Share

Bab 620

Author: Yovana
"Maaf, aku nggak bisa membantumu." Risa mengedikkan bahunya, lalu berdiri dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Di dapur, Jake sedang memasak.

Api kompor sangat kuat dan Jake berkeringat.

Suhu siang hari di Kota Yasar sekitar 20 derajat Celsius, pagi dan malam itu dingin.

Risa berdiri di pintu dan bersandar di kusen pintu dengan tangan terlipat sambil memperhatikan sosok pria yang sibuk di depan kompor.

Kompornya terlalu rendah untuk pria. Postur Jake saat memotong serta mencuci sayuran pasti sangat melelahkan untuk pinggangnya.

Risa masuk dan berkata, "Aku habis berjalan-jalan di sekitar Kota Guwan, aku nggak melihat ada orang yang mencurigakan."

Jake mematikan kompor, menuangkan sup yang sudah disiapkan ke dalam mangkuk, lalu membawanya.

Ketika dia berbalik, dia terkejut dan bertemu tatap dengan Risa.

Sorot tatapan Risa tampak tersenyum, wanita itu juga masih menunjukkan kekagumannya tanpa ada yang ditutup-tutupi.

"Seberapa hebat seorang wanita agar pantas mendapatkan pria yang begitu m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 623

    Semenjak hari itu, Vanesa menjadi lebih pendiam.Dulu waktu Raya masih menjaganya, dia suka mengobrol dengan Raya. Sekarang, Vanesa makin pendiam.Kadang-kadang Vanesa terjaga, tetapi berbaring dengan tenang di tempat tidur. Kadang-kadang Vanesa duduk dan memandang ke luar jendela sambil mendengarkan suara ombak dan melamun.Raya dan Argo menyadari ada sesuatu yang salah dengan Vanesa.Raya berusaha secara aktif mencari topik untuk mengobrol dengan Vanesa, tetapi Vanesa selalu melamun dan terkadang jawabannya tidak relevan dengan topik.Argo tahu betul bahwa sikapnya yang merahasiakan itulah yang benar-benar menghancurkan kepercayaan dan rasa aman Vanesa.Dia mencoba berkomunikasi dengan Vanesa.Namun, Vanesa mengabaikannya.Vanesa menjadi makin menarik diri.Awalnya dia hanya tidak mau berkomunikasi, tetapi kemudian dia mulai tidur siang dan malam.Argo menyadari kondisi Vanesa memburuk.Setelah berjuang keras, akhirnya Argo mengalah.Pagi-pagi sekali, Vanesa bangun dan Argo membawaka

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 622

    Ada yang Argo sembunyikan dari Vanesa.Melihat Vanesa terdiam, Raya pun bertanya, "Kak Vanesa kenapa?""Aku baik-baik saja," jawab Vanesa dengan tenang. "Apa orang luar sering datang ke pulaumu?""Jarang sekali," kata Raya. "Pulau kami cukup terpencil, jadi hanya segelintir yang datang ke sini."Vanesa pun berhenti bertanya dan berkata, "Aku sedikit lelah, tolong tuntun aku kembali.""Oke."Raya menuntun Vanesa kembali ke kamar.Vanesa berbaring di tempat tidur dan memejamkan matanya.Melihat Vanesa benar-benar lelah, Raya pun menyelimutinya, lalu berbalik dan berjalan keluar kamar.Terdengar suara pintu ditutup.Vanesa perlahan membuka matanya.Dia merasa tidak berdaya karena tidak bisa melihat apa-apa.Bahkan keluar dari kamar ini sendirian pun menjadi masalah.Vanesa tidak dapat berhenti memikirkan kedua anaknya.Apa mereka merindukan ibu mereka? Apa mereka menangis dan bersikeras meminta mencari Vanesa karena Vanesa tidak dapat dihubungi ….Vanesa merasa bingung dan putus asa.Dulu

