Di tempat lain, Luna yang masih tidak menyadari apapun, sudah sampai di rumah Evan yang tak jauh dari rumah sakit tempat ia kabur beberapa saat lalu.‘Apa benar-benar tidak apa-apa untukku berada di rumahnya ini?’ Baru sesaat, Luna meragukan keputusannya yang mungkin hanya akan memperburuk masalahnya. Meskipun begitu, sekeras apapun Luna berpikir, ia tidak punya pilihan lain karena ia tidak bisa pergi kemanapun lagi selain rumah Evan yang ditawarkan padanya.Beruntung, Evan mengatakan bahwa ia sedang memiliki banyak kesibukan di kantor, sehingga ia akan jarang pulang ke rumah dan Luna juga bisa tinggal sementara di kamar kosong lain di rumah itu, selagi ia mencari rumah untuk ia tinggali nanti.“Apa kau tidak akan bertanya apapun.. tentang apa yang sebenarnya terjadi.. padaku?” Namun, Luna masih merasa tidak nyaman dengan kebaikan Evan yang ia tidak tahu apa ia pantas menerima itu, apalagi jika Evan tidak tahu apapun sampai memberikan kebaikan itu padanya.Evan tersenyum tipis seb
“Kau sudah menjadi milikku sejak 15 tahun lalu!” tegas seorang pria, sambil menatap lekat wanita yang berdiri mematung di depannya."Jadi, aku tidak akan membiarkan siapapun mengambilmu lagi dariku!"Deg.Sekujur tubuh wanita tersebut membeku dengan debaran jantung yang tidak bisa ia hentikan. Kedua matanya berkedip tak karuan, terhentak deburan ombak gelisah dan kerinduan yang membawanya pada perasaan lama yang selama ini berusaha keras ia tekan. Perasaan cinta yang kini seharusnya sudah terlarang untuk ia miliki pada pria di depannya itu.“Tapi kau sudah menikah!” Wanita itu akhirnya meledak, berusaha menolak dengan keras, ikatan yang seharusnya sudah terputus sejak lama tersebut.Angin pun menghempas, membuat luka mereka yang sudah kembali terbuka lebar, semakin terasa sakit dan bernanah.“Bukankah kau dan sahabatku juga saling mencintai..? Kenapa kau masih ingin memilikiku?!” Suara lirih keluar dari mulut wanita yang sempat membisu, bersama tundukkan keraguan yang teramat dalam d
Kota Nashville, Tahun 2022 – Pertemuan Pertama “Alena, bawakan proposal yang sudah ditandatangani Tuan Sean padaku! Sekarang juga!” perintah Tuan Edward Trevor, manajer Alena Lindsey di Kingscom Media atau KCM Group tempat Alena baru bekerja. Kingscom Media atau lebih dikenal sebagai KCM Group adalah perusahaan media terbesar di Sylvester yang unggul di bidang jaringan dan stasiun televisi bernama K-TV. Perusahaan ini didirikan 35 tahun lalu oleh Arthur Jean Logan dan kini akan diteruskan oleh anak satu-satunya yang baru diangkat kemarin menjadi CEO KCM Group, Sean Alvarez Logan. Baru seminggu ini Alena tinggal di Kota Nashville, Ibukota Sylvester yang merupakan negara bagian Bexley State. Sebelumnya, wanita berusia 26 tahun ini tinggal di New Sidney yang juga merupakan negara bagian Bexley State. Namun, setelah ia mendapat panggilan wawancara hingga diterima bekerja di KCM Group sebagai Sekretaris Departemen Pemasaran, Alena memutuskan untuk pindah ke Kota Nashville Sylvester tem
Kota Bradley, Tahun 2022 – Saat Ini “Tuan!” teriak Alena sambil melepaskan diri dari pria yang memeluknya. Pria asing yang baru saja Alena tolong dari laut tempatnya tenggelam, melebarkan matanya. Sementara Alena dengan gelagapan berbicara terbata-bata. “Na-namaku.. bukan Luna!” Alena memalingkan setengah wajahnya. “Anda salah orang!” “APA?!” Pria asing itu justru mengedipkan kedua matanya dengan cepat, seolah tidak mengerti maksud Alena. Alena mengernyit. “Bukankah Anda tadi memanggilku.. ‘Luna’ dan.. memelukku?” Sesaat setelah Alena menyelesaikan pertanyaannya, pria asing berwajah putih dengan rambut hitam tebal menutupi seperempat wajahnya itu, tiba-tiba merintih sambil memegangi kepalanya. “A-anda baik-baik saja, Tuan?” Alena kembali dibuat bingung. Apa yang terjadi dengan pria ini? Alena berusaha mencari-cari ponselnya untuk menghubungi layanan darurat, tapi ia tidak bisa menemukannya di manapun. Jadi, dengan sigap ia berlari mencari pertolongan pada orang terdekat di se
