Berawal dari dua orang lelaki yaitu Arya dan Reyn yang sudah berteman semenjak mereka masih remaja. Pertemanan yang mereka jalin pun berjalan hingga saat ini.
Dikampus ternama di salah satu Kota S, mereka melanjutkan pendidikan nya.
Arya yang saat itu tidak mau berpisah dengan teman dekat nya itu, selalu meminta agar mereka tetap berasama dalam menempuh pendidikan.
Waktu itu Reyn berencana untuk tidak melanjutkan pendidikannya karena keekonomian keluarga mereka yang pas-pas an. Reyn berniat mencari pekerjaan agar bisa membantu keekonomian keluarga mereka
Tidak terima dengan keputusan yang dibuat oleh Reyn, Arya meminta pertolongan ayahnya yaitu Pak Wahyono,agar dia dan Reyn disekolahkan bersama.
Dengan hati yang bertanya-tanta tentang apa yang dimintakan anak nya itu sungguh tidak masuk akal bagi mereka. Bukan mereka tidak memiliki harta kekayaan, namun ayah nya hanya ingin tau kenapa anak nya berniat agar dia menyekolah kan Reyn yang bukan keluarga mereka.
"Arya! Apa yang membuat mu ingin membantu Reyn melanjutkan pendidikannya? Tanya ayahnya kepada Arya."
Arya yang bigung untuk menjawab ayah nya pada saat itu, berpikir untuk mencari jawaban yang tepat untuk membuat ayah nya mau menuruti permintaan nya.
"Dia adalah teman baik ku!" JawabArya dengan nada dingin. namun dalam hati nya dia merasa ragu apakah dengan jawaban itu ayahnya mau menuruti peemintaan nya.
Sontak ayah nya terkejut dan merasa bigung dengan jawab anak nya.
"Kalau hanya teman baik saja, mengapa kamu harua meminta ayah untuk membantu dia melanjutkan pendidikan nya." Dengan ekspresi sedikit kecewa tentang permintaan anak nya.
"Hmm"
Arya kembali terdiam mendengarkan perkataan ayah nya. Dalam hati Arya berkata, alasan apalagi yang akan kuberikan pada ayah agar mau membantu Reyn.
"Kenapa kamu diam saja Arya? Ayah sedang bertanya sama kamu, kamu malah diam." Kata ayah nya lagi membuat Arya sedikit gugup dengan suara ayah nya.
"Bagiku dia bukan hanya sekedar teman baik saja ayah. Melainkan dia juga sudah seperti saudara bagi ku." Jawab Arya kepada ayah nya.
GLEK
Ayah nya terkejut tidak karuan mendengar jawaban yang diberikan anak itu. Bagaimana bisa orang yang keekonomian minim seperti Reyn bisa dianggap Arya dengan saudara. Pikir ayah nya!
"Apa yang kamu katakan ini sebagai lelucon Nak!" Ucap ayah nya sambil tertawa. tetapi tawa yang ada di wajah ayah nya, seperti tawa paksaan.
Arya memerhatikan ayah nya sambil mengerutkan alis mata nya. Dibenak Arya yang melihat hal itu merasa tidak nyaman. Tetapi demi Reyn aku akan berusaha agar keluarga mau membantu Reyn melanjutkan pendidikan bersama-sama dengan aku. Pikir Arya!
"Itu bukan lelucon Ayah!" Dengan tenang Arta menjawab ayah nya.
