Share

24. Makin tak dihargai

Part 24

"Oh, jadi inget pulang juga?" tukas Kartika dengan nada ketus, saat aku pulang pagi.

Aku terdiam, ia masih ngoceh tak jelas.

"Ketemu gak mantan istrimu itu? Heh, dilihat dari raut wajahmu pasti dia gak ketemu, betul kan? Terus kemana semalaman?" sahutnya lagi.

"Nginep di rumah ibu."

"Oh, ibumu yang benalu itu ya."

"Cukup Kartika! Kamu keterlaluan! Jangan hina ibuku!"

"Lho buktinya memang begitu, kan? Ibumu itu cuma tau meres uang menantunya!"

Hampir saja kulayangkan tangan ini untuk menampar pipinya kalau tak mengingat ia sedang mengandung.

"Kenapa berhenti? Ayo tampar saja! Takut kalau aku laporkan KDRT?"

"Maaf."

Aku melengos berlalu ke dalam lalu segera mengambil air minum. Cukup lama menenangkan hati, akhirnya aku bisa sedikit lebih tenang. Kulihat Kartika masih santai saja berbaring di ranjangnya sembari memainkan handphone.

"Kamu gak masak buat sarapan?" tanyaku.

Ia diam saja pura-pura tak mendengar ucapanku, netranya fokus pada layar benda pipih itu. Sepertinya percuma s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status