Share

Bab 13

Penulis: Yovana
Vanesa terdiam.

Dia menatap Steven dengan pupil mata yang bergetar penuh ketidakpercayaan.

"Steven, apa kesalahanku?" tanya Vanesa.

"Kalau kamu punya dendam, lampiaskan saja padaku. Hanna nggak bersalah." Steven menatap Vanesa, setiap kata-katanya terdengar dingin dan menghakimi. "Kamu nggak seharusnya menyesatkan temanmu untuk menyerangnya secara verbal."

Tangan Vanesa yang memegang kantong obat bergetar hebat.

Vanesa menatap tajam Steven, menatap pria yang telah dia cintai dengan sepenuh hati tanpa penyesalan selama lima tahun.

"Hanna-mu nggak bersalah?" Vanesa terkekeh pelan, air mata menggenang di pelupuk matanya. Dia berusaha keras menahan agar air matanya tidak jatuh.

Vanesa menahan semuanya sampai bibir pucatnya bergetar tak terkendali. Emosinya yang tertahan siap meledak. "Lalu, bagaimana denganku? Aku seperti badut, mengurus anak kalian berdua dengan sepenuh hati selama lima tahun, bukankah aku nggak bersalah?"

Steven terdiam.

Stella merasa sangat terkejut, lalu bertanya, "Apa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Naifel Raynudin
ini knpa temannya Vanesa ikut campur segala dah, diem aja napasih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 200

    Ketika Vanesa tiba di studio, Lucy memberitahunya bahwa ada seseorang yang mengirimkan barang lagi."Apa lagi kali ini?" tanya Vanesa."Sepertinya beberapa suplemen. Semuanya sudah aku letakkan di meja kopi ruang kerjamu," jelas Lucy."Baiklah."Vanesa berjalan menuju ruang kerjanya. Golden Retriever kecil itu sedang tidur meringkuk di kandangnya.Begitu mencium aroma Vanesa, ia langsung terbangun, lalu menggonggong dua kali ke arahnya. Anjing kecil itu mengibaskan ekornya sambil mendekat.Vanesa membungkuk untuk mengelus Golden Retriever kecil itu. "Goldan, hari ini aku akan sangat sibuk. Kamu bisa bermain sendiri."Golden Retriever kecil itu seakan mengerti. Ia mengeluarkan suara kecil sambil berputar mengelilingi Vanesa sekali, lalu kembali ke kandangnya untuk berbaring lagi dengan patuh.Vanesa sangat menyukai penampilannya yang penurut dan pintar ini.Dia tersenyum hingga matanya menyipit, menoleh kepada Lucy, lalu berkata, "Berikan Goldan sekaleng makanan lagi.""Baik!"Goldan la

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 199

    Vanesa tidak menunjukkan emosi apa pun, langsung melewati mereka, berjalan lurus ke arah lift.Regan terus menangis di belakangnya."Ibu, Ibu jangan pergi. Ibu, rasanya sakit sekali .... Huhuhu …. Ibu, jangan abaikan aku …."Ketika orang-orang yang menunggu lift mendengar kata-kata ini, mereka semua menoleh melihat Regan.Saat melihat Regan terus menatap Vanesa, mereka pun ikut melirik Vanesa.Namun, Vanesa tetap tampak acuh tak acuh."Anak itu terluka dan menangis seperti itu, bagaimana bisa ibunya nggak tergerak hatinya?" gumam seorang wanita tua.Putri wanita tua itu berbisik, "Mungkin mereka sudah bercerai. Anak itu jelas-jelas ikut dengan ayahnya.""Meski sudah bercerai, apa dia nggak peduli dengan anaknya lagi? Ibu mana yang sekejam itu ...."Vanesa mendengar bisikan-bisikan di sekitar, tetapi hatinya tidak bergeming sama sekali.Regan memiliki ibunya sendiri.Bukan kewajiban Vanesa untuk merasa kasihan dan khawatir padanya.Begitu lift tiba, Vanesa langsung melangkah masuk.Oran