“Apa pria ini kakak Anda, Tuan Sean?” tanya Alena yang langsung dibalas anggukkan cepat pria bernama Sean itu. Sementara pria yang baru datang tampak sedikit kebingungan ketika Alena berpaling melihatnya, tapi sedetik kemudian ia pun mengangguk seperti Sean. “Kalau begitu.. aku pergi dulu,” pamit Alena, karena merasa urusannya di sana sudah selesai.“Tunggu!” Sean menghentikan Alena. “Kau sudah tahu namaku, tapi aku belum tahu namamu, Nona..” Alena berbalik. “Ah ya.. Hmm.. Alena.. Alena Lindsey..” Bersama keraguan yang hanya diketahui Alena alasannya, Alena pun kembali pamit meninggalkan Sean dan pria yang datang menjemputnya. Setelah keluar dari kamar pasien Sean, Alena membuang napasnya yang terpendam karena gugup. “Apa tadi hanya kebetulan, saat dia memanggilku sebagai Luna? Huh..” gumam Alena, mengingat saat Sean memanggilnya dengan nama ‘Luna’ sambil memeluknya di tepi laut, hanya sesaat setelah ia mendapatkan kesadarannya. Beberapa detik kemudian, Alena kembali berjalan h
Sylvester, Tahun 2022 – Saat IniKeesokan harinya, mengesampingkan semua perasaan rumitnya, Luna harus menjalani hidupnya lagi sebagai Alena, terutama dengan menjadi karyawan yang baru diterima bekerja kemarin di KCM Group. Sayangnya, karena kemarin ia tidak berhasil mendapatkan proposal yang diminta sang manajer Tuan Edward, Luna harus menyiapkan mental untuk menghadapi kemarahan manajer yang perfeksionis itu hari ini. Termasuk bersama kemungkinan ia akan dipecat!“Huh..” dengus Luna, sambil menahan kesakitan di kepalanya yang sudah menyerangnya sejak kemarin ia pulang ke rumah.Luna segera bersiap untuk berangkat menuju kantor KCM Group di Distrik Garfield yang berjarak setengah jam naik bus dari rumahnya.Sejak semalam Luna sudah memikirkan berbagai penjelasan yang harus ia berikan, untuk membuat Tuan Edward memahami alasannya tidak bisa berhasil menyelesaikan tugasnya. Namun setelah terus berpikir, Luna memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya, walau cerita Luna mungkin akan te
Luna akhirnya tersadar dengan peluh keringat yang memenuhi seluruh tubuhnya. ‘Apa yang terjadi?’ pikir Luna, ketika mendapati dirinya berada di dalam kamarnya sendiri.“Apa semua itu hanya mimpi?” Luna mulai memahami apa yang ia alami. Meskipun begitu, Luna masih tidak mengerti mengapa ia mendapatkan mimpi yang terasa sangat nyata seperti itu.Atau mungkin.. itu adalah salah satu dari ingatannya yang hilang?Tapi..‘Mengapa aku dikurung dan siapa Sean yang dimaksud?’Luna masih merenung sampai alarm di jam bekernya berbunyi nyaring.Waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan demam yang sebelumnya menyerang Luna, kini sudah benar-benar hilang, menyisakan sebaskom air dan handuk kecil di samping tubuhnya.“Siapa yang merawatku?” Luna kembali tertegun, menyadari bahwa seseorang telah membantu Luna melawan rasa sakitnya semalam suntuk, tanpa ia tahu siapa dan mengapa.Dengan kebingungan tersebut, Luna yang pulih dengan cepat, memutuskan untuk pergi bekerja karena ia tidak mau memberi kesan
“Tuan Noah!” Tuan Edward sudah menyapa Noah lebih dulu, saat Luna masih terkejut dengan kehadiran mantan pacarnya yang sudah setahun ini putus kontak dengannya itu. “Mengapa Anda tidak bilang akan datang hari ini? Saya pikir Anda akan datang di rapat besok?”‘Rapat?’Semua karyawan mulai memperhatikan mereka, karena tampaknya mereka sama-sama tidak mengerti apa yang terjadi. Tuan Edward yang menyadari itu, kembali berbicara.“Ah. Ini Tuan Noah Anderson, CEO LoveFood yang menjadi sponsor tunggal K-TV..” Tuan Edward memperkenalkan Noah yang langsung disambut hangat semua orang, kecuali Luna yang masih tidak menyangka dengan pertemuan antara dirinya dan sang mantan, juga Sean yang tanpa tahu mengapa sudah memasang wajah datar.“Jadi.. Apa Anda memiliki urusan di sini Tuan Noah?” tanya Tuan Edward lagi, setelah semua orang kembali tenang.Noah tersenyum tipis sambil melirik Luna yang sudah berdiri seperti yang lain untuk menyambutnya.“Aku datang untuk menemuinya..” ucap Noah sembari men