Short
Cinta Membuatku Menderita

Cinta Membuatku Menderita

Oleh:  Julliana MiyukiTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
3.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Orang tua terkayaku adalah dermawan terkenal di dalam negeri, tapi pengeluaranku yang diatas 10 Ribu harus mendapat pesetujuan dari mereka. Saat didiagonis terkena kanker stadium terakhir, aku meminta sama mereka 200 Ribu, tapi malah dimarahin selama 3 jam. “Masih muda sakit apaan? Kalau mau uang, carilah alasan yang masuk akal.” “Kamu tau nggak 200 Ribu bisa untuk anak pegunungan hidup berapa lama? Adikmu bahkan lebih pengertian dari kamu.” Aku membawa tubuhku yang sakit-sakitan, jalan kaki berapa km untuk pulang ke basemant. Di layar mall yang sedang siaran langsung, melihat ayah dan ibu demi adik yang di adopsi, menghabiskan banyak uang untuk sewa Disneyland. Aku terus menahan air mataku, 200 Ribu bahkan tidak cukup untuk sekali biaya kemoterapi, aku hanya mau membeli baju yang bagus untuk pergi dengan tenang.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Saya didiagnosis kanker stadium akhir, ingin meminta 200 Ribu sama orangtua kaya aku untuk membeli baju meninggal, malah dimarahin 3 jam.

“Kamu tau nggak 200 Ribu bisa untuk anak pegunungan hidup berapa lama? Kenapa aku melahirkan anak seperti kamu yang boros?”

“Dari kecil dimanjain, mana mungkin kena kanker? Kalau berani, mati aja dulu biar aku percaya!”

Aku dengan putus asa duduk di depan rumah sakit, di dalam saku masih ada 2 Ribu, cukup untuk naik busway pulang.

Aku sudah berhari-hari tidak makan dengan cukup, tetapi orangtua kandung aku malah membawa adik yang diadopsi ke Disneyland.

Mereka mengusir aku ke basement yang terpencil, dengan alasan anak perempuan tidak boleh dimanjain.

Pulang ke basement, aku memeluk satu-satunya boneka punyaku, dan tidak ingin pulang ke rumah lagi.

Di saat hampir tertidur, Ayah menelepon.

Aku dengan tangan yang gemetar mengangkatnya, namun yang kudengar hanyalah teriak kemarahannya.

“Dari mana dalam kartumu begitu banyak uang? Bajingan, kau mencuri uang rumah lagi!”

“Uang di dalam kartumu sudah ku transfer semua ke adikmu! Dia tidak sepertimu anak pemboros!”

Tapi 44 Juta yang baru masuk itu adalah hasil kerja part timeku bulan lalu.

Aku mengepalkan tanganku, rasa pahit di dalam hati, buat aku tidak bisa berkata-kata.

Aku kira mereka bisa menolongku, ternyata cuman pemikiranku saja.

Aku membuka mulut, tapi tidak ada yang bisa kukatakan.

Ayah kira aku gelisah, marahin aku lagi baru menutup telepon.

Aku merasa badanku sakit sekali.

Rasa nyeri dan sakit dari seluruh tubuh, membuatku muntah di samping ranjang.

Melihat saldo kartuku sisa 60 Ribu, bangun lagi, untuk ke rumah sakit beli obat pereda nyeri.

Baru sampai rumah sakit, aku melihat Sarah Rina jalan ke arahku.

Dahinya tertempel plester kompres demam, belakangnya diikuti ayah dan ibu yang penuh dengan khawatir, dan 10an ahli.

“Kakak kamu kenapa ke rumah sakit? Beberapa hari ini aku lihat kamu tidak bersekolah, dengar-dengar kamu dan pacarmu tinggal bareng?”

Sambil ngomong, pandangannya melihat ke perutku.

Karena sakit, aku lebih takut dingin ke banding orang lain.

Saat keluar memakai banyak baju, sekarang kelihatan agak gemuk.

Sarah pura-pura terkejut dan menutup mulutnya.

“Kakak, jangan-jangan kamu hamil? Pacarmu kenapa biarin kamu sendirian ke rumah sakit?”

Mendengar itu, orang tua di belakangnya langsung tidak tahan.

“Ternyata minta uang untuk aborsi? Dasar anak durhaka, membuat alasan kena kanker untuk bohongin aku, sampai mengutuk diri sendiri!”

Seandainya orangtua mau menanya kabar aku,

maka akan tau aku sudah lama berhenti sekolah, darimana bisa berhubungan dengan cowok lain?

Ayah dengan kuat menarik telingaku, di depan umum mau marahin aku.

Aku merasa pusing dan hampir jatuh.

Aku ingin sekali kasih surat diagonis ke mereka, supaya mereka tidak mendengar omongan Sarah.

Tapi mereka bahkan nggak melihat, langsung menginjak surat diagonis aku.

“Nggak tahu hamilin anak siapa, jauh dikit, jangan sampai kotori mataku!”

“Bukan begitu, aku tidak hamil, aku juga tidak pernah bohong, tolong percaya samaku.”

Mereka tidak peduli aku, dan membawa Sarah pergi.

Aku habisin semua uangku untuk beli obat pereda nyeri, minum beberapa pil.

Tapi kenapa, jantung tetap begitu sakit, dan dingin?

Aku membawa tubuh sakitku keluar dari rumah sakit, melihat langit yang abu biru, saat ini nggak tahu harus ke mana.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status