Begitu sampai Bandara Juanda Surabaya, Mahyadin kemudian naik ojek lagi untuk menghemat biaya, dan dia menunjukan alamat yang di tuju.
Lumayan berkelok-kelok juga jalannya dan akhirnya Mahyadin termangu menatap sebuah rumah tua yang seakan tak begitu terawat, kiri kanannya lumayan luas, tapi semak belukar cukup tinggi, seperti rumah yang tak ada penghuninya.
Tetangga kiri kanan agak jauh, dan daerah ini sudah berubah jadi kawasan perumahan mewah dan rumah yang ia tuju ini masih rumah bergaya tempoe dulu, dengan cat yang sudah buram dan kusam, agaknay sudah puluhan tahun tak pernah di cat lagi.
Mahyadin lalu membuka pagar dari kayu ulin dan ditumbuhi akar-akar ini, dia terpaksa mengeluarkan sedikit tenaga dan akhirnya pagar itu bisa di buka.
Mahyadin berjalan di halaman yang lumayan luas ini dan ia kini memandang teras yang juga berdebu, agaknya sudah lama tak dibersihkan, berikut rumah yang masih menggunakan gaya klasik.
Saat memandang teras itulah
Besoknya sekitar pukul 10.00...!Berbekal alamat yang diberi kakek Zainul, Mahyadin naik ojek online menuju alamat Notaris Haji Sulaiman SH MH, tak lupa berkas-berkas obligasi yang berharga luar biasa besarnya itu dia bawa serta dalam tas ranselnya.Sampai di kantor yang terlihat mewah itu, Mahyadin hanya menunggu di kursi tamu, setelah dua staf wanita Haji Sulaiman memintanya duduk saja di ruangan tunggu, dengan alasan bos mereka sedang menerima seorang tamu penting.Dua staf berpenampilan seksi ini tentu saja menganggap remeh seorang pemuda seperti Mahyadin yang berbaju sederhana, yakni hanya him di padu jaket denim dan celana jeans yang lusuh dan sepatu kets yang juga sudah agak usang, dengan ransel dipunggung dan datang naik ojek online lagi.Beda jauh dengan tamu yang kini sedang bicara dengan bos mereka di dalam ruang kerja Haji Sulaiman yang asri dan mewah, datangpun naik mobil mewah dan berpenampilan sangat perlente.30 menitan kemudian, ta
Mahyadin sampai kikuk dengan sambutan yang luar biasa berlebihan dari Tony Chan dan dua anak buahnya ini, yang penampilan dan kecantikannya tak kalah dengan Dina serta Peni, anak buah sang notaris Haji Sulaiman.“Wowww…sang sultan muda ini ternyata sangat sederhana, ganteng kayak artis lagi…hebat, selamat datang mas Radin Durangga Jan Terling!” kata Tony Chan sambil menyalami erat tangan Radin, tinggi mereka hampir sama, tapi Tony agak gemuk sedangkan Mahyadin lebih kurus.Mahyadin makin gemetar saat tanda tangan kembali di bank ini, karena duit yang kini bakal jadi milik dia ternyata sudah bunga berbunga selama 22 tahun ini…nilainya pun mencapai 23 Triliun rupiah.Berkas yang Mahyadin tanda tangani 3X lebih banyak daripada di kantor Notaris Haji Sulaiman, hampir pening kepala Mahyadin melihat banyaknya berkas tersebut.Bukan hanya tanda tangan saja, juga ada pendeteksi wajah yang di arahkan dua anak buah Tony Chan ke diri
“Oke…saya paham…kayaknya ini yang cocok buat rehab total rumah mas Radin,” kata Parman sambil menyodorkan gambar-gambar rumah mewah ke Mahyadin untuk di pilih.Mahyadin langsung mengangguk setuju dan harganya pun disepakati 20 Milyar dan tambahan untuk perabotnya 5,5 milyar, sehingga total 25,5 milyar. Digenapkan 25 Milyar, Insinyur Parman memberi potongan diskon hingga 500 juta.“Wowww…benar-benar rumah waah ini kelak…berapa lama Parman baru kelar?” tanya Sulaiman.“Kami perkirakan 5 sampai 6 bulan pak haji…rumah ini sudah selesai dan siap ditempati!” sahut Parman dengan wajah ceria, karena dia bak ketiban durian runtuh karena dapat proyek besar hari ini.“Oke…Radin…untuk sementara, kamu mending sewa rumah atau apartemen dulu selama 6 bulanan ini yaa…nanti Dina dan Peni yang akan menemani kamu untuk mencarinya, sultan mahh tau beresss dahhh !” canda Su
Dari kedua tangan Mahyadin keluar asap tipis dan tiba-tiba ular itu langsung menghilang….Mahyadin menarik nafas lega.“Ingat…saat kamu mencairkan warisan ayah…musuh-musuhmu sudah tahu keberadaan kamu…hati-hatilah, baca rapalan yang ayah ajarkan,” Mahyadin ingat kata-kata ayahnya saat berpisah di gubuk yang terletak di hutan itu dulu.Mahyadin lalu mengusap wajahnya yang tiba-tiba saja berkeringat, setelah tadi memukul ular kobra jadi-jadian yang tiba-tiba muncul dan menghilang.“Hmmm…mereka sudah bisa melacak aku…ular jadi-jadian ini pasti kiriman mereka!” batin Mahyadin sambil duduk termenung di ruang tamu.Mahyadin lalu ke kamar utama dan membangunkan Dina dan Peni, dia juga menyerahkan empat bebat uang buat dua gadis ini, masing-masing senilai 20 juta. Sebelumnya Mahyadin memang sempat ke bank dan mencairkan uang hingga 500 juta.“Kalian berpakaianlah….dan segera pula
