Share

Bab 214

Author: Maria Anita
Sudut pandang Citra.

Aku lagi kerja dari rumah dan bener-bener kangen suasana kantor. Tapi aku juga belum mau tinggalin anak-anak seharian. Tengah sore itu, suamiku nelpon.

"Halo, Ibu!" Suaranya ceria, sambil dagunya ditopang jari, gaya yang aku suka banget.

"Halo, Ayah! Kangen aku, ya?" Aku menggoda.

"Setiap saat!" Aditya menghela napas. "Malaikatku, gimana kalau kita keluar makan malam malam ini? Cuma kamu sama aku aja."

"Hmm, undangan tak terduga nih. Ada apa, sih?"

"Karena aku pengen habisin waktu berdua sama istri cantikku."

"Aku suka itu!"

"Jadi iya, ya?"

"Pasti iya." Aku tersenyum ke layar tablet.

"Bagus!" Aditya senyum setengah, manis banget. "Sampai ketemu malam ini, Malaikatku."

Dia ajak aku makan malam di restoran yang cantik dan nyaman. Saat pesen makanan penutup, dia minta pelayan bungkus buat dibawa pulang, dan juga bawa tagihannya.

"Makanan penutup dibungkus?" Aku godain dia.

"Lama banget kita nggak makan potongan kue cokelat bareng." Dia senyum nakal sambil pegang tang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 19

    Sudut pandang Heru.Aku ketemu teman-teman di restoran Societa. Kami ke sana buat dukung Aditya, yang lagi usaha balikan sama Citra. Walaupun aku pikir Citra ada benarnya, tapi Aditya itu temanku, dan aku tetap harus ada buat dia. Tapi Robin dan Fajar bikin aku waspada saat mereka bilang para cewek lagi kompak buat bikin kami semua minta-minta maaf gara-gara masalah Aditya. Fajar bilang Minda yang kumpulin semua cewek atas permintaan Citra, dan aku terus mikir mereka lagi ngumpul di mana."Kalian tahu mereka ke mana?" tanyaku. Pasti Sekar juga bareng mereka, meskipun kami sudah janjian mau ketemuan. Mungkin aku bisa mampir buat jemput dia."Minda bilang itu bukan urusan kita dan suruh aku bilang gitu ke kalian," komentar Fajar yang kelihatan agak kesal. Kadang aku pikir dia takut sama pacarnya, karena aku pun kadang begitu, Minda bisa serem."Kalau kita bisa tahu mereka di mana, kita bisa nyamperin," usul Peter. "Robin, kamu bisa lacak ponselnya Tina, kan?""Nggak deh, Pet. Terakhir k

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 18

    Sudut pandang Sekar.Aku buru-buru masuk ke rumah supaya Heru nggak sempat rayu aku buat ikut ke tempatnya. Aku lagi terbakar oleh hasrat buat dia, sepenuhnya terangsang. Dia bukan cuma ganteng, dia juga mempesona, harum banget, seru, dan luar biasa seksi. Tapi seberapa pun aku pengin nginap bareng dia malam itu, aku nggak bisa. Bosku ubah jadwal kerja pagi hari Minggu, dan aku harus bangun pagi.Aku langsung masuk kamar mandi, aku butuh mandi buat tenangkan api yang lagi menghanguskan tubuhku ini. Setelah itu aku rebahan di ranjang, dan ponselku bergetar di meja samping, ada pesan masuk. Aku lihat, ternyata dari Heru.Heru, [Aromamu itu luar biasa, bahkan lebih dari yang aku bayangkan.]Aku senyum-senyum sendiri kayak orang bego sambil lihatin layar ponsel. Karena aku juga nggak bisa tidur, aku putuskan buat godain dia sedikit lagi, jadi aku pura-pura bego dan mulai kirim pesan.Sekar, [Kamu ngomongin apa, sih?]Heru, [Hadiah kecil yang kamu kasih ke aku.]Sekar, [Yang mana tuh?]Her

