Share

Menolak

Selesai sarapan, Eza di ajak ke kamar oleh Dirwan. Sementara Bu Hawa bersama bibi Sien di ruang tengah dan bibi lainnya.

Eza menepiskan tangan Dirwan yang menarik tangannya ke dalam kamar. "Lepas, mau apa sih? aku mau ngobrol sama mamah."

"Terserah Akang dong mau ngapain, Neng istirahat jadi apa salahnya dan salahnya di mana? jika akan mengajak Eneng ke dalam kamar! Akang mau minta dimandiin kek, mau minta dilayani kek 'kan itu hak Akang. Eneng istri Akang. Lupa?" Dirwan mendekat.

Neng Eza mundur menabrak dinding. Punggungnya menempel di dinding. Dirwan menempelkan kedua tangannya di dinding yang ada Eza berdiri, tampak pucat menatap ke arah Dirwan yang menyeringai.

"A-Akang mau apa?" Eza tampak gugup dan ketakutan.

"Akang mau, Eneng. Kita kan sudah halal. Masa Akang tidak boleh menyentuh istri sendiri 'kan aneh." Dirwan perlahan menyentuh pipinya Neng Eza.

Meja sendiri memejamkan matanya, dalam hatinya berontak dia tidak ingin disentuh Dirwan. Entah kenapa hatinya tidak mengizinkan b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status