Share

Jangan Sentuh Aku

"Kamu masih mau minum Marko?" tanya Bima yang menyadarkan Marko dari lamunannya.

"Sepertinya kamu senang melihat aku diomelin Om Rafa."

Huh, Bima menghela nafas panjang. Lagi-lagi dia salah berucap di depan Marko. Sementara yang lainnya tersenyum melihat Bima diomelin.

Tap tap tap

"Debi."

"Iya Kak Renata, ada apa?"

"Katanya yang lain, tadi kamu menemani Pak Juna minum. Apakah itu benar?"

"Enggak kok Kak, tadi aku menemani temanku kuliah yang bernama Rafa."

"Oh, berati yang dikatakan anak-anak salah ya!"

"Mungkin mereka salah informasi Kak."

"Iya, mungkin saja. Ya sudah, ayo kita lanjut bekerja."

"Iya Kak."

Debi kembali bekerja. Langkahnya berderap ke sana kemari mendatangi meja pengunjung. Debi melakukan pekerjaannya dengan semangat dan juga senyuman.

Tanpa Debi sadari. Seseorang yang tengah duduk di pojok ruangan tengah memperhatikan Debi. Mereka seseorang itu tidak hanya memeprhatikan, tapi juga membicarakan Debi dengan teman-temannya.

"Kamu lihat pelayan baru itu?"

"Iya, aku meli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status