Share

Menyinggung

"Bu ... Jangan ngomong seperti itu dong! Kasihan Novi, kalau menantu kita tidak bisa memberikan keturunan, mau gimana lagi ... Toh, bukan kemauan dia, juga bukan kehendak dia," ucap Pak Broto membela kak Novi.

"Iya Bu, jangan bicara seperti itu!" Mas Arkan menimpali. Aku menatap kak Novi yang terlihat gusar, tak nyaman mendengar perkataan ibu mertuanya.

"Kak, yang sabar ya!" ucapku lagi pelan setengah berbisik, pada kak Novi, seraya mengusap bahunya lembut.

Dia menanggapi ucapanku dengan anggukan, beberapa detik kak Novi bergeming, manarik napas dalam-dalam, melonggarkan dadanya yang mungkin sesak, karena perkataan sang mertua.

Kutatap dia dengan rasa simpatik, gurat kesedihan terlihat jelas dari raut wajahnya. Namun, dia masih tetap fokus dengan acaranya sendiri masak memasak. Kemudian aku mendekatinya mencondogkan tubuhku ke arahnya, setelah melihat kode dari dia,  mengerdipkan sebelah matanya.

"Tan. Kakak tuh selalu sabar, ini memang k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status