Share

Kamar Hotel

Aku dan Mas Arkan keluar dari kamar tersebut, kamar pribadi Mas Arkan, jika ia beristirahat. Dan untuk melepas kerinduan kami, yang tak pernah padam.

"Intan, kamu duluan keluarnya, ya! Tunggu Mas di depan, kita berangkatnya jangan barengan, takut ada yang curiga," ucap Mas Arkan begitu lembut, jemarinya menyusur keningku lalu menyelipkan anak rambut ke balik telinga. Aku mengangguk mengerti.

"Baik Mas, aku tunggu di depan minimarket, samping kantor!" balasku seraya melepas tangannya perlahan, dari pinggangku.

"Iya sayang."

Aku dan Mas Arkan tak segan lagi, kami saling memanggil sayang, ini memang salah dan akan menyakiti hati banyak orang, tapi hubungan ini benar-benar membuatku bahagia, dan aku puas lahir batin.

Aku berderap menuju pintu keluar ruanga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status