Share

32. Strategi Mematikan

Raden Mangkubumi menerima kedatangan Aldebaran dengan tangan terbuka. Pria paruh baya itu berdiri, lalu menghampiri Alde yang berdiri di tengah ruang kerjanya.

"Blackstone, suatu kebanggan bisa menerima kunjungan darimu." Raden Mangkubumi menyalami Alde, lali mempersilakan pemuda itu untuk duduk di sofa ruang kerjanya. "Kau mau minum kopi atau teh?"

"Tidak perlu repot." Aldebaran menjawab kaki."

"Sama sekali tidak repot. Ahh, aku punya kopi terbaik yang diproses secara tradisional dan tanpa campuran apa pun. Kau harus mencobanya." Raden Mangkubumi langsung menghubungi sekretarisnya melalui interkom di meja samping sofa dan memesan dua cangkir kopi dan makanan ringan.

"Sebenarnya saya tidak akan lama." Aldebaran menarik napas panjang, lalu menjelaskan maksud kedatangannya. "Saya hanya ingin menyerahkan dokumen yang Anda kirim kemari. Saya sudah menandatanganinya."

Alde menyerahkan sebuah map coklat besar ke hadapan Raden Mangkubumi. "Saya sengaja datang sendiri sekaligus untuk mengu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status