Share

Bab 275

Penulis: Lestari
Kael duduk di sofa dan tanpa sengaja hampir terjatuh. Bi Siti segera berlari dan menangkapnya.

"Aduh, Tuan Kecil, kamu tidak boleh sampai terbentur atau terluka."

Bi Siti menaruh Kael kembali ke sofa, lalu dengan gugup menggenggam ponselnya, menunggu balasan.

Tidak lama kemudian, pihak lain mengirim pesan.

[Soal anakmu yang akan bersekolah di Negara Madinia sudah diurus. Biaya sekolah dan biaya hidup tidak perlu kamu pikirkan, kamu hanya perlu melakukan apa yang aku katakan.]

Bi Siti menghela napas lega, tetapi tetap merasa bersalah saat memandangi Kael.

"Bi... mau susu…" Kael mengulurkan tangan kecilnya, meminta susu.

Bi Siti segera bangkit untuk mengambil susu, sambil diam-diam mengeluarkan satu strip obat dari sakunya. Namun, dia ragu dalam waktu lama.

Saat dia hendak memasukkan obat itu, suara kepala pelayan terdengar dari luar pintu.

"Kamu pasti Nona Fesilia? Nyonya sudah berpesan, kalau kamu datang, aku diminta membawamu masuk agar kamu bisa bermain dengan adikmu."

"Om, terima k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 280

    Elara teringat, dulu pada saat Susi Lisman, Ibu Davin, menyusahkan Lani, dia ingat Susi pernah menyebutkan Bi Siti.Pengasuh di rumah mereka. Sepertinya dia selama ini menjadi pengasuh di rumah Davin.Pasti tidak ada masalah dengan Keluarga Mahendra.Siapa sebenarnya yang bisa begitu cepat menyuap seorang pengasuh yang sudah bekerja puluhan tahun di Keluarga Mahendra?"Tidak apa-apa, kalian semua silakan kembali beristirahat. Beberapa hari ini Kael tidak di rumah, juga tidak membutuhkan pengasuh. Aku beri Bi Siti libur beberapa hari, istirahatlah."Bi Siti sangat senang dan mengangguk sambil tersenyum. "Baik, Nyonya, kalau begitu aku pulang dulu."Begitu Bi Siti pergi, Elara langsung mengirim pesan kepada Nero.Sebelumnya Nathaniel pernah bilang, Nero orang yang benar-benar bisa dipercaya. Jika ada urusan apa pun, boleh langsung mencarinya.Di saat seperti ini, tentu saja kesempatan itu tidak bisa disia-siakan.[Bantu aku selidiki pengasuh kami, Bi Siti. Terima kasih.]Tidak lama kemu

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 279

    Tempat tinggal Elara.Zyad mengantar orang tua Michael pulang, kemudian mengantar Elara."Kak Elara, dua tahun lalu di IGD, anak laki-laki yang kamu titipkan padaku untuk kujaga, selama ini dia membantuku dan polisi sebagai informan, memberikan banyak bukti. Kak Davin juga sudah mengumpulkan bukti untuk melawan Keluarga Marvella. Kita pasti akan menang." Zyad menenangkan Elara.Elara mengangguk. "Terima kasih atas kerja keras kalian. Pastikan anak itu benar-benar dijaga keamanannya."Keluarga Marvella sekelompok bajingan tidak bermoral. Begitu mereka tahu ada informan polisi, mereka pasti akan membalas dendam dan membungkamnya."Aku sudah menyelidiki sedikit, orang yang memakai koneksi untuk mengeluarkan Christina dengan jaminan kali ini ternyata berasal dari koneksi Keluarga Mahendra." Zyad berkata pelan.Itu hal yang tidak dia sebutkan saat mereka masih di ruang restoran tadi.Elara tertegun. "Keluarga Mahendra?""Aku sudah menanyakan pada Kak Davin, katanya ini menyangkut kerahasiaa

