Mahyadin sampai kikuk dengan sambutan yang luar biasa berlebihan dari Tony Chan dan dua anak buahnya ini, yang penampilan dan kecantikannya tak kalah dengan Dina serta Peni, anak buah sang notaris Haji Sulaiman.
“Wowww…sang sultan muda ini ternyata sangat sederhana, ganteng kayak artis lagi…hebat, selamat datang mas Radin Durangga Jan Terling!” kata Tony Chan sambil menyalami erat tangan Radin, tinggi mereka hampir sama, tapi Tony agak gemuk sedangkan Mahyadin lebih kurus.
Mahyadin makin gemetar saat tanda tangan kembali di bank ini, karena duit yang kini bakal jadi milik dia ternyata sudah bunga berbunga selama 22 tahun ini…nilainya pun mencapai 23 Triliun rupiah.
Berkas yang Mahyadin tanda tangani 3X lebih banyak daripada di kantor Notaris Haji Sulaiman, hampir pening kepala Mahyadin melihat banyaknya berkas tersebut.
Bukan hanya tanda tangan saja, juga ada pendeteksi wajah yang di arahkan dua anak buah Tony Chan ke diri
“Oke…saya paham…kayaknya ini yang cocok buat rehab total rumah mas Radin,” kata Parman sambil menyodorkan gambar-gambar rumah mewah ke Mahyadin untuk di pilih.Mahyadin langsung mengangguk setuju dan harganya pun disepakati 20 Milyar dan tambahan untuk perabotnya 5,5 milyar, sehingga total 25,5 milyar. Digenapkan 25 Milyar, Insinyur Parman memberi potongan diskon hingga 500 juta.“Wowww…benar-benar rumah waah ini kelak…berapa lama Parman baru kelar?” tanya Sulaiman.“Kami perkirakan 5 sampai 6 bulan pak haji…rumah ini sudah selesai dan siap ditempati!” sahut Parman dengan wajah ceria, karena dia bak ketiban durian runtuh karena dapat proyek besar hari ini.“Oke…Radin…untuk sementara, kamu mending sewa rumah atau apartemen dulu selama 6 bulanan ini yaa…nanti Dina dan Peni yang akan menemani kamu untuk mencarinya, sultan mahh tau beresss dahhh !” canda Su
Dari kedua tangan Mahyadin keluar asap tipis dan tiba-tiba ular itu langsung menghilang….Mahyadin menarik nafas lega.“Ingat…saat kamu mencairkan warisan ayah…musuh-musuhmu sudah tahu keberadaan kamu…hati-hatilah, baca rapalan yang ayah ajarkan,” Mahyadin ingat kata-kata ayahnya saat berpisah di gubuk yang terletak di hutan itu dulu.Mahyadin lalu mengusap wajahnya yang tiba-tiba saja berkeringat, setelah tadi memukul ular kobra jadi-jadian yang tiba-tiba muncul dan menghilang.“Hmmm…mereka sudah bisa melacak aku…ular jadi-jadian ini pasti kiriman mereka!” batin Mahyadin sambil duduk termenung di ruang tamu.Mahyadin lalu ke kamar utama dan membangunkan Dina dan Peni, dia juga menyerahkan empat bebat uang buat dua gadis ini, masing-masing senilai 20 juta. Sebelumnya Mahyadin memang sempat ke bank dan mencairkan uang hingga 500 juta.“Kalian berpakaianlah….dan segera pula
Tentunya yang namanya kilat, biayanya pun berbeda alias lumayan mehong, hampir 10 juta di keluarkan Mahyadin, karena selain e-KTP juga merubah kartu keluarganya.Diiringi Stela, Syamsul kemudian masuk ke ruangan bagian keuangan, sedangkan dua SPG tadi kini senyum-senyum menatap Mahyadin, kini giliran si pria yang cerewet nanya ini dan itu mereka cueki, karena dari tadi nanyanya diskon terus dan malah mau beli pake kredit lagi.Mahyadin cuek saja dan kini tidak memperdulikan kerlingan dua SPG dan keheranan pria itu.Tak sampai 10 menitan, Syamsul, Stela dan diiringi satu wanita cantik lainnya dengan tersenyum ceria mendatangi Mahyadin.“Pak…sekarang tinggal pencet nomor pin nya…sebentar lagi mobil yang bapak mau akan kami bereskan!” kata wanita cantik yang ternyata kepala keuangan dealer ini, sambil menyodorkan mesin gesek ke depan Mahyadin.Mahyadin pun tanpa ragu memencet nomor pin nya dan tak lama kemudian keluarla
Stela dengan senang hati menerima ajakan si crazy rich muda ini, dia makin betah bersama Mahyadin. Stela yang tinggi semampai ini mulai jatuh cinta dengan pria muda misterius ini dan agaknya dia akan melupakan kekasihnya yang hanya karyawan biasa.Jangankan mobil mewah, ke sana kemari saja cuman naik motor. Soal kegantengan, walaupun pacar Stela juga ganteng, tapi dibandingkan Mahyadin, tidak ada apa-apanya, karena Mahyadin ada darah blasterannya.Saat pulang menuju apartemen, kini giliran Mahyadin yang membawa mobil mewah ini, untungnya Mahyadin sejak kuliah sering bawa mobil milik Arman, sohibnya kala SMU, yakni mobil jenis hathback asal Jepang, sehingga dia tidak kagok bawa mobil ini.Arman anak salah satu pejabat di Kota Banjarmasin, sehingga bisa memiliki mobil yang dibelikan bapaknya, dan kalau sudah jalan bersama Mahyadin, Arman selalu minta sohibnya ini yang bawa, Arman kadang becanda Mahyadin sopir pribadinya.“Mau ikut ke apartemen,
