Share

Gugurkan!

Sementara di desa tempat Reyna tinggal saat ini, ia tengah sibuk menjemur pakaian. Karena cuaca pagi ini begitu sangat cerah, hingga ia sangat bersemangat untuk memulai aktivitas.

Sejak tadi, bibinya yang bernama Maria menatap keponakannya itu dengan saksama. Setelah kedatangan Reyna ke rumahnya dengan mengatakan keadaannya saat ini, hati Maria tersentuh dan mengutuk pria yang sudah membuat Reyna harus seorang diri mengurus darah dagingnya. Untung saja, Maria adalah wanita yang berkecukupan dan sudah lama menginginkan seorang anak. Jadi, kedatangan Reyna sungguh diterima dengan baik, apalagi suaminya yang begitu bahagia ketika rumah besar itu tidak terus-menerus sepi.

“Sudah Reyna, kamu jangan terlalu kecapekan,” ucap Maria sambil meraih pakaian di dalam ember, kemudian menjemurnya.

“Ah, bibi. Biar aku saja, lagi pula berdiam diri di rumah sangat membosankan,” ujar Reyna.

Maria pun tersenyum sambil meraih tangan Reyna. “Nak, bibi begitu bahagia ketika kamu akhirnya tinggal di sini. Sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status