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 278

    Nathaniel menatap Thomas dengan marah, kedua matanya memerah karena terpancing emosi."Nathaniel, kamu itu sampah. Kamu tidak bisa melakukan apa pun. Selain punya tubuh yang keras, yang kamu lakukan hanya terluka dan bertarung pakai otot. Apa kamu punya sedikit saja otak dan kecerdasan? Orang yang benar-benar pintar itu orang seperti Ferdian, yang berdiri di belakang dan mengendalikan segalanya. Bukan seperti kamu yang selalu menerobos ke garis depan dan menggunakan badan buat menahan peluru!"Thomas juga sangat kesal. Dia ingin membangunkan Nathaniel dengan kata-katanya."Kamu sudah pensiun, Nathaniel, kamu bukan tentara lagi! Cara kamu yang setiap kali menaruh diri sendiri dalam bahaya dan memancing musuh masuk perangkap. Kalau dibilang bagus namanya keberanian, tapi kalau jujur, kamu itu cuma orang nekat yang membabi buta!"Selama bertahun-tahun ini, Nathaniel sudah berkali-kali terluka, berkali-kali hampir mati.Dia memang sangat berani, tetapi itu di medan perang."Nathaniel, sada

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 277

    Grup Alvaro.Kondisi kesehatan Tuan Hardiman sudah tidak baik. Kejadian kali ini di Kota Sanada membuatnya sangat terpuruk, tanpa kursi roda saja sudah sulit untuk berjalan.Di dalam perusahaan tidak ada satu pun yang mampu menahan keadaan, sehingga kekacauan pasti terjadi.Keluarga Marvella memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang Grup Alvaro, ingin membuat Keluarga Alvaro lengah dan membiarkan Tuan Hardiman melihat bahwa pengaruh Christina terhadap Grup Alvaro masih sangat besar.Tuan Hardiman sudah berusia lanjut, tentu harus memikirkannya dengan matang.Bagaimana pun, Sion anak yang dimintanya untuk dilahirkan."Evander, kamu juga seharusnya mulai memusatkan perhatian pada perusahaan. Sekarang seluruh perusahaan sudah kacau balau. Orang-orang di bawah bekerja sama dengan bagian HR untuk membuat kericuhan, sedangkan orang-orang di atas, setelah mendengar kondisi kesehatan Kakek memburuk, satu per satu mulai punya niat masing-masing. Mereka semua serigala... "Di ruang kantor dire

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 276

    Kenny menyuruh Fesilia duduk, lalu mengeluarkan ponselnya. "Coba kucari.""Obat ini digunakan untuk mengobati insomnia dan epilepsi. Kalau dikonsumsi dalam jangka panjang, terutama oleh anak-anak, akan sangat memengaruhi perkembangan otak dan kecerdasan, juga memengaruhi IQ," kata Kenny dengan suara pelan.Jika obat yang dibawa Bi Siti ini benar-benar untuk diminumkan pada Kael…Kalau begitu, bukankah itu berarti dia ingin membuat Kael menjadi idiot?...Di restoran. Elara datang menemui Zyad dan orang tua Michael.Di dalam ruangan privat, begitu Elara masuk, kedua orang tua Michael langsung berlutut.Elara yang kebingungan langsung memapah mereka berdua.Dua tahun berlalu, mereka cepat sekali menua.Setelah kembali ke Kota Hadata, Elara selalu tidak berani menemui mereka, karena takut begitu melihat mereka, dirinya akan kehilangan kendali dan larut dalam kesedihan.Mereka telah kehilangan satu-satunya putra mereka. Seperti yang pernah mereka katakan, putra mereka sudah tiada. Sebanya

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 275

    Kael duduk di sofa dan tanpa sengaja hampir terjatuh. Bi Siti segera berlari dan menangkapnya."Aduh, Tuan Kecil, kamu tidak boleh sampai terbentur atau terluka."Bi Siti menaruh Kael kembali ke sofa, lalu dengan gugup menggenggam ponselnya, menunggu balasan.Tidak lama kemudian, pihak lain mengirim pesan.[Soal anakmu yang akan bersekolah di Negara Madinia sudah diurus. Biaya sekolah dan biaya hidup tidak perlu kamu pikirkan, kamu hanya perlu melakukan apa yang aku katakan.]Bi Siti menghela napas lega, tetapi tetap merasa bersalah saat memandangi Kael."Bi... mau susu…" Kael mengulurkan tangan kecilnya, meminta susu.Bi Siti segera bangkit untuk mengambil susu, sambil diam-diam mengeluarkan satu strip obat dari sakunya. Namun, dia ragu dalam waktu lama. Saat dia hendak memasukkan obat itu, suara kepala pelayan terdengar dari luar pintu."Kamu pasti Nona Fesilia? Nyonya sudah berpesan, kalau kamu datang, aku diminta membawamu masuk agar kamu bisa bermain dengan adikmu.""Om, terima k

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status