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 198

    Hanna menarik pandangannya, bangkit berdiri, lalu berjalan menuju lantai dua.Camelia sudah lama berada di kamar, entah sedang melakukan apa.Hanna tidak suka mengurus anak. Terutama karena Regan belakangan ini sangat rewel, membuat Hanna sangat terganggu!Selain itu, pernikahannya sudah makin dekat. Anak Vanesa tidak bisa dibiarkan lebih lama lagi!Hanna harus menyingkirkan anak di perut Vanesa sebelum pernikahannya!Hanna tiba di luar kamar Camelia. Pintunya tidak tertutup rapat. Hanna baru saja ingin mengangkat tangan untuk mengetuk pintu, tetapi dia mendengar suara percakapan dari dalam."Zeus! Aku menyuruhmu menyingkirkan Vanesa, tapi sebelum bertindak kamu harus mengonfirmasikan waktunya denganku dulu!"Gerakan Hanna terhenti.Zeus?Kenapa nama ini terdengar tidak asing?Hanna mengintip melalui celah pintu. Camelia tampak duduk di tempat tidur sambil membelakangi pintu. Meskipun tidak bisa melihat ekspresinya, dari nada bicaranya yang sekarang, jelas Camelia sangat marah."Kamu m

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 197

    Di Mansion Burla.Hanna melangkah masuk dari luar.Regan sedang duduk di sofa sambil membaca buku bergambar. Ketika mendengar langkah kaki, dia mengangkat kepala dan melihat Hanna, lalu langsung membuang buku bergambar yang dipegangnya."Ibu!"Regan berlari menghampiri, memeluk Hanna dengan erat, lalu mengangkat dagu untuk menatap Hanna. "Ibu, kamu pergi ke mana?"Hanna mengelus kepalanya. "Ibu pergi untuk mengurus sesuatu. Bagaimana kondisimu hari ini?""Tenggorokanku sudah nggak sakit lagi." Regan mengerucutkan bibir. "Ibu, aku ingin makan permen lolipop, tapi Nenek nggak mengizinkan.""Bukan Nenek yang nggak mengizinkan, tapi kamu memang nggak boleh makan permen," kata Hanna.Hanna menggandeng tangannya, lalu berjalan ke sofa untuk duduk. "Coba kamu pikirkan. Dulu ketika kamu tinggal dengan Ibu Vanesa, apakah kamu pernah makan camilan?"Regan berpikir sejenak, lalu menjawab dengan jujur, "Ibu Vanesa jarang memberiku camilan, tapi sesekali ketika aku bersikap baik, dia akan memberiku

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 196

    "Aku akan mencari Steven." Wajah Hanna terlihat tegang, matanya memerah seperti habis menangis. "Bu, kalau aku nggak pergi sekarang, Steven akan direbut oleh Nona Vanesa!""Ada apa?" tanya Camelia."Aku akan menceritakannya nanti setelah pulang. Kelvin, siapkan mobilnya," ujar Hanna.Kelvin segera pergi ke garasi untuk mengeluarkan mobil.Hanna naik ke mobil dengan terburu-buru.Ketika melihat mobil yang menjauh, Camelia makin merasa ada yang tidak beres. Dia menyuruh pelayan untuk menjaga Regan, lalu bergegas masuk ke rumah.…Di rumah sakit, di ruang kantor pribadi Alex.Steven berdiri di tepi jendela dengan jari-jarinya menjepit rokok, lalu menghisapnya perlahan.Sebenarnya, Steven tidak terlalu kecanduan merokok, dia jarang sekali merokok.Namun, sejak masuk hingga sekarang, dia sudah menghabiskan dua batang.Ini baru kurang dari sepuluh menit!Alex tidak tahan melihatnya. Ketika Steven mengambil batang ketiga dan bersiap menyalakannya, Alex melangkah maju, merebut rokok itu, lalu

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 195

    Ketika Alex melihat keadaan Steven yang seperti ini, dia mendesah tak berdaya.Alex berpikir dalam hati, 'Kalau wanita sudah menjadi kejam, mereka sungguh menakutkan!'Mereka bahkan berani memalsukan sesuatu seperti pengangkatan rahim. Ini adalah penipuan medis!Untuk sesaat, Alex juga merasa bingung.Dia tidak tahu apakah keputusan yang diambilnya hari ini benar atau salah.Jika sampai semuanya terbongkar, mengingat kepribadian Steven, dia pasti tidak akan melepaskan Stella!Pada saat itu, Stella mungkin akan menghadapi masalah sengketa medis perdata.Namun, keadaannya sudah seperti ini. Mereka hanya bisa melangkah sambil melihat situasi!…Di ruang gawat darurat, kondisi Vanesa sudah stabil.Bu Llyod menatap Stella dengan ekspresi serius, lalu berujar, "Stella, apa yang kamu lakukan? Kalau sampai ketahuan, apa kamu tahu betapa seriusnya konsekuensinya?"Stella membalas, "Bu Llyod, maaf. Aku tahu kalau aku nggak seharusnya melakukan ini, tapi ...."Stella menatap Vanesa yang masih tid

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status