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 17

    Sudut pandang Heru.Setelah terus-terusan membujuk Sekar sepanjang minggu, akhirnya kami makan siang bareng hari Kamis, dan dia kasih nomor ponselnya ke aku! Aku lagi senang banget, tapi Minda sama sekali nggak bantu, dia malah menjadwalkan rapat saat jam kopi aku bareng Sekar.Aku janji bakal video call dia malam itu. Ketika sampai rumah, aku nggak sabar mau lihat dia. Aku mandi, terus cuma pakai celana dalam, niatnya mau godain dia sedikit. Tapi ternyata dia yang godain aku duluan, pakai dalih piyama itu. Itu bahkan bukan pakaian dalam, cuma sepotong kain transparan kecil yang nempel di tubuhnya yang aduhai itu.Begitu aku lihat dia pakai itu, aku langsung nggak tahan, aku pengin dia lebih dari apa pun. Kalau dia mau godain aku, ya dia harus siap tanggung akibatnya. Tapi dia malah bikin aku kaget lagi. Sekar itu cantik banget, menggoda, responsif, penuh gairah, dan panas. Dia luar biasa! Aku belum pernah segitu terangsangnya cuma dari lihat perempuan telanjang lewat kamera. Itu hubu

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 16

    Sudut pandang Sekar.Aku berdiri mematung. Aku tak bisa mengalihkan pandangan dari tangannya yang membelai alat kelaminnya yang mengeras. Air liurku menetes karena hasrat untuk merasakannya di mulutku. Dia tertawa keras dan memanggilku lagi."Kalau kamu terus menatapku seperti itu, aku akan datang ke tempatmu sekarang juga," goda Heru mengancam. "Ayolah. Bergeraklah, aku ingin lihat semua piyama kecilmu itu."Aku berdiri dan memposisikan diriku di depan kamera, perlahan berbalik."Sekar, kamu memang cantik!" seru Heru, meraih ponselnya. "Sekarang, maukah kamu lepaskan piyama nakal itu untukku? Tolong, biarkan aku melihatmu.""Untuk apa aku lakukan itu?" godaku."Karena aku yakin kamu ingin pamer padaku. Karena aku yakin kamu juga terangsang. Dan karena aku tahu kamu ingin membuatku semakin tergila-gila padamu.""Kamu tampaknya yakin tentang banyak hal.""Dan aku biasanya selalu benar. Kamu mau menyangkal?"Aku memutuskan untuk bersikap berani karena aku memang tertarik padanya. Hanya

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 15

    Sudut pandang Sekar.Minggu ini berjalan dengan sangat baik. Aku sudah berhasil mencetak penjualan yang luar biasa. Melati bilang dia sudah keluar dari tokonya sendiri, katanya dia berhasil menjual banyak barang ke Heru dan ujung-ujungnya malah direkrut kerja sama dia. Dia senang banget, dan aku juga ikut senang. Tapi sekarang aku kehilangan teman ngerumpiku.Tapi entah kenapa, Heru jadi sering banget nongol di mal. Hampir tiap hari dia muncul saat jam istirahatku dan ajak aku ngopi. Dia terus-terusan minta nomorku, dan aku justru menikmati permainan ini, soalnya lucu aja, bahkan keponakannya aja punya nomor aku, tapi dia nggak.Hari Rabu, Enzo ajak aku makan siang karena dia pengen kenalin pacarnya, cewek yang manis dan bawel banget. Setelah makan, waktu kami lagi berdiri di depan toko, dia bilang,"Tante, tante cantik banget!" Duh, anak ini memang secakep dan sememikat pamannya. "Minggu depan aku nggak bisa ke mal, soalnya lagi minggu ujian. Kalau aku ke sini, ibuku bisa culik aku h

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 14

    Sudut pandang Melati.Aku baru saja selesai melayani pelanggan waktu mataku lirik ke sudut toko, dekat etalase, dan aku lihat si cowok gantengnya Sekar lagi lihatin dia dari toko seberang. Cowok itu jelas banget naksir! Aku sudah cukup terhibur seminggu ini dengan cerita-cerita dari Sekar tentang catatan-catatan yang dia terima dari cowok itu. Aku bahkan sudah kenal sama keponakannya, dan anak itu keren juga.Tapi aku jelas nggak bakal nyia-nyiain kesempatan buat sedikit usil. Lagipula, cowok itu cakep banget dan kelihatan baik. Sekar pantas dapet cowok yang ganteng dan baik setelah drama sama si Hendra berengsek itu. Dia cuma masih takut dan butuh sedikit dorongan. Nah, aku bakal bantu dorong sedikit.Aku langsung kirim pesan ke Sekar, kasih tahu kalau si ganteng ada di sana dan suruh dia pura-pura nggak tahu. Lalu aku jalan ke arah si cowok dengan gaya penjualan terbaikku."Lagi cari sesuatu yang spesial, Pak?"Dia lihat aku dengan ekspresi bingung, siap menolak, tapi kelihatan dia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status