena terkejut, verrel langsung menjitak dahi hedy.
******Kediaman keluarga delardPagi itu, allen dan kedua orangtuanya tengah menuju bandara. sementara verrel, mark dan sevilla tengah fokus dengan sarapan mereka."Rel, kamu kenal bu willan kan?" ucap Mark."Kenal, kenapa emangnya?" ucap Verrel."Gak cuman tanya!" ucap Mark."Kenapa? kakak naksir?" ucap Verrel."Wah kebetulan bu willan singel tuh kak!" ucap Sevilla yang tiba-tiba ikut dalam pembicaraan."Berisik loh, gak usah ikut-ikutan!" ucap Verrel."Dih kamu kali ya berisik, berisik banget kek burung beo!" ucap Sevilla."Udah cepetan makannya, nanti kalian telat lho!" ucap Mark.Setelah selesai menghabiskan sarapannya, mereka bergegas masuk ke dalam mobil. sedangkan mark mengendarai mobil BMW nya sendiri."Kita dah telat nih pak,
~I was sick and she suddenly became very considerate of me~ Verrelio delard.*****Verrel sangat merasa bersalah, tidak seharusnya ia membongkar rahasia mereka berdua. bahkan sepulang sekolah tadi, sevilla tak mengeluarkan sepatah katapun padanya."Aduh sakit banget!" rintih Verrel sambil memegang tangan kanannya yang merah, akibat genggaman sevilla yang begitu kuat."Gue gak tau, dia bisa semarah ini sama gua!" ucap Verrel.Verrel memutuskan untuk keluar kamar, dan menuju kamar sevilla.TokTok"Siapa?" ucap Sevilla dari dalam kamarnya."Ini aku verrel!" ucap Verrel."Ngapain kamu ke sini?" ucap Sevilla."Aku mau bicara sama kamu!" ucap Verrel."Aku gak mau bicara sama kamu, udah sana pergi, aku mau istirahat!" ucap Sevilla.Ve
~Dia kok jadi sok baik gitu sama aku? apa dia masih sakit? atau lupa ingatan?~Sevilla flovie. ***** Karena kecewa, sevilla dan teman-temannya pergi meninggalkan rumah sakit. mereka berencana pergi ke rumah verrel. Sesampainya di rumah verrel, sevilla mempersilahkan teman-temannya untuk masuk dan menunggunya di ruang tamu. "Kalian disini dulu ya? aku mau liat verrel lagi ngapain sekarang!" ucap Sevilla. "Iya vil!" ucap Rani. Sevilla pun pergi menuju kamar verrel. Tok tok tok "Siapa?" ucap Verrel dari dalam kamarnya. "Ini aku sevilla!" ucap Sevilla. "Ohh kamu, masuk aja gak dikunci kok!" ucap Verrel. Sevilla pun masuk kedalam kamar verrel, terlihat verrel tengah terbaring lemas di kasurnya. "Gimana