Share

54. Waktunya pulang.

“Serius itu mobilku, eh, bukan maksudnya punya keluargaku?”

“Pasti Marcella, Miranda, dan Mariana tadi membenturkan kepalamu terlalu keras saat di kamar mandi,” gumam siswi cupu berkepang dua itu. Dia berkata lagi, “Jangan lupa untuk memeriksakan kesehatanmu. Ingat lain kali jangan mencari gara-gara, jangan tampil berbeda, jangan membawa barang mahal ke sekolah. Mereka akan mengira kamu pamer atau ingin bersaing dengan geng sok cantik itu.”

Kali ini gadis cupu itu memberikan wejangan panjang lebar. Menatap ke dua bola mata kecokelatan Kinanti. Tidak lagi bersikap sembunyi-sembunyi seperti di dalam kelas.

“Kamu beda kalau di dalam kelas dan di luar,” timpal Kinanti.

“Maaf, aku hanya gak mau terlibat. Jika mereka tahu aku menolong atau dekat denganmu mereka akan menjadikan kita target bullyan. Seperti dulu, saat kamu menolongku dari bullyan mereka. Aku sangat berterima kasih, tetapi tidak bisa sekuat kamu Casandra.”

Pintu mobil Roll Royce Phantom terbuka. Seorang lelaki turun dari sisi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status