Mendengar jawaban dari Arya, membuat Pak Wahyono makin penasaran dengan omongan anak nya itu. Pak Wahyono pun melihat Arya dengan tatapan penuh harap anak nya tidak membohongi nya.Arya yang melihat tatapan ayahnya, merasa ragu dengan apa yang di katakan tadi. Dia semakin tidak percaya terhadap dirinya. Namun keraguan dalam hatinya tidak terlalu di tunjukkan, agar ayah tidak mengetahui keraguan yang di rasakan saat ini.Semakin ayah nya menatap Arya semakin kuat rasa keraguan dalam hati nya, namun dia tetap membuat diri nya tenang dihadapan ayah nya. Dia tetap berusaha agar ayah nya bisa membantua Reyn melanjutkan pendidikan nya.Tiba-tiba ayah nya menarik napas panjang, membuat Arya gemetar sejenak."Baik! Jika itu memang permintaan mu, agar ayah membantu Reyn melanjut kan pendidikan nya. Tetapi untuk saat ini belum bisa ayah memberi keputusan! Mamah juga harus tau tentang in
Setelah sampai di rumah Reyn, Memanggil nama Reyn dengan semangat."Reyn..Reyn.." panggil Arya.Namun suara panggilan Arya itu tidak ada jawaban."Reyn... Tante... Om" panggil Arya lagi.Tetapi sama saja tidak ada yang menjawab sama sekali. Wajah Arya yang tadi bersemangat kini menjadi lesu. Karena orang yang di cari nya untuk mendengarkan berita penting ini tidak ada.Dengan sedikit perasaan kecewa, Arya meninggalkan rumah Reyn dan kembali kerumah nya.Di perjalanan dia mau pulang kerumah, dia berpikir untuk tidak langsung kembali kerumah nya, melain mau nongkrong dlu di warung kopi yang sering di datanginya. Sambil mengarahkan Moge nya kearah warung kopi yang dia tuju, dia melihat sosok Reyn yang sedang bekerja serabutan. Dengan cepat Arya menghentikan Sepeda motor nya."Reyn.." panggil Arya setelah menghen
"kamu lihat itu" tunjuk Arya kepada orang yang sedang di tertawakan nya.Reyn melihat kearah telunjuk Arya, dia langsung mengernyitkan alis mata nya. Orang yang sedang mereka perhatikan saat itu adalah mantan Arya yang sedang berjalan dengan seorang pria, yang mungkin kekasih nya."Mengapa dia ada disini?" Tanya Reyn."Ya.. mana aku tau! Jawab Arya simpel masih terkekeh."Seketika tawa Arya terhenti, karena lelaki yang berjalan dengan mantan nya mengarah kepada mereka. "Mau apa mereka kemari" pikir Arya.Dilihat dari penampilan nya lelaki itu seperti mereka kenal. Arya dan Reyn terus memperhatikan mereka berdua. Siapa sangka setelah lelaki itu hampir sampai kearah mereka, mata mereka terbelalak melihatnya. Ternyata lelaki itu adalah Arman teman sekelas mereka dulu."Arman" seru mereka berdua serempak.Mereka saling tukar pandang melihat Arman yang sudah lama tidak jumpa."Hey... R
Setelah Arman dan Rani pergi, dan tidak terlihat lagi. Arya yang tadi penasaran terhadap yang di lakukan Reyn langsung menanyakan apa tujuan Reyn melakukan hal itu."Kenapa kamu tadi melakukan nya? Tanya Arya.""Melakukan apa" jawab Reyn bigung."Kamu pura-pura bego deh! Yang ku maksud tadi, kenapa kamu harus menjabat tangan si wanita itu. Seakan-kita tidak mengenal dia." Kata Arya menatap Reyn."Ya.. kamu juga melakukannya kan!""Aku hanya mengikuti kamu saja! Sebenarnya tadi aku malas melihat wajah itu lagi." jawab Arya dengan kesal di wajah nya, karena melihat wajah Rani lagi.Jadi kamu melakukannya karena mengikuti ku? Tanya Reyn dengen senyum mengejek Arya.Arya hanya menganggung saja kepada Reyn."Aku tadi melakukan itu, supaya Arman tidak curiga bahwa kita mengenal Rani dan mengetahui bahwa kamu pernah pacaran sama dia! Kata Reyn."Arya dan Reyn melakukan perbincangan mereka ber
