Share

Bab 41

Author: Sierra
Kedua orang itu saling memandang.

Wenny menatap Hendro dan berusaha membela diri, "Hendro, aku tidak mengirim foto itu pada Nenek. Aku tidak akan mengakui sesuatu yang tidak kulakukan."

Hana menarik ujung baju Hendro, "Hendro, lihat dia, dia masih saja mencari alasan, tidak menunjukkan rasa penyesalan sedikit pun!"

Tatapan Hendro dingin, tak ada sedikit pun kehangatan, "Wenny, segera minta maaf!"

Hendro memerintahkan Wenny untuk segera meminta maaf kepada Hana.

Mata Wenny memerah, dia berdiri tegak dan berkata dengan keras kepala, "Hendro, aku mengatakannya sekali lagi, bukan aku yang melakukannya, aku tidak akan meminta maaf!"

Tatapan Hendro yang dingin tampak suram, "Wenny, sahabatmu Fany tampaknya bekerja di sebuah perusahaan majalah."

Rasa dingin menjalar ke tulang-tulangnya, membuat Wenny menggigil. Hendro benaran akan menyerang teman-temannya?

Hana dan Landy sama-sama menatapnya, ekspresi kemenangan di wajah mereka terlihat sangat jelas.

Wenny meringkukkan jemarinya yang putih da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
mas jok
gitu dong kakak, jadi semangat bacanya, semoga mata dan batin nya si hendro kebuka
goodnovel comment avatar
Alisya Ayudia Rahmadani
makin seru kak...
goodnovel comment avatar
A'imOne Duacebellastiga
kirain si Weni wanita hebat yg ngga bisa di tindas tapi ternyata salah dia cuma wanita lemah yg tertindas dan ngga bisa membela diri dari kecil sampe dewasa ngga ada kemajuan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 576

    "Oke, Kak Vincent."Dua anak buah berbaju hitam segera menyeret pria paruh baya itu pergi.Yuvi melirik Vincent sekilas, lalu berbalik dan pergi.Vincent melangkah panjang dan mengikuti di belakangnya.Yuvi mempercepat langkahnya. Dia ingin menjauh dan meninggalkan Vincent di belakang.Namun, langkah Vincent begitu lebar. Dia tetap bisa mengejarnya dengan mudah."Berhenti mengikutiku!"Yuvi berlari keluar dari kasino. Ketika sampai di bagian luar, