Share

Bab 33 : Dilema Mematikan

Adrian tersentak dari tidurnya, napasnya tersengal-sengal dan terengah-engah, sisa-sisa dari mimpi buruk yang menjeratnya dalam cengkeraman.

Bayangan menakutkan masih melekat di tepi kesadarannya, sebuah pengingat akan kegelapan yang menghantui mimpinya.

Saat dia mengedipkan mata dari sisa-sisa tidurnya, Adrian mendapati dirinya diselimuti oleh cahaya lembut sinar bulan, dunia di sekelilingnya bermandikan pendaran cahaya yang lembut.

Di sampingnya, kehadiran Freya terasa seperti mercusuar pelipur lara, sentuhannya terasa hangat di dahinya yang berkerut.

Suaranyanya bagai melodi yang menenangkan di tengah kekacauan pikirannya, memecah keheningan seperti bisikan di malam hari.

"Apakah semuanya baik-baik saja?"

Kata-kata Freya menggantung di udara, menjadi pertanyaan lembut yang diwarnai dengan keprihatinan. Tatapannya, yang dipenuhi dengan intensitas yang tenang, mencari jejak-jejak gejolak yang mengganggu tidurnya.

Tenggorokan Adrian tercekat oleh gelombang emosi, jantungnya tera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status