Terlihat Daniel begitu senang, hubungan ini selangkah lagi lebih maju tetapi kebersamaan malam ini sepertinya cukup sampai disini dulu karena kendaraanya sudah berada di depan gerbang komplek tempat tinggal Yasmin.
"Disini Yah Yas, masukin dulu mobilnya" kata Daniel. "Nggak kak udah disini aja ntar aku jalan kedepan" jawab Yasmin kemudian bersiap untuk turun dari mobil Daniel. "Jauh ngga jalan nya? nggak apa-apa diantar ke dalam" tanya Daniel terlihat khawatir. "Nggak apa-apa kak udah sampe sini aja,makasih yah" ucap Yasmin. "Oke deh, ntar kalo aku mau ngechat bolehkan?" Daniel meminta izin dan Yasmin Pun terlihat mengangguk "Yas, tunggu. Makasih yah untuk hari ini" lanjutnya lagi. "Iya kak, makasih juga baju sama makanya, lain kali aku yang traktir, hati-hati dijalan" kata Yasmin kemudian segera menutup pintu mobil Daniel dan berjalan hingga dibukakan pintu gerbang oleh petugas yang berjaga dan Yasmin Pun pergi tak terlihat lagi terhalang oleh pintu gerbang yang menutupinya. Yasmin berjalan menuju rumahnya,dari gerbang ke tempat tujuannya memang sedikit jauh jika berjalan, setibanya di depan pagar rumahnya terlihat Yusuf kakaknya sedang duduk di teras menunggunya. Daniel yang tak bisa melihat Yasmin Pun kemudian melajukan kembali mobilnya untuk selanjutnya pulang ke rumah dia. "Halo kak" sapa Yasmin. "Hei, dari mana dek, gak nyasar kan?" Tanya Yusuf yang kemudian berdiri dan membantu membawakan barang bawaan adiknya tersebut. "apaan nih banyak banget" lanjutnya bertanya lagi. "Nggak nyasar, itu baju, tadi aku ke Paskal beli baju" jawab Yasmin kemudian duduk di kursi sebelah kakaknya. "Kakak juga beliin baju buat kamu tadi sepulang kuliah soalnya tadi kan kamu bilang jangan dijemput jadi pas pulang mampir dulu ke outlet" terang Yusuf. "Oh...kakakku beneran orang paling ngertiin deh, makasih yah, terus bajunya dimana sekarang?" Tanya Yasmin. "Di kamar kamu nanti kamu cobain yah" jawab Yusuf. "Gak malu gitu beli baju cewek?" Tanya Yasmin lagi. "Nggak Lah meskipun sebenarnya banyak yang liatin haha" jawab Yusuf yang kemudian tertawa lucu. "Haha,iya dong pastinya diliatin kak,ampun deh haha" Yasmin Pun ikut tertawa bersama Kakaknya itu. "Gak apa-apalah yang penting kamu ada baju ganti soalnya paket kamu belum nyampe-nyampe" ucap Yusuf. "Oke deh, makasih yah kak, aku...ke kamar dulu mau istirahat yah, jangan ganggu buat makan malem yah aku udah tadi di paskal, bilangin sama ibu yah takut nanyain" kemudian Yasmin berdiri dan berjalan pergi meninggalkan Yusuf. ••••••••• "Hai Yasmin udah sampe rumah yah sekarang?" Yasmin membaca chat yang masuk diponselnya dan itu pasti dari Daniel meskipun nomornya belum dia save tapi siapa lagi yang ngechat dia kecuali kakaknya, Mira, Audy, Nathan (temanya di jakarta) dan yang terbaru Daniel. Yasmin membalas dan mengetik sesuatu "siapa yah?" "Ini Daniel" "Oh ka Daniel, maaf iya aku udah rebahan di kamar" "Kok tanya siapa sih? nggak di save yah nomorku?" "Belum kak, kan tadi ngesave di ponsel kak Daniel aja" "Oh iya gak apa-apa sih,inget yah tadi janji mau traktir balik" "Oh iya kak gak mungkin lupa" "Besok gimana?" "Ngga bisa kak, aku ada urusan lain,senin aja yah pulang kuliah" "Besok bukanya mau jogging aja?" "Hmm ...besok hari kumpul keluarga kak" "Oh. oke deh" "Oke kak Daniel aku nggak balas chat lagi yah udah ngantuk nih, bye" "Oh...oke Yas...sampai ketemu senin yah, bye" Kemudian Yasmin mematikan ponsel dan mencoba memejamkan matanya, berbeda dengan Daniel yang semakin lama semakin merindukan Yasmin yang tampaknya tidak mempedulikannya bahkan biasa aja terhadapnya membuat dia semakin gereget ingin menjadikan Yasmin pasanganya. ••••••••• Keesokan harinya ... Karena hari ini hari minggu dan sudah direncanakan dari kemarin jika Yusuf akan mengajak Yasmin jogging di luar, tetapi Yusuf mengajak di sekitar komplek terlebih dahulu agar Yasmin mengenal setiap penghuni di lingkungan sekitarnya. Ketika kakak beradik jogging di sekitar komplek pun banyak dari tetangga yang menyapanya yang kebetulan berada di luar rumah mereka dan melakukan hal yang sama yaitu olahraga pagi. Kehadiran Yusuf dengan didampingi Yasmin berjogging cukup menghebohkan para penghuni komplek tersebut, bagaimana tidak heboh pagi-pagi sudah dibikin mata segar karena wajah baru yaitu Yasmin. Dan karena merasa