Share

Bab 222

Penulis: Sierra
Hendro melirik Mona yang berada di sisinya sekilas. “Turun.”

Hendro menyuruh Mona untuk menuruni mobil.

Dia hendak meninggalkan Mona di tengah jalan.

Begitu Mona menuruni mobil, mobil mewah langsung melaju pergi, meninggalkan asap knalpot mobil di wajahnya.

Mona merasa marah hingga mengentakkan kakinya.

Wenny sudah tiba di rumah lama Keluarga Jamil. Dia sedang duduk di ruang tamu sembari menemani Bu Lisa mengobrol.

Tidak lama kemudian, pintu rumah lama terbuka. Angin dingin di luar sana membaluti tubuh anggun dan tegak yang berjalan ke dalam rumah. Hendro telah pulang.

Pelayan wanita menyapa dengan hormat, “Tuan.”

Hendro mengganti sepatunya di depan rak, lalu melangkah ke dalam ruang tamu. Dia pun melihat Wenny.

Setelah di UKS waktu itu, mereka berdua tidak bertemu lagi. Wenny semakin kurus dan lemah saja. Wajah mungilnya yang secantik dewi, kini terlihat semakin dingin dan anggun.

Wenny baru saja keluar dari kampus. Dia masih mengenakan seragam kuliahnya dengan kemeja putih, rok ko
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (12)
goodnovel comment avatar
fiva beauty
Author.. ini mau buat sampe brp bab ya? pas saya baca ini uda 912
goodnovel comment avatar
Dwi Sesko
cerita nya bertele-tele jd males bacanya
goodnovel comment avatar
Rosantirosa
crta novel yg bkn emosi pmbaca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1137

    Vania merasa Steve mencium dirinya dengan sangat kuat. Benar saja, pria memang makhluk visual. Semalam, padahal dia masih tidak mau kembali ke kamar.Tangan Steve jatuh di kaki Vania dan hendak melepaskan pakaiannya.Vania cepat-cepat menghentikannya. "Steve, tunggu!"Suara Steve terdengar serak. "Kenapa?"Vania membalas, "Kamu sendiri yang bilang ini adalah kantormu!"Steve mencubit lembut pipi wanita itu. "Jangan berpura-pura! Bukannya kamu memang menggoda aku di kantor?"Vania terdiam. Baiklah, ternyata memang tidak ada yang bisa dia sembunyikan dari Steve.Steve kembali hendak membuka pakaiannya, tetapi Vania menahan tangannya. "Nggak boleh! Nanti, kamu bisa bikin stokingku rusak!"Steve berucap, "Aku akan membelikanmu yang baru.""Nggak mau!"Mendengar betapa tegasnya nada suaranya, Steve menelan ludah dan tertawa kesal. "Kamu lagi mempermainkanku ya?"Vania melingkarkan tangannya di leher pria itu. "Kalau kamu mau, bisa saja. Tapi, kamu harus menemani aku nonton film, jalan-jalan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1136

    Begitu Steve selesai menandatangani dokumen, ketika dia mendongak, pandangannya langsung tertahan pada Vania.Hari ini, Vania datang memakai mantel hitam. Setelah melepas mantelnya, barulah terlihat pakaian di dalam. Itu adalah sebuah gaun hitam ketat yang memperlihatkan bentuk tubuh. Apa yang paling mencolok adalah dia memakai stoking hitam.Kaki Vania memang sangat indah, jenjang, dan lurus. Dengan stoking hitam, penampilannya menjadi makin menarik perhatian. Ditambah sepasang sepatu hak tinggi berhak tipis di kakinya, hanya berdiri untuk membaca buku saja sudah membuat bentuk tubuh Vania yang ramping dan berlekuk terlihat sangat memikat.Dalam hal memilih wanita, selera Steve memang bagus. Dia harus mengakui bahwa istri hasil perjodohannya ini benar-benar kelas atas dalam segala aspek.Paras kelas atas, bentuk tubuh kelas atas, bakat kelas atas, bahkan selera hidup Vania pun kelas atas.Keluarga Lamin adalah keluarga kaya top. Sementara itu, Vania adalah cucu menantu yang dipilih de

