Share

Bab 31 : Desis Ular di Tengah Malam

Tangan Adrian mencengkeram kemudi dengan penuh tujuan, kulit kemudi bergetar pelan di bawah tekanan tekadnya saat dia tiba-tiba membelokkan mobil ke kiri.

Sebuah jalan yang bertentangan dengan petunjuk Blake, namun Adrian merasa harus mengambilnya.

Suasana di dalam kendaraan menjadi semakin padat, hampir mencekik, seolah-olah kecemasan kolektif mereka telah menjelma menjadi penumpang keempat.

Tatapan Freya melirik ke arahnya, memperhatikan garis keras rahangnya, garis tegas dari mulutnya yang menunjukkan komitmennya untuk melindungi.

Freya merasakan tarian denyut nadinya di bawah kulitnya yang tidak menentu, sebuah simfoni kacau yang dimainkan antara kepercayaan terhadap naluri Adrian dan ketakutan akan konsekuensi yang tidak diketahui.

Sisi wajah Adrian dari samping menjadi siluet diantara lampu-lampu jalan yang mereka lewati, terukir dengan intensitas yang meyakinkan sekaligus menakutkan.

“Adrian, apa yang membuatmu tidak percaya pada informasi dari Blake?” tanya Freya.

“Mungkin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status