Share

Bab 126: Damkar

Author: Titi Chu
last update Last Updated: 2025-09-19 11:15:23

Rumah, mungkin kata-kata itu bukan sekadar ungkapan benda, tapi sesuatu yang jauh lebih bermakna.

Seperti pelukan Jerikho misalnya, Shea baru sadar, setelah semua yang ia lalui. Jerikho-lah yang memberikannya rumah. Tempat dia berlindung, tempat dia tidak dicaci maki dan dihakimi masyarakat.

Jerikho memang salah, tapi dia berani maju untuk bertanggung jawab, dan tidak melepaskan tangan Shea satu kali pun. Seakan dia tahu kalau Shea tidak akan bisa bertahan sendirian.

Terlebih Shea merasa salut karena sekarang Jerikho tidak mendesak dengan pertanyaan yang belum mampu Shea jawab dan hanya fokus menghiburnya.

"Kamu takut?"

"Abang hubungin siapa?"

"Damkar, mereka sangat reponsif."

Shea tergelak lirih di dadanya, lalu perlahan mengurai pelukan. Matanya tampak berembun, dengan lembut ibu jari Jerikho mengusap pipinya yang basah.

"Maaf Abang."

"Harusnya aku yang minta maaf. Aku sudah bikin kamu sedih terus ak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
June Mulyani
hanya kamu sheaaa...eeaaaa!!!
goodnovel comment avatar
Tati S
iihhnabang concweet aja iri aku sama sheaaa...
goodnovel comment avatar
Supri Yanti
kenapa ya Shea masih gak yakin dan percaya sama Abang..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 132: Pohon Pisang

    "Selanjutnya koleksi dari Rani Hermawan dengan tema Look After Party."Model Rani dengan gaun bernuansa wine stunning tampak melenggang memasuki runaway. Shea semakin gelisah. Mereka dipanggil berdasarkan urutan abjad, sehingga hanya menunggu giliran Shea yang akan menunjukkan pesonanya."Dengar." Dia berjongkong, menatap kembar Hiro dan Naga serta Amelia dan Adelia dengan seksama. "Aku ada di belakang kalian, jadi kalian nggak perlu takut, anggap aja kalau di luar sana—""Pohon pisang." Hiro menyahut datar."Betul, mereka nggak akan bisa melihat, komentar, apalagi menyerang kalian.""Aku lebih suka membayangkan cupcakes." Naga memberikan usul.Shea terkekeh kecil. "Yah, itu juga boleh. Kamu lapar kan? Mari kita selesaikan ini terus party-party ya?""Yeay." Tiga anak menyahut serempak."Hiro?" tanya Shea manis.Bocah itu membuang muka, wajahnya merona dan berbisik. "Yeah, yeah."Karen

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 131: Voice Note

    Seumur hidup Jerikho belum pernah hadir dalam acara fashion show. Kalau itu Gun, mungkin dia sudah biasa, kehadirannya bahkan mencuri perhatian mahasiswa dan dosen lain, dia sempat kelabakan saat dikelilingi mereka sebelum berhasil melarikan diri dan duduk di sampingnya.Tap sial, dibandingkan Shea sepertinya Jerikho-lah yang lebih merasa gusar. Bahkan saat menangani kasus Internasional pun dia tidak segugup ini."She's okay," bisik Gun, ketika menyadari sejak tadi, Jerikho tidak berhenti bergerak-gerak gelisah. "Dia sangat percaya diri, asalkan nggak ada gangguan dari Hiro dan Naga. Tapi gue pastikan Shea bisa mengendalikan situasi.""Gue takut dia pingsan.""Dia pernah pingsan selama ini?""Nope, tapi Shea suka telat makan kalau lagi banyak kerjaan, dan maagnya bisa kambuh, itu bisa berimbas ke kondisi tubuhnya yang drop, apalagi dengan kebiasannya yang suka minum kopi. Apa dia minum kopi di dalam? Dia pasti kalut dan akhirnya nggak mem

