“Aku tidak mencintaimu. Dan pernikahan ini... tak lebih dari transaksi.” Kalimat itu menampar Aluna lebih keras daripada tamparan nyata. Ia hanya bisa memandangi pria yang berdiri di hadapannya, tinggi menjulang dengan setelan jas mahal dan ekspresi datar tak berperasaan. Leonard Alvaro Dirgantara. CEO muda, tajir melintir, sekaligus lelaki dengan hati sedingin es. Di hadapannya, tergeletak sebuah dokumen dengan sampul tebal: Kontrak Pernikahan. Tidak ada kata cinta di sana. Hanya angka, durasi, dan aturan yang terdengar lebih mirip penjara daripada pernikahan. “tiga bulan. Setelah itu, kita kembali ke kehidupan masing-masing,” ucap Leonard, membalik halaman pertama. “Kamu akan mendapatkan lima ratus juta rupiah. Dibayar lunas setelah pernikahan berlangsung dan kontrak ditandatangani.” Aluna menggenggam tangannya di atas pangkuan. Jantungnya berdetak tidak karuan. Tidak pernah dalam hidupnya ia membayangkan akan duduk di ruang kantor mewah seperti ini, ditawari pernikahan pa
Last Updated : 2025-08-07 Read more