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 621

    Di Pulau Sangion.Argo mempekerjakan seorang penduduk pulau untuk membantu mengurus kehidupan sehari-hari Vanesa.Dia adalah seorang gadis muda yang masih berusia 20 tahun, namanya Raya Meyna.Raya bilang dia lahir di sekitar musim panen raya, jadi ayahnya menamainya Raya.Setelah tinggal di Pulau Sangion selama dua hari, kesehatan Vanesa hampir pulih.Vanesa ingin jalan-jalan. Terlalu membosankan berbaring di tempat tidur seharian.Raya tahu bahwa Vanesa buta, jadi dia sangat perhatian saat merawat Vanesa.Saat Vanesa bilang ingin jalan-jalan, Raya sangat antusias dan membantunya berjalan-jalan di pantai di luar rumah.Saat itu malam hari, angin laut terasa asin dan sedikit sejuk.Raya melingkarkan selendangnya di tubuh Vanesa dan bertanya, "Kak Vanesa, apa kamu kedinginan?"Vanesa menggelengkan kepalanya. "Aku baik-baik saja, Raya. Coba ceritakan tentang pulaumu."Raya menggaruk kepalanya saat mendengar permintaan Vanesa. "Kak Vanesa tahu nggak kenapa pulau kami disebut Pulau Sangion

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 620

    "Maaf, aku nggak bisa membantumu." Risa mengedikkan bahunya, lalu berdiri dan berjalan masuk ke dalam rumah.Di dapur, Jake sedang memasak.Api kompor sangat kuat dan Jake berkeringat.Suhu siang hari di Kota Yasar sekitar 20 derajat Celsius, pagi dan malam itu dingin.Risa berdiri di pintu dan bersandar di kusen pintu dengan tangan terlipat sambil memperhatikan sosok pria yang sibuk di depan kompor.Kompornya terlalu rendah untuk pria. Postur Jake saat memotong serta mencuci sayuran pasti sangat melelahkan untuk pinggangnya.Risa masuk dan berkata, "Aku habis berjalan-jalan di sekitar Kota Guwan, aku nggak melihat ada orang yang mencurigakan."Jake mematikan kompor, menuangkan sup yang sudah disiapkan ke dalam mangkuk, lalu membawanya.Ketika dia berbalik, dia terkejut dan bertemu tatap dengan Risa.Sorot tatapan Risa tampak tersenyum, wanita itu juga masih menunjukkan kekagumannya tanpa ada yang ditutup-tutupi."Seberapa hebat seorang wanita agar pantas mendapatkan pria yang begitu m

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 619

    Tiga hari kemudian.Di Penginapan Findala yang terletak di Kota Guwan, Kota Yasar.Di halaman yang ditanami berbagai tanaman hijau dan bunga, Goldan berbaring di tanah dengan lidahnya menjulur. Bella memegang kotak rias anak-anak di tangan kirinya dan bedak tabur kecil di tangan kanannya. Dia sedang merias wajah Goldan dengan sangat profesional.Alfredo duduk di kursi kayu di samping dengan kepala tertunduk sambil memainkan kubus rubiknya dengan serius.Bau nasi tercium dari dapur.Jake sedang memasak.Risa mendorong pintu kayu halaman dari luar, lalu berbalik menutup pintu dan mengunci baut kayu.Alfredo mendengar suara itu dan mendongak.Risa mendekat dan mengusap kepalanya. "Main kubus lagi?""Iya!" Alfredo menatap Risa, matanya berbinar. "Aku bisa menyelesaikan keenam sisinya paling cepat dalam tiga menit."Kubus rubik itu dibeli oleh Steven.Steven jugalah yang mengajari Alfredo bermain."Hebat!" kata Risa, "Kalau ayahmu tahu kamu sepintar ini, dia pasti akan merasa sangat senang.

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 618

    Itu bukan pertanyaan, melainkan pernyataan.Davina membantu Jerry melepaskan jasnya, lalu berbalik dan berjalan ke rak pakaian. Dia menggantungkan jas Jerry di sana dan berkata, "Kak Vanesa telah berjasa padaku, Jerry, aku nggak tega melihatmu menyiksanya habis-habisan.""Kamu nggak takut aku marah?"Suara Jerry terdengar dingin, dia menatap Davina dengan sorot datar seolah-olah mereka sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun.Padahal, jelas-jelas Davina sedang hamil anak Jerry!"Aku takut kamu marah, tapi Jerry, aku lebih takut lagi kamu akan menyesalinya. Kak Vanesa nggak selembut kelihatannya. Dia sebenarnya sangat keras kepala. Dia nggak mau tinggal bersamamu. Kamu sudah menggunakan segala cara untuk memaksanya, jadi dia hanya akan mencari kematian untuk melarikan diri!"Davina berbalik dan menatap Jerry. "Aku mencintaimu. Sekalipun aku tahu kamu hanya menggunakanku sebagai alat penghasil anak, aku nggak menyesal. Jerry, apa yang kamu takutkan? Kamu masih punya anak ini! Ini ana

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status