Share

Terpesona

"Ada apa, Asma?” tanya Khansa heran dengan tingkah laku Asma.

Asma langsung membalikkan badan ketika dia melihat mantan suaminya dari kejauhan. Dia akan melangkah meninggalkan halaman klinik tersebut, tetapi Khansa menahan tangan Asma.

“Ada apa? Kenapa malah pergi?” tanyanya.

“Ehm..., i-itu..., kita batalkan saja ya, Mbak,” ucap Asma dengan gagap.

“Loh, kok dibatalkan. Kita sudah sampai sini, loh.”

Asma terlihat bingung untuk menjelaskan kepada Khansa. Matanya juga terlihat gelisah dan sesekali melirik ke arah teras klinik. Khansa mengikuti arah lirikan Asma.

“Yuk, kita duduk dulu di halte itu.” Khansa mengajak Asma menuju ke halte yang berada di depan klinik.

Mereka duduk di halte depan klinik. Kebetulan halte tidak dalam keadaan ramai, hanya terlihat dua orang sedang menunggu kendaraan yang akan ditumpanginya dan berada jauh dari posisi Khansa dan Asma.

“Ceritalah! Ada apa sebenarnya?” tanya Khansa seraya menggenggam tangan Asma yang sangat dingin.

Asma menghela nafas panjang sebelu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status