Arya yang baru sampai dirumah nya, baru dia menyadari bahwa ada sesuatu yang belum di sampai kepada Reyn."Arya..Arya.." panggil Mamah nya.Dia yang hendak pergi kesana lagi, mengurungkan niatnya untuk menjumpai Reyn, karena dia telah di panggil oleh Mamah nya."Iya Mah" jawab Arya dengan sedikit kesal karena panggilan Mamahnya.Dengan wajah kesal,Arya langsung masuk kerumah dan menjumpai Mamahnya."Kenapa Mah? Tanya Arya."" Kamu duduk dulu, ada harus kita bicarakan!" Kata Mamah nya kepada Arya.Tetap masih merasa kesal, Arya langsung duduk di sofa di ruang tamu rumah mereka. Arya kesal terhadap Mamah nya, karena kecerewetan Mamah nya yang tiada tanding menurut Arya.Arya yang sudah duduk disana langsung mendengus kesal, "apaan sih Mah! Kalau tidak ada yang perlu Arya pergi." Kata Arya ingin meninggalkan Mamah nya."Kalau mau pergi, pergi saja dan ingat Mamah akan bilang s
"Mamah akan bantu kamu, jika kamu memberikan alasan untuk Mamah." Mamah tersenyum mangatakannya kepada Arya.Wajah Arya yang tadi nya berseri-seri karena bahagia, kini menjadi masam kembali setelah mendengar perkataan Mamah nya."Tadi sudah Arya katakan sama papah!" Kata Arua dengan sedikit kesal. Dia tidak menyangka mamah nya juga akan menanyakan itu, padahal sudah membicarankan hal itu dengan papahnya."Itu kan alasan yang kamu berikan sama papah kamu! Dan mamah sekarang mau dengar alasan dari kamu bukan dari Papah mu!" Kata mamah nya lagi.Arya makin penasaran dengan mamah nya yang menginginkan alasan dari nya. "Apa beda nya sih?" Gumamnya dalam hati."Iya, Arya akan berikan alasanny sama mamah!"""Lalu apa alasan mu, meminta keluarga kita membantu Reyn melanjutkan pendidikannya? Dengan penasaran jawaban apa yang akan diberikan anak nya untuk menyakinkan mereka membantu Reyn.""Reyn adalah teman
Karena rasa kegembiraan dalam hati Arya, dia tidak sabar untuk memberitahukan berita bahagia ini. Sebab kedua orang tua nya setuju untuk membantu Reyn melanjutkan pendidikan nya."Kamu harus ingat! Bahwa keluarga kita membantu Reyn karena permintaanmu. Jika suatu saat ada masalah diantara kalian, jangan pernah menyesal! Kata mamah nya.""Iya Mah! Pasti akan Arya ingat kok dan aku percaya bahwa Reyn adalah orang yang baik." Jawab Arya!Mamah nya terus memperhatikan Arya yang begitu antusias kepada Reyn. Pikiran Mamah nya masih kurang percaya atas permintaan Arya. Namun karena Arya mengatakan tidak akan melanjutkan pendidikan nya kalau tidak membantu Reyn. Mau tidak mau mereka setuju membantu Reyn dan melihat perkembangan Arya setelah mereka membantu Reyn.Hari itu berlalu begitu saja bagi Arya,karena begitu bahagia dia tidak memperdulikan hari-harinya yang kurang menyenangkan.Pagi-pagi sekali Arya langsung keluar rumah menuju ke r
"Silahkan masuk!" Suruh Bu Siti kepada Arya masih tetap berdiri didepan pintu, langsung di suruh Bu Siti masuk, sambil menunggu."Terima kasih tante." Ucap Arya mengiyakan suruhan Bu Siti. Arya masuk dan duduk di kursi ruang tamu.Sembari Arya menunggu Reyn di panggilkan oleh Bu Siti. Dia memainkan handpone nya bermain game."Reyn! Cepat bangun disini Arya datang," panggil Bu Siti kepada Reyn."Arya! Mau apa dia sepagi ini datang kemari?" Kata Reyn penuh keheranan dalam hati."Iya Mah, sebentar Reyn kesana!" Jawab Reyn dan beranjak tempat tidurnya untuk membersihkan wajah nya yang masih baru bangun.Bu Siti langsung perhi kedapur setelah mendengar jawaban Reyn. Di dapur Bu Siti sibuk untuk menyiapkan serapan untuk mereka.Reyn langsung menghampiri Arya ke ruang tamu setelah dia cuci muka."Ada urusan apa sehinngga sepagi ini datang kemari?" Tanya Reyn mengejutkan Arya yang sedari tadi m