Home / Romansa / Cinta Di Balik Tanda Tangan / bab 12 luka lama yang perlahan terbuka.

Share

bab 12 luka lama yang perlahan terbuka.

Author: Pita
last update Last Updated: 2025-10-03 08:54:23

Malam itu hujan turun deras. Aluna berdiri di depan jendela kamarnya, menatap butiran air yang berjatuhan seolah sedang menenangkan kegelisahan dalam dadanya. Ucapan Leonard sore tadi terus terulang tentang waktu yang akan memperlihatkan segalanya.

> "Apa sebenarnya yang dia sembunyikan?"

Pikirannya berkecamuk, hingga suara pintu terbuka membuatnya menoleh. Leonard masuk tanpa mengetuk, wajahnya lebih pucat dari biasanya.

“Maaf,” katanya singkat, lalu duduk di kursi dekat jendela. Tangan kirinya memegang sebuah gelas, tapi bukan kopi seperti biasa melainkan anggur merah.

Aluna ragu, lalu mendekat. “Kamu… baik-baik saja?”

Leonard menatap cairan merah dalam gelas itu lama sekali sebelum menjawab lirih, “Tidak semua luka bisa sembuh dengan waktu, Aluna. Beberapa… hanya bisa ditutupi.”

Kalimat itu membuat napas Aluna tercekat. Ada getar emosi yang asing dalam suara Leonard. Ia jarang berbicara tentang dirinya, apalagi dengan nada seolah sedang membuka sedikit pintu ke masa lalunya.

“Luka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 31 Leonard cemburu?

    Sebelum acara gala dimulai, Aluna duduk di depan cermin kamar sambil memandangi gaun yang sudah ia pilih. Sebuah gaun elegan berwarna merah marun sederhana, tapi anggun.Tangan Aluna menyentuh kain lembut itu pelan.Kenapa rasanya deg-degan seperti ini?Aluna mencoba meyakinkan dirinya bahwa ia hanya menjalankan peran istri kontrak, pendamping resmi malam itu, bukan lebih.Namun semakin Aluna mencoba menolak, semakin keras hatinya berbisik:Aku takut… bukan karena harus tampil di depan orang, tapi karena takut berharap lebih pada seseorang yang mungkin tidak pernah benar-benar bisa kumiliki.Pagi harinya, Leonard berdiri di balkon ruang kerjanya sambil memegang ponselnya, Matanya menatap lurus ke halaman Mansion yang luas.Andrew melangkah mendekat ke arah Leonard dengan laporan keuangan mingguan ditangannya tapi langkanya terhenti saat ia melihat ekspresi Leonard.“Tuan apakah ada sesuatu yang terjadi? Anda terlihat… sedikit gelisah pagi ini?” tanya Andrew hati-hati.Leonard menoleh

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 30 Perjanjian yang mulai Retak

    Sejak awal pernikahan kontrak mereka, Leonard membuat aturan yang jelas:1. Tidak ada kedekatan emosional.2. Tidak mencampuri urusan pribadi.3. Tidak berharap lebih dari peran sebagai “istri formal” di atas kertas.4.Jika ada yang jatuh cinta terlebih dahulu maka pihak yang lain bisa dengan bebas menggugat cerai dan pihak yang satunya tidak boleh menolak.Aluna mengingat jelas bagaimana Leonard menuliskannya dalam dokumen kontrak, bahkan menandatanganinya dengan tatapan dingin tanpa ragu.Namun ia merasa jika belakangan ini… perlahan, satu demi satu, aturan itu mulai retak.Pagi ini, Aluna sedang membaca buku di ruang tamu ketika seorang pelayan perempuan datang menghampirinya sambil membawa beberapa gaun pilihan dari butik ternama.“Nona Aluna, ini pesanan dari Tuan Leonard. Beliau meminta Anda memilih satu untuk menghadiri acara gala malam besok.”Aluna mengerutkan keningnya. “Gala? Aku… ikut?”Pelayan itu mengangguk sopan. “Tuan Leonard mengatakan Anda akan hadir sebagai pendampi

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 29 senyum pertama.