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 130: Gunung Sinai

    "Shea?"Semenjak menikah, rasanya sulit sekali untuk Shea memiliki waktu me time. Bukan berarti dia tidak suka Jerikho atau merasa bosan. Tapi kadang Shea hanya ingin bengong duduk sendirian.Namun dengarlah suara itu, merdu, mendayu-dayu, padahal teh hangatnya belum ada setengah dihabiskan. Suara langkah-langkah berat terdengar. Disusul dengan sosok suaminya yang muncul."Sayanggg."Idihh, dih, dih.Kalau sudah begini, Shea yakin betul pasti ada maunya. Jerikho bukan tipikal pria yang suka memanggil dengan panggilan sayang atau bersikap seperti bocah, jadi kalau sudah menempel terus seperti komedo di pori-pori hidung, pasti ada sesuatu yang ingin dia lakukan.Pertama suaminya bukan penikmat game seperti Sidra. Kedua, olahraga tergilanya adalah mendaki Everest tapi kemudian turun lagi di pertengahan jalan karena hipotermia. Dia pun sudah sering menaklukan berbagai gunung lain di Indonesia saat masih menjadi Mahasiswa.Sh

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 129: Tuan Rumah

    "Resepsi?""Kalian kan, belum sempat dirayakan, Mama pengin lihat kamu dalam balutan kebaya terus Abang pakai baju adat. Biar orang-orang di sini pada tahu kalau sebenarnya kamu udah menikah.""Tapi Abang sibuk banget, Ma.""Ya udah kamu ajak diskusi dulu, ini bagus loh Nduk, kata Fahri, pernikahan baiknya memang harus diumumkan. Kamu udah ketemu Fahri belum di sana?""Kenapa aku harus ketemu dia?""Nambah relasi apa salahnya?" Suara Papa dari sambungan telepon ikut terdengar. "Dia juga udah balik ke Jakarta."Shea menggaruk pelipisnya yang tidak gatal dengan ibu jari. "Yah, dia pasti sibuk kuliah. Aku nggak ada waktu juga.""Ya udah kamu ngomong dulu sama Abang." Mama kembali menyahut. "Kalian nggak perlu ngapa-ngapain, Nduk. Mama sama Papa yang akan mengurus semuanya. Kalian cuma tinggal duduk aja dan menikmati acaranya. Ya?"Shea menggumam tidak jelas, kemudian membalas mengucapkan salam ketika Mama akan menu

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 128: Roblxx

    "Maaf, aku pikir dia bohong."Shea sudah mengulangi perkataan yang sama, suaranya serak. Tangannya gemetar, jadi Jerikho menggenggamnya, berusaha memberinya penghiburan."Bukan salah kamu."Namun sebanyak apapun Shea berusaha berpikir positif, dia takut bahwa karena kejadian semalam-lah yang membuat Kalina mendadak kolaps.Ketika sampai di rumah sakit, Alisa sudah lebih dulu menunggu di sana, dia duduk sendirian di depan kamar. Mendengar ada yang datang, kepalanya sontak terangkat, apa yang ada di matanya membuat Shea melepaskan kaitan tangan sang suami untuk menyongsong sahabatnya dalam pelukan.Tangis Alisa langsung tumpah."Dia keguguran."Sangat menyakitkan untuk Alisa, harus menghadapi situasi yang sama, dengan teman yang berbeda, tapi kondisinya sama-sama tidak berdaya. Di atas ranjang rumah sakit sendirian tanpa ada yang menemani dalam duka kehilangan.Mungkin dia tahu apa yang terjadi, tapi Alisa terlalu baik untuk bisa menghakimi tindakan Kalina yang di luar nalar."Maafin d

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 127: Better

    Suaminya mendadak manis, seolah semua pertengkaran mereka tidak pernah ada. Dia berubah menjadi super cilngy.Semalaman dia mendekap Shea, dan itu terus berlanjut sampai pagi tiba. Saat Shea menggeliat sedikit, dia akan mengeratkan pelukan, saat Shea bangkit, dia akan menarik pergelangan tangannya dan bertanya. "Mau ke mana?"Jadi Shea menunduk, mengecup bibirnya untuk menenangkan, dan mengatakan kalau dirinya butuh ke toilet.Namun Jerikho tidak pernah puas bukan? Sekali dia melakukannya, Shea langsung terkurung dan baru bisa tertidur saat menjelang subuh. Ketika matahari mulai meninggi, Shea bisa merasakan bahunya dikecup lembut, dan saat menoleh, Jerikho menyambutnya sambil berbisik."Lagi?"Suaminya sangat menggebu-gebu, sangat semangat, sangat bugar. Mungkin karena mereka sudah lama tidak melakukannya, atau karena Jerikho memang tidak ingin membiarkan istrinya pergi.Begitu selesai, Jerikho bangkit, masuk ke kamar mandi, keluar lagi dengan handuk hangat dan membantu Shea bersih-b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status