risih Yasmin Pun mengajak kakaknya itu untuk pulang kerumah dan tidak melanjutkan berjogging mengelilingi komplek tersebut dia rasa cukup mengenali tetangga-tetangga komplek nya itu yang katanya dekat dengan ibunya dan penghuni komplek tersebut terbilang orang-orang yang kompak dengan tetangga sehingga pada saat Yusuf mengenalkan Yasmin pada mereka pun mereka sangat menyambut baik akan kehadiran Yasmin. Yasmin mulai merasa terbiasa tinggal di kota tersebut meskipun setiap langkahnya selalu diikuti oleh orang lain, dia bukan selebritis, model ataupun influencer seperti kebanyakan siswi di universitas tersebut tetapi dia memiliki banyak fans yang begitu mengagumi kecantikanya,saat berada di Kampus hampir semua mata tertuju padanya,ketika di luar pun demikian dan saat di rumah pun banyak dari anak-anak di kompleknya yang sengaja mendatanginya ke rumah, sungguh mengganggu hari-harinya tetapi karena merasa sudah tidak aneh lagi dia diperlakukan demikian membuat dia tidak memikirkan hal tersebut yang dipikirnya itu adalah hal sepele selama tidak ada orang yang membencinya dia bisa mentolerir perlakuan orang-orang padanya, jika nembak dia tinggal tolak dan jika memberi kado pun dia tinggal tolak juga, sesimple itukah sikapnya pada orang-orang yang kebanyakan laki-laki yang menyatakan cinta padanya. Tak terasa sudah satu bulan Yasmin tinggal di kota Kembang ini, semakin hari semakin betah apalagi saat ini dia sudah memiliki sahabat sebaik Mira dan Audy serta semenyenangkanya belajar di fakultas sastra china di Kampus Maranatha ini. Sedangkan untuk pacar dia masih belum memikirkannya bahkan Daniel yang sudah begitu dekat dengan dia pun belum diterima cintanya, hingga Audy dan Mira menyarankan agar Yasmin segera menerima saja cinta Daniel, disamping Daniel adalah pasangan yang cocok dengan Yasmin juga supaya para pria yang ngantri tidak lagi berharap dengan Yasmin jika Daniel sudah diterima menjadi pasanganya. Yasmin berfikir memang selama ini Daniel lah lelaki yang dekat dengan nya meskipun tanpa status tapi Daniel selalu berada disampingnya, melindungi seperti kakak dan mendampingi seperti kekasih. Hingga Yasmin berkata pada dirinya dan kedua sahabatnya jika Daniel mengungkapkan perasaanya lagi dia akan menerima Daniel dan Yasmin akan mulai menunggu hari di mana Daniel mengungkapkan perasaannya lagi padanya. Dan benar saja seakan satu hati dan satu pikiran, ketika malam saat Yasmin sedang berada di kamar untuk beristirahat tidur secara tiba-tiba Daniel menelponnya, Yasmin meraih ponselnya sedikit malas kemudian mengangkat telpon dari Daniel.Jerry dan Yusuf menjadi sangat tidak tenang saat melihat Daniel yang masih saja berkeliaran di rumah mereka, pengamanan Yasmin menjadi diperketat, baik Jerry maupun Yusuf sangat paranoid terhadap Daniel yang suka datang tiba-tiba seperti hantu itu.Pesta pernikahan digelar akan sangat tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga dan karib kerabat terdekat, Yasmin memintanya karena ingin pernikahan itu terasa sakral, hanya dalam jangka waktu sebulan pernikahan itu akan dilaksanakan, sedangkan di Taiwan sana, Jonathan dan keluarga Nyonya Huang membantu persiapan acara resepsi yang akan dilakukan di tempat kelahiran Jerry. Mereka terdengar tidak sabar ingin segera menyambut calon pengantin yang sangat mereka puja-puja itu.Daniel masih tidak menerima pernikahan Jerry dan Yasmin, hingga suatu malam dia nekad menerobos d
Ke dua tas tersebut benar-benar keluaran terbatas, yang hanya dibuat 5 pcs saja dan dibandrol hingga ratusan juta rupiah, melihat hadiah berharga dari orang tua Yasmin Tuan dan Nyonya Huang merasa tidak enak, karena hadiah darinya terlihat kecil jika dibandingkan dengan hadiah pemberian pasangan Hartanto itu. Jerry, Yusuf serta Kevin hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku ke-4 orang tua mereka, kemudian Yusuf dan Kevin pergi meminum kopi di roftop sedangkan Jerry kembali ke kamar Yasmin, tak mau semenit pun meninggalkan kekasihnya itu. Yasmin perlahan membuka matanya, dia kaget saat melihat Jerry berada di sampingnya dan memegangi tanganya, Yasmin segera menarik tanganya, tiba-tiba saja sikapnya menjadi dingin dan canggung. "Syukurlah, kamu sudah bangun, mau minum sayang?" Tanya Jerry sambil mengusap keringat di kening kekasihnya itu.