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1135

    Vania lagi-lagi terdiam. Dia benar-benar tidak bermaksud melakukannya!Namun sekarang, Vania bahkan tidak bisa mengatakan bahwa itu tidak sengaja. Dia tahu tujuan kedatangannya adalah untuk menyenangkan hati Steve.Vania menatap ke arah wajah tampan Steve yang tegas dan berwibawa. "Aku memang sengaja. Memangnya nggak boleh? Kamu adalah suamiku. Kalau aku ingin duduk di kakimu, ya aku duduk!"Steve menyunggingkan senyuman tipis. "Kemarin, aku bilang kamu kurang berinisiatif di siang hari. Hari ini, kamu langsung menjadi inisiatif?""Ya. Aku terima semua kritikmu dan bersedia berubah! Menurutku, suami istri itu pasti butuh proses penyesuaian. Saling mengerti dan saling memaklumi. Dengan begitu, kita bisa hidup bersama seumur hidup."Melihat sikap Vania yang sangat nurut, Steve mengangkat sedikit alis tajamnya, tetapi tidak berkata apa-apa.Vania berucap, "Supnya nanti keburu dingin. Kamu harus minum selagi hangat!"Vania menuangkan semangkuk sup ayam, lalu menyodorkan sendok ke mulut Ste

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1134

    Resepsionis merasa bahwa pada saat itu, gambaran nyata tentang pernikahan keluarga kaya benar-benar terpampang di depan mata."Maaf, Nyonya Vania. Soalnya aku memang belum pernah melihat kamu sebelumnya."Vania berkata, "Nggak apa-apa. Sekarang, apa aku bisa langsung naik untuk menemui Pak Steve?"Resepsionis menjawab, "Nyonya Vania, mari biar kuantar."Vania menolak dengan halus, "Nggak perlu, lanjutkan pekerjaanmu saja. Aku bisa naik sendiri untuk menemui Pak Steve."Setelah itu, Vania membawa termos sup dan masuk ke dalam lift. Tidak lama kemudian, dia sampai di lantai 16. Di sini adalah area kantor presdir di mana ruang kerja Steve berada.Vania melangkah di atas karpet dan segera tiba di depan pintu ruang presdir.Vania merapikan penampilannya sedikit, lalu memasang senyum termanis sebelum mendorong pintu dan masuk. "Sayang, coba lihat apa yang kubawakan untukmu. Makanan penuh cinta lho ...."Vania sengaja menggunakan suara manja yang lembut karena dia tahu bahwa kebanyakan pria m

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1133

    Keesokan paginya.Ketika Vania membuka mata, dia mendapati dirinya tidur di atas ranjang.Wanita itu pun bangun dan duduk. Seingatnya semalam dia bekerja sampai larut, lalu ketiduran di atas meja. Kenapa sekarang dia malah terbangun di atas ranjang?Hanya ada satu kemungkinan, yaitu Steve yang menggendongnya ke ranjang.Sisi ranjang yang satu lagi sudah kosong. Sepertinya Steve sudah berangkat ke kantor.Vania mengambil ponselnya. Begitu melihat layar, dia langsung terkejut karena sekarang sudah pukul 8 pagi!Vania bisa-bisanya tidur sampai pukul 8 pagi!Biasanya, Vania sudah bangun sekitar pukul 6 pagi lebih, lalu pergi lari pagi, minum kopi, sarapan, dan mulai bekerja.Namun, hari ini Vania justru tidur sampai pukul 8 pagi.Ada apa dengannya?Apa Vania mulai jadi suka tidur?Saat itu, ponsel Vania berbunyi. Asistennya yang menelepon.Vania pun menekan tombol jawab. "Halo.""Kak Vania, kenapa kamu belum sampai di studio? Kamu nggak pernah begini lho! Jujur deh, apa semalam kamu main t

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1132

    Kenapa Vania bisa tertidur di atas meja?Steve berjalan mendekat dan melihat bahwa di tangan wanita itu masih ada pena gambar. Di atas meja penuh rancangan desain.Steve mengambil salah satu desain. Bakat dan kemampuan Vania dalam desain memang diakui banyak orang. Wanita itu benar-benar pantas mendapat reputasi yang dimilikinya.Namun, ketika orang lain hanya melihat sinar dan pencapaian Vania, Steve justru melihat kerja kerasnya.Vania selalu bekerja jauh lebih keras dibanding orang lain.Steve meletakkan kembali desain itu, lalu menatap wajah mungil Vania yang sedang tertidur. Dia sudah mengenal banyak putri keluarga terpandang, tetapi sebagian besar hidup nyaman dan pada akhirnya menikah dengan keluarga kaya yang setara. Ini pertama kalinya Steve melihat seorang putri keluarga terpandang yang bekerja sekeras ini. Cukup menginspirasi sebenarnya.Steve mengulurkan tangan dan dengan lembut menggendong tubuh Vania di bagian depan.Steve meletakkannya di atas ranjang yang empuk, lalu me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status