Tentunya yang namanya kilat, biayanya pun berbeda alias lumayan mehong, hampir 10 juta di keluarkan Mahyadin, karena selain e-KTP juga merubah kartu keluarganya.Diiringi Stela, Syamsul kemudian masuk ke ruangan bagian keuangan, sedangkan dua SPG tadi kini senyum-senyum menatap Mahyadin, kini giliran si pria yang cerewet nanya ini dan itu mereka cueki, karena dari tadi nanyanya diskon terus dan malah mau beli pake kredit lagi.Mahyadin cuek saja dan kini tidak memperdulikan kerlingan dua SPG dan keheranan pria itu.Tak sampai 10 menitan, Syamsul, Stela dan diiringi satu wanita cantik lainnya dengan tersenyum ceria mendatangi Mahyadin.“Pak…sekarang tinggal pencet nomor pin nya…sebentar lagi mobil yang bapak mau akan kami bereskan!” kata wanita cantik yang ternyata kepala keuangan dealer ini, sambil menyodorkan mesin gesek ke depan Mahyadin.Mahyadin pun tanpa ragu memencet nomor pin nya dan tak lama kemudian keluarla
Stela dengan senang hati menerima ajakan si crazy rich muda ini, dia makin betah bersama Mahyadin. Stela yang tinggi semampai ini mulai jatuh cinta dengan pria muda misterius ini dan agaknya dia akan melupakan kekasihnya yang hanya karyawan biasa.Jangankan mobil mewah, ke sana kemari saja cuman naik motor. Soal kegantengan, walaupun pacar Stela juga ganteng, tapi dibandingkan Mahyadin, tidak ada apa-apanya, karena Mahyadin ada darah blasterannya.Saat pulang menuju apartemen, kini giliran Mahyadin yang membawa mobil mewah ini, untungnya Mahyadin sejak kuliah sering bawa mobil milik Arman, sohibnya kala SMU, yakni mobil jenis hathback asal Jepang, sehingga dia tidak kagok bawa mobil ini.Arman anak salah satu pejabat di Kota Banjarmasin, sehingga bisa memiliki mobil yang dibelikan bapaknya, dan kalau sudah jalan bersama Mahyadin, Arman selalu minta sohibnya ini yang bawa, Arman kadang becanda Mahyadin sopir pribadinya.“Mau ikut ke apartemen,
Selama 6 bulanan, sambil menunggu rumahnya selesai, Mahyadin bak Cassanova modern saja, ia seperti budak nafsu yang tak pernah merasa puas.Secara bergantian Mahyadin menikmati ‘enaknya’ jadi orang kaya baru, di temani Dina, Peni dan juga Stela.Kadang mereka juga sendiri-sendiri datang, setelah sebelumnya mengontak Mahyadin.Kadang Stela juga mengajak dua sahabat SPG nya melayani Mahyadin, sehingga pemuda ini dilayani 3 wanita cantik sekaligus.Walaupun para wanita cantik ini keteteran meladeni keperkasaan Mahyadin, tapi semuanya melakukan dengan happy, karena Mahyadin sangat royal memberi mereka hadiah.Mahyadin bak monyet liar terjun ke kebun buah yang ranum dan dia tak pernah merasa puas menikmati kebun-kebun ranum itu.Tak cukup hanya itu, dua anak buah Tony Chan yang dulu melayaninya di bank, Erina dan Priska berhasil luluh dalam pelukannya.Seiring dengan menjelmanya dia menjadi budak nafsu, wajahnya yang semula cer
Walaupun sudah jadi crazy rich, Mahyadin tak pernah melupakan ibu angkatnya, ia juga rutin mengirim duit tak sedikit buat Bik Galuh, dia sudah meminta bik Galuh agar segera pindah ke Surabaya, namun bik Galuh bilang masih betah di Banjarmasin.“Nanti saja, bila kamu sudah positif ke Jakarta, ibu akan pindah di rumah kamu yang ada di Surabaya,” kata Bik Galuh, saat Mahyadin menelpon. Mahyadin hanya bisa mengangguk dan selalu nasehatin ibu angkatnya ini agar jaga kesehatan.Baru satu hari, Sulaiman sudah menelpon lagi dan bilang apartemen yang diiinginkan Mahyadin sudah ada dan dia juga sudah siap membereskan pembelian itu.Isinya pun sudah komplet, Mahyadin tinggal masuk saja. Mahyadin pun datang ke kantor notaris Sulaiman, lalu menyerahkan cek senilai 10,5 milyar ke Sulaiman agar segera membayar apartemen itu, karena apartemen itu sangat mewah dan berada di jantung kota yang strategis, dan dia juga bilang, seminggu dari sekarang akan ke Jakarta dan b