Share

Menanam Benih

Sebelum Mas Arkan datang aku melepas handuk penutup tubuh, lalu mengenakan kimono putih yang sudah disediakan oleh pihak hotel.

Pintu kamar mandi terbuka, Mas Arkan keluar mengenakan handuk putih di pinggang, dan berjalan menuju aku, yang masih duduk di tepian ranjang mengamati dia.

"Kenapa sayang, kamu menatap Mas seperti itu?" tanya Mas Arkan, seraya menaikan alisnya. Aku yang merasa canggung mengalihkan pandangan ke arah hidangan yang tersaji di meja.

"Gak, aku cuma." Aku bingung harus berkata apa, bahwa aku sangat mengagumi kakak iparku, selalu terbayang di benakku kala ia memperlakukan aku dengan serangannya yang kasar. Tapi, itu sangat luar biasa, dan membuatku puas.

"Lagi, gak?" tanyanya sambil mencondongkan tubuhnya ke arahku, dengan menumpu satu tangannya di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status