Share

57. Luka dibalik tawa Putra

Satu minggu berlalu, Sean mulai masuk kantor setelah dia meminta ijin pada Anggara untuk mengambil cuti. Anggara masih pimpinan utama dan dengan senang hati dia mengijinkan putra sulungnya untuk menikmati pernikahannya.

Di ruangannya, Sean sedang sibuk dengan beberapa dokumen dan surat elektronik yang masuk setelah melalui seleksi dari Putra. Dia terlihat serius, karena itu Sean tidak menyadari kehadiran Putra.

“Aku kira kalian benar-benar akan honeymoon bersama, ternyata kamu memilih duduk di sini dan menatap hurup-hurup menyebalkan itu,” cibir Putra.

“Diamlah! Aku sedang memeriksa berkas penting.” Putra hanya mendengus, dia mendekati meja dan membuat kopi susu kesukaannya.

“Harusnya sejak lama ada ini di ruangamu.”

“Kalau pola tidurku kembali normal, meja itu akan aku singkirkan.”

Tanpa memperdulikan perkataan bosnya, Putra tetap melanjutkan kesibukannya, mengaduk kopi susu buatannya sendiri. Putra tersenyum puas meskipun dia belum mencoba bagaimana rasa kopi buatannya. Dengan
Mrs. W

Ini alasan kenapa Putra belum menikah sampai usianya kepala 3. Dia punya cinta sejati yang tidak akan pernah bisa tergantikan.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status