Share

Tak Tertahankan

"Kak, maafkan aku, gara-gara aku teledor, tenaga kita jadi sia-sia, deh," ucapku menunduk penuh penyesalan.

"Yaudah, gak apa-apa kok, jangan sedih gitu, dong!" Kak Novi tersenyum menghiburku, dan memaklumiku yang tak bisa melakukan pekerjaan rumah, hingga menggoreng ayam pun gosong.

"Iya kak, ini salahku,"

"Gak usah, dibahas lagi!" ujarnya pelan, "Kamu kan baru belajar, kakak sangat mengerti, lain kali, kalau lagi masak, jangan di tinggal! Kalau kamu pintar masak, Anton pasti makin cinta, sama kamu,"

"Ah Kakak, bisa aja," jawabku singkat, di barengi dengan senyuman.

'Kalau aku tadi tak di ajak ngobrol oleh ibunya Mas Arkan, gak mungkin aku masak sampai gosong' Batinku menggerutu.

"Ada apa ini?" Bu Aini tiba-tiba berdiri di samping kami. Aku dan kak Novi menoleh kompak.

"Ini Bu, aku masak ayam, eh ... malah gosong," sesalku. Bu Aini tersenyum manis padaku.

"Gak apa-apa, jam makan malam masih setengah jam lebih, masih ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status