Share

22. Dia Sepupuku

Alfa sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menunggui sang ibu yang masih berdandan. Sementara gadis cantik yang sejak lima belas menit yang lalu datang ke ndalem, tengah duduk di lantai beralaskan tikar. Sang gadis sejak tadi menunduk saja.

Sesekali Alfa melirik pada Galuh yang bagai patung cantik yang sayang kalau tidak dilirik. Sesekali pula setelah memandang Galuh, Alfa terlihat menghembuskan napasnya. Keras. Membuat Galuh sering ikutan melirik ke Alfa. Kening Galuh mengernyit, bingung dia dengan tingkah laku gusnya yang aneh.

"Njenengan kena asma?" Galuh akhirnya memilih bertanya saja daripada penasaran.

Alfa menoleh ke arahnya lalu menggeleng.

"Oh! Kirain. Habis Guse sejak tadi kayak narik napas terus, kayak orang asma."

Alfa tak menjawab. Galuh pun kembali diam. Sibuk nunduk sambil memainkan kedua tangan. Bosan dia menunggu ibu angkatnya yang tumben dandannya lama.

Keheningan terus melanda membuat Galuh semakin bosan sementara asma bohongannya Alfa kian menjadi. Galuh se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Safira
kapan mau dilanjut ini ceritanya kak ?
goodnovel comment avatar
Indah Sri Jayanti
kapan kk di up lagi karyanya, udah nunggu berminggu minggu
goodnovel comment avatar
Safira
masih menunggu, semoga segera ya... sangat suka dengan karyanya author sampai ke apk sebelah pun sudah tuntas bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status