Share

20. Tidak berhak jatuh cinta

Dua hari berada di rumah sakit membuat Yasmin bosan. Seharian dia hanya berbaring dan membaca majalah yang sengaja Putra bawa. Sikap pria itu cukup menghibur Yasmin yang sedang emosi dan kesal pada Sean. Lebih tepatnya Yasmin merasa ada yang kurang saat Sean tak kunjung datang setelah hari itu.

Haruskah Yasmin menyesal atas sikap kasarnya dengan mengusir Sean?

“Kenapa bengong?” Suara lembut Putra mengejutkan Yasmin.

“Kamu masuk lewat mana?” Pertanyaan Yasmin membuat Putra tersenyum geli.

“Aku ini manusia, jadi sudah pasti aku lewat pintu. Karena aku bukan maling, jadi tidak lewat jendela.”

Kening Yasmin berkerut, candaan Putra sama sekali tidak lucu saat Yasmin merindukan orang lain. Sean, di mana pria itu sekarang? Ternyata rasa bencinya pada Sean hanya sebatas ini.

Pikiran Yasmin masih melayang, mencari tahu di mana Sean berada. Dia merindukan teriakan yang menggema dari Sean, bahkan tatapan tajamnya mem

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status