Share

Bab 121. Extra Part I

Lima tahun kemudian.

“Zack, Mama tidak mau lagi sampai kau berkelahi dengan temanmu. Bukankah Mama sudah bilang kau tidak boleh bertindak kekerasan? Kalau memang temanmu salah harusnya kau laporkan pada guru bukan malah memukulnya!”

Suara Miranda berseru pada putra keduanya. Tampak raut wajah Miranda menunjukkan jelas kemarahan. Nada bicaranya memang pelan, tapi tersirat tegas dan tak ingin dibantah.

“Ma, ini bukan salahku. Dia curang, Ma. Saat bermain basket, dia sengaja mendorongku. Dia ingin aku jatuh dan mengambil alih bolaku. Dia memang sudah seharusnya aku pukul.”

Zack menjawab seraya melipatkan tangan di depan dada. Bibirnya mengerucut memprotes ibunya. Bocah laki-laki itu merasa apa yang dia lakukan tidaklah salah. Temannya yang telah bermain curang. Sudah sepantasnya dia memberikan pukulan pada orang yang curang.

Miranda memijat pelipisnya. Kepalanya pusing putranya itu memiliki sifat yang keras mirip seperti Athes. Sungguh, setiap hari Miranda harus bersabar karena selalu sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status