Selama 6 bulanan, sambil menunggu rumahnya selesai, Mahyadin bak Cassanova modern saja, ia seperti budak nafsu yang tak pernah merasa puas.Secara bergantian Mahyadin menikmati ‘enaknya’ jadi orang kaya baru, di temani Dina, Peni dan juga Stela.Kadang mereka juga sendiri-sendiri datang, setelah sebelumnya mengontak Mahyadin.Kadang Stela juga mengajak dua sahabat SPG nya melayani Mahyadin, sehingga pemuda ini dilayani 3 wanita cantik sekaligus.Walaupun para wanita cantik ini keteteran meladeni keperkasaan Mahyadin, tapi semuanya melakukan dengan happy, karena Mahyadin sangat royal memberi mereka hadiah.Mahyadin bak monyet liar terjun ke kebun buah yang ranum dan dia tak pernah merasa puas menikmati kebun-kebun ranum itu.Tak cukup hanya itu, dua anak buah Tony Chan yang dulu melayaninya di bank, Erina dan Priska berhasil luluh dalam pelukannya.Seiring dengan menjelmanya dia menjadi budak nafsu, wajahnya yang semula cer
Walaupun sudah jadi crazy rich, Mahyadin tak pernah melupakan ibu angkatnya, ia juga rutin mengirim duit tak sedikit buat Bik Galuh, dia sudah meminta bik Galuh agar segera pindah ke Surabaya, namun bik Galuh bilang masih betah di Banjarmasin.“Nanti saja, bila kamu sudah positif ke Jakarta, ibu akan pindah di rumah kamu yang ada di Surabaya,” kata Bik Galuh, saat Mahyadin menelpon. Mahyadin hanya bisa mengangguk dan selalu nasehatin ibu angkatnya ini agar jaga kesehatan.Baru satu hari, Sulaiman sudah menelpon lagi dan bilang apartemen yang diiinginkan Mahyadin sudah ada dan dia juga sudah siap membereskan pembelian itu.Isinya pun sudah komplet, Mahyadin tinggal masuk saja. Mahyadin pun datang ke kantor notaris Sulaiman, lalu menyerahkan cek senilai 10,5 milyar ke Sulaiman agar segera membayar apartemen itu, karena apartemen itu sangat mewah dan berada di jantung kota yang strategis, dan dia juga bilang, seminggu dari sekarang akan ke Jakarta dan b
Mahyadin sendiri tak tahu, sejak berpisah dengan Dini hampir 7 bulan lalu, wanita cantik ini sudah tak menggunakan kontrasepsi lagi.Dini sengaja tak mau bercerita soal ini, diam-diam dia punya rencana ingin dihamili kekasihnya ini. Dini kemudian minum vitamin stamina dan minta Mahyadin jangan lagi menggodanya, Mahyadin manut dan tidak memaksa.Inilah kelebihannya terhadap wanita, Mahyadin mempunyai rasa kasih sayang yang tinggi dan tidak mau memaksakan kehendaknya.Dini akhirnya benar-benar memilih salah satu mobil Mahyadin yang ada di garasi, yang dia ambil ternyata yang termahal dan hanya memiliki dua pintu.Mahyadin tertawa saja dan bilang silahkan di bawa, malah BPKB mobil pun langsung Mahyadin serahkan.“Kamu pintar banget milih yang itu, selera kamu bagus banget sayang!” puji Mahyadin.Dini sampai mengeleng kepala melihat betapa royalnya Mahyadin kini, dia tau mobil ini harganya sangat mahal, karena dia suka searching di i
Sepulangnya Dini kembali ke Banjarmasin, Mahyadin kembali ingat pesan kakek Zainul agar mengerem nafsunya dan focus kuliah S2.Sehingga setahun full Mahyadin benar-benar konsentrasi kuliah, setelah 1 tahun dan kini dia sudah semester 3 kuliah, Mahyadin bisa bernafas lega, semua mata kuliah sudah mampu dia selesaikan dengan mudah, di tambah otaknya juga encer dan tak kesulitan mencerna apapun yang diberikan dosen-dosen S2 nya di kampus.Usianya yang kini sudah 24 tahun bahkan mendekati 25 tahun membuat Mahyadin menjelma menjadi pemuda matang.Suatu saat, ketika pulang kuliah Mahyadin keluar kampus hampir saja menabrak seorang mahasiswi.Bukan salah Mahyadin sebetulnya, tapi si mahasiswi ini secara tiba-tiba keluar dari sebuah mobil dan ingin lari, saat itulah mobil sport Bentley yang dikendarai Mahyadin lewat.Untung mobil ini tak terlalu laju dan Mahyadin bisa mengerem cepat, dia mengusap wajahnya saking kaget dan terkejutnya.“Hampir