Share

Sensitif

Arini berbalik. Kedua matanya tak berhenti menatap saka yang memang terlihat sangat sempurna. Aroma wangi rambut, tubuh atletis, dada bidang serta tangan kekarnya membuat arini tak bisa melupakan kejadian semalam.

Sungguh, masih sangat begitu terasa belaian lembut tangan saka yang dengan leluasa menjamah tubuhnya.

"Aku sangat mencintaimu!" kata batin Arini mengecup bibir saka dengan hati-hati.

Keesokan harinya, Adelia termenung seorang diri. Ia menghela nafas panjang saat teringat akan permasalahan yang terjadi pada keluarganya. Bibirnya melipat sembari menatap ke arah Alya yang sibuk bermain pasir seorang diri.

"Bagaimana caranya aku mendapatkan uang sebanyak itu? Dan tak mungkin aku meminjam uang pada pak Rendra. Hah, andai saja aku sudah lama mengasuh alya, mungkin saat ini aku bisa meminjam uang untuk biaya pengobatan mama," gumam batin Adelia terkejut saat selembar cek mengarah padanya.

Glek

Tegakkan salivanya mengalir dengan paksa. Kedua matanya mengerling menatap jumlah uang y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status