Yuliana terlihat lemas dan terduduk di lantai, "oh putriku yang malang, jika kamu tidak memiliki kakak untuk berbagi penderitaan, mungkin saat ini kami sudah kehilanganmu, maafin ibu nak, ibu tidak tahu, kenapa kamu tidak pernah cerita ke ibu" ucap Yuliana sambil menangis histeris. "Bu, mana berani dia berbicara, dia takut diusir, diasingkan dan mungkin dibunuh oleh Ayah, ini masalah harga diri dan kehormatan" ucap Yusuf membela adiknya. "Tentu tidak nak, Ayah tidak sekejam itu, semua bisa diselesaikan, kamu tetaplah putri Ayah, tidak ada dosa yang tidak termaafkan" jawab Yanuar terlihat merasa bersalah dan putus asa. Yasmin yang mendengar semua perkataan orang tua dan pembelaan dari kakaknya itu tak percaya jika mereka ternyata bisa memaafkan kesalahanya, dulu ia begitu takut, sehingga memendam semuanya sendirian. Sekarang jika Jerr
Perkataan Tuan John seketika mengagetkan Tuan dan nyonya Hartanto. "Hem ... mohon maaf Tuan, sepertinya anda sedang bergurau, putra anda dan putri kami sudah lama tidak bersama" jawab tuan Yanuar. Sementara itu keributan di ruang tamu terdengar oleh Yasmin dan Yusuf, mereka berdua segera menuju ruang tamu dan begitu terkejut saat melihat Daniel sedang duduk di sofa sana bersama keluarganya ntah siapa yang begitu asing bagi Yasmin. Tuan John yang ingin membalas perkataan Tuan Hartanto seketika berhenti untuk sesaat, saat melihat kehadiran Yasmin yang seperti malaikat membuat mereka takjub, ibunya Daniel serta ke-2 kakak perempuanya yaitu Dania dan Divani segera berdiri, menghampiri Yasmin dan memeluk serta menciuminya, Yasmin kaget juga saat mereka menarik tanganya untuk duduk di sofa berdampingan bersama Daniel, tetapi Yusuf segera menarik tubuh adiknya tak membiarkan me
Yasmin dan keluarganya tiba di rumah, terlihat para pembantu di rumah tersebut sedang berdiri di luar rumah, menunggu kedatangan Yasmin. Meskipun sudah lewat tengah malam masih menunggu mereka datang, riuh gembira saat menyambut kedatangan Yasmin, putri kecil mereka yang selama ini pergi dua tahun untuk menuntut ilmu di luar negeri. Yasmin segera beristirahat di temani Yusuf yang dari tadi tak bisa membendung kerinduanya pada adiknya itu. Orang tua mereka hanya tersenyum melihat tingkah laku ke dua anak-anaknya yang begitu akur, akrab dan saling menyayangi itu. Yasmin terlihat sakit, bi Inah membuatkan ramuan jahe karena dia pikir Yasmin masuk angin dan kelelahan. Yusuf mendekap tubuh adiknya yang dingin itu, dia lihat dan perhatikan Yasmin semakin cantik tetapi dia juga sudah tahu jika Yasmin dan Jerry sudah dekat bahkan berencana m
Ke esokan paginya terlihat Yasmin dan Jerry telah bersiap, lalu mereka turun dari lantai atas, orang tua Jerry sudah menyambut mereka dengan gembira, mereka juga Ktidak membicarakan masalah kemarin, mereka semua bersikap seolah tak terjadi apa-apa. "Morning, anak-anakku sayang, ayo sarapan dulu sebelum kita berangkat ke Bandara" ajak tuan Huang, yang beranjak dari duduk di sofa lalu berpindah ke meja makan. "Sini duduk nak, cepetan kita ada waktu satu jam untuk ke Bandara Taoyuan, biar nggak lama nunggu cek in nya" ucap nyonya Huang yang terlihat sibuk menyiapkan sandwich untuk Jerry dan Yasmin. Yasmin merasa mual, lalu pergi lagi ke belakang. "Kenapa nak?" Tanya nyonya Huang pada Jerry "Aunty tolong ambilkan obat masuk angin untuk nona" perintahnya pada bibi Ati. "Jangan obat mih, ada yang lain