Share

Bab 9.

--Flashback On--

Saat itu, Lala dan Ichi tengah bermain basket bersama, tak lepas dari canda tawa yang keluar dari mulut mereka. Setiap Lala ingin memasukkan bola itu ke dalam ring, berkali-kali Ichi berhasil menggagalkannya. Hal itu membuat Lala pun semakin lama semakin cemberut.

Gadis kecil itu melipat tangannya di bawah dada, memperhatikan Ichi yang begitu menikmati permainannya, "Main sendiri aja sana!" ketus Lala kemudian berbalik menuju undakan yang menjadi akses jalan masuk ke pintu utama.

Lala duduk di undakan paling bawah, masih memperhatikan Ichi yang sepertinya tidak memperdulikannya. Tak berapa lama kemudian, Ichi pun berhenti bermain basket. Ia menoleh ke arah belakang, "Lala? Kok udahan sih mainnya?" tanya Ichi.

"Ichi kan main sendiri! Setiap aku mau masukin bolanya, selalu aja ditangkep sama Ichi!" jawab Lala.

"Hahaha, namanya juga main basket! Kalo aku bisa rebut, ya aku lakuin!" jawab Ichi.

"Tapi kan aku juga pengen masukin bolanya?" kata Lala.

"Yaudah sini! Jangan ngambek aja!" kata Ichi.

Lala pun berjalan mendekati Ichi, "Nih bolanya! Sekarang Lala coba masukin, bisa atau nggak!" kata Ichi.

"Aku bisa kok! Liat aja!" kata Lala sembari menerima bola itu.

"Yaudah coba!" kata Ichi.

"Oke!" kata Lala kemudian mulai melempar itu ke ring dan ternyata.. Nggak masuk.

"Ih~ kok bolanya nggak mau masuk sih?" gerutu Lala.

"Hahaha coba lagi ya?" kata Ichi sembari memberikan bolanya yang langsung diterima oleh Lala.

Lala mendribble bola itu sebentar kemudian melemparnya lagi ke ring. Namun hasilnya masih sama, bola tidak masuk.

"Ih~ nyebelin! Lala nggak mau main basket lagi!" kata Lala sembari melipat tangannya di bawah dada.

"Hahahaa Lala Lala! Kamu tuh lucu yah? Mau aku ajarin?" kata Ichi sembari mendekat kearah Lala.

"Tapi Lala nggak bisa!" katanya.

"Iya, makanya aku ajarin biar bisa! Ayo!" kata Ichi.

"Yaudah deh! Bener yah sampe bisa?" tanya Lala.

"Iya!" jawab Ichi.

Akhirnya Ichi pun mengajari Lala cara memasukkan bola itu ke ring basket. Dengan posisi Lala di depan dengan memegang bola, kemudian Ichi di belakangnya yang mengarahkan bola itu.

"Jadi, bolanya di arahin dulu! Nggak ngasal!" kata Ichi.

Akhirnya Ichi pun ikut memegang bola itu, tepatnya diatas tangan Lala. Membuat pipi gadis kecil itu pun sedikit merona. Tangan Ichi mengarahkan bola itu tepat pada ring basket.

"Udah siap? Aku hitung sampe tiga ya? Terus abis itu lempar bolanya!" kata Ichi.

"Iya!" jawab Lala.

"Oke. Satu.. Dua.. Tiga..!" aba-aba Ichi.

Lala dan Ichi pun melompat bersama, melempar bola itu kearah ring basket. Dan ternyata bola itu masuk ke dalam ring dengan mulusnya.

"Yee masuukkk!" teriak Lala gembira sembari melompat-lompat kemudian memeluk Ichi.

"Ichii aku bisaa!" teriak Lala di pelukan Ichi.

Bocah laki-laki itu pun tak bisa menahan senyumnya, ada sesuatu yang aneh dalam dirinya saat Ia dipeluk Lala. Namun, tak berapa lama kemudian Lala pun melepaskan pelukannya dan tertawa lepas. Ichi yang masih kaget pun hanya ikut tersenyum, "Makasih yah? Ajarin aku lagi mau?" tanya Lala.

Ichi mengangguk, "Ayo!"

Akhirnya Ia mengajari Lala lagi seperi tadi. Dan memang, bola itu selalu berhasil masuk ke dalam ring. Namun, karena awan saat itu sedang mendung, hujan gerimis pun turun.

Tetapi Lala dan Ichi masih asik bermain, mereka kini bertanding. Lala pun sudah tidak bersedih lagi karena tidak bisa memasukkan bola basket itu ke dalam ring.

Sedikit basah juga baju mereka, "Ayo rebut kalo bisa hahaha!" kata Lala sembari mendribble bolanya.

"Oke!" kata Ichi kemudian menggerakan badannya lebih gesit lagi untuk merebut bola itu.

Mereka pun tertawa gembira, "Yee nggak bisa wlee~ hahaha!" kata Lala sembari memeletkan lidahnya dan menghindar dari Ichi yang hendak merebut bolanya.

"Awas ya kamu!" kata Ichi sembari berkacak pinggang.

Ia kemudian tersenyum seduktif seketika melihat Lala yang akan melayangkan bola itu ke ring basket.

Happ~

Ichi memeluk Lala dari belakang tepat saat gadis kecil itu mau melompat. Bola basket itu pun memantul-mantul entah kemana.

"Yee hahaha nggak masuk nggak masuk wlee~!" kata Ichi sembari mengeratkan pelukannya.

"Hahahahah Ichi lepasin!" tawa Lala sembari mencoba melepaskan tangan Ichi dari perutnya.

"Nggak mau! Aku mau kelitikin Lala dulu hahahaha!" kata Ichi sembari mengelitiki perut Lala.

"Hahahaha Ichii ampunn! Hahaha gelii tau!" kata Lala sembari memukul tangan Ichi dengan tangan kecilnya.

"Nggak ada ampun buat Lala hahahaha!" ejek Ichi.

Hujan itu pun menjadi saksi bisu kedekatan mereka.

--Flashback Off--

Adelia tersenyum mengingat kenangan manis itu, Ia kemudian mengeluarkan kalungnya dan memegang liontin keong itu, "Gue kangen sama Lo, pangeran kodok!" gumam Adelia dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca itu.

"When you come back? Do you remember me?" gumam Adelia kemudian mengadahkan kepalanya untuk mencegah air mata itu keluar.

"I always waiting for you, Dicky!" kata Adelia kemudian melangkahkan kakinya masuk kembali ke dalam kamarnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status