    Saat ini Leonard sudah berada di meja makan lebih dulu. Biasanya ia makan sendirian tanpa menunggu siapa pun, tapi kali ini, tatapannya sedikit terarah ke arah tangga… seakan menunggu seseorang muncul.Aluna datang beberapa menit kemudian, ia masih memakai cardigan tipis. Rambutnya sedikit berantakan karena angin pagi dari balkon. Ia sempat ragu ingin duduk di meja itu atau tidak, tapi Leonard tiba-tiba membuka suara.“Duduk,” ucapnya singkat. Nada suaranya tetap tenang, tapi… tidak sekeras kemarin-kemarin.Aluna menarik kursi dan duduk. Tak ada percakapan selama beberapa menit. Hanya suara piring dan sendok yang beradu.Sampai tiba-tiba Leonard bertanya tanpa menatap langsung, “Kamu tidur nyenyak tadi malam?”Aluna sempat berhenti mengaduk tehnya. Itu… terdengar seperti perhatian, bukan perintah.“Lumayan,” jawabnya pelan. “Kamu?”Leonard tidak langsung menjawab. “Sedikit,” katanya akhirnya. “Tapi… lebih tenang.”Aluna meliriknya. Hening yang tercipta kali ini terasa berbeda. Tidak m

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 28 ketakutan Leonard.

    Aluna berdiri di depan jendela kamarnya, menatap butiran air hujan yang menuruni kaca. Kepalanya penuh dengan pertanyaan tentang janji, surat wasiat, dan perasaan yang semakin rumit terhadap lelaki yang kini mulai sulit ia pahami.Leonard Alvaro Dirgantara.Nama itu dulu hanya terdengar seperti sosok yang jauh, dingin, dan tak tersentuh.Tapi sekarang, setelah semua yang ia dengar dari Andrew dan semua yang ia lihat sendiri, Aluna tahu… di balik ketegasan dan tatapan dinginnya, ada luka yang belum sembuh.Dan ketakutan yang tak pernah benar-benar hilang.Keesokan harinya...Kini suasana Mansion begitu sepi. Andrew sedang keluar untuk mengurus urusan kantor, sementara para pelayan bergerak pelan, mereka seperti tahu bahwa ada sesuatu yang sedang tidak baik-baik saja antara majikan mereka.Aluna menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum ia memutuskan untuk mencari Leonard.Aluna menghentikan langkahnya saat ia melihat Leonard di ruang kerjanya yang sedang duduk diam di kursinya, dengan

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 27 sebuah janji.

    Aluna membuka matanya perlahan ia masih bisa merasakan sisa kehangatan malam tadi di dadanya bukan dari sentuhan, tapi dari kata-kata yang terus terngiang di kepala.“Kamu bikin aku ngerasa hidup lagi, Luna.”Ia tersenyum kecil tanpa sadar.Tapi begitu ia menyadari apa yang terjadi semalam, senyum itu perlahan memudar, digantikan rasa gugup yang aneh. Ia tahu, sesuatu di antara mereka telah berubah, dan perubahan itu tidak bisa ia dihindari.Di ruang makan, Leonard sudah duduk dengan kemeja rapi seperti biasa, namun kali ini ekspresinya lebih lembut. Ketika Aluna masuk, mata Leonard langsung menoleh dan menatap Aluna dengan lembut.“Apa semalam tidurmu nyenyak?” tanya Leonard tanpa nada dingin seperti biasanya.Aluna mengangguk pelan. “Lumayan. Kamu?”Leonard tersenyum tipis. “Aku juga.”Tiba-tiba suasana itu menjadi canggung tak ada percakapan lagi, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing sampai Andrew mengetuk pintu dan melangkah masuk sambil membawa beberapa berkas.“Tuan, ini la

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 26 Malam yang berarti.

    Malam itu Mansion terasa tenang, tapi hati Aluna justru ramai oleh perasaan yang campur aduk. Sejak pembicaraan tadi sore, wajah Leonard terus muncul di pikirannya tatapan matanya, cara ia berbicara, bahkan diamnya yang entah kenapa sekarang terasa berbeda.Aluna berdiri di balkon kamarnya, membiarkan angin malam menyentuh wajahnya. Langit cerah dari bintang-bintang yang terlihat jelas.“Belum tidur?” suara berat itu membuat Aluna menoleh.Leonard berdiri di sana, tanpa jas, hanya mengenakan kemeja putih dengan kancing atas terbuka. Wajahnya terlihat lelah.Aluna tersenyum tipis. “Aku cuma... nggak bisa tidur.”Leonard berjalan mendekat, lalu berdiri di samping Aluna dan Hening sejenak. Mereka sama-sama menatap langit tanpa bicara.“Biasanya kamu nggak suka malam,” kata Aluna dengan suara pelan.Leonard tersenyum. “Aku juga nggak suka banyak hal, tapi akhir-akhir ini semua berubah. semuanya berubah begitu saja tanpa aku rencanakan, dan itu membuatku sempat bingung."Aluna menatap leon

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status