Share

Chapter 47

Tampak Maylin tengah berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Tangan kanannya terlihat memegang sebuah ponsel yang ia tempelkan di telinga sisi sebelah kanannya sementara tangan kirinya masuk ke dalam mulut dan mengigit kuku jarinya demi menenangkan diri akibat perasaan gugup dalam dirinya. Jantungnya kini berdebar lebih cepat dari biasanya.

“Kesibukan apa yang sedang dilakukannya? Kenapa kak Leo masih belum juga mengangkat telepon?” keluh Maylin mulai frustrasi lantaran dirinya hendak meminta bantuan pria itu untuk kabur dari penjagaan ketat para pengawal Elian, tetapi Leonel tidak dapat dihubungi.

“Aargh!” jeritnya sembari membanting ponsel ke atas ranjang. “Untuk apa menawari bantuan kalau dihubungi saja sulit begini?” decaknya kesal tatkala Leonel masih saja belum mengangkat panggilannya untuk kesekian kalinya.

Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar diketuk dari luar, kemudian disusul suara pertanyaan dari salah seorang pengawal, “Is everything alright, Miss Pramanta?”

“A— aku bai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status