Share

Menyindir

Mas Anton pun berlalu menuju kamar mandi. Kutatap ia sampai masuk dan hilang di balik pintu.

"Ya Tuhan ... aku harus bagaimana ini?" gumamku menengadahkan wajah, duduk di tepian ranjang menjuntai kaki, dengan kedua tangan menumpu di sisi tubuh, lalu kuusap wajah seraya menarik nafas dalam-dalam, untuk menetralkan perasaan yang kian gusar. 

Tapi, apa aku masih pantas menyebut nama Tuhan, sedangkan tubuhku ini begitu kotor dan berlumuran dosa. Aku sadar bahwa aku ini wanita pendosa, penghianat, tapi kali ini aku benar-benar cemas, karena Mas Anton mengajakku melakukan hubungan suami istri. 

Kuacak rambutku dengan kasar. Aku takut dia merasakan ada sesuatu yang berbeda, di sana ketika menyatukan tubuhnya dengan tubuhku, karena aksi Mas Arkan begitu beringas saat tadi. Hingga meninggalkan bekas luka dan rasa perih.

Ya. Aku baru ingat ponselku masih ada di meja depan sofa ruang tengah, lebih baik aku turun dan mengambil ponsel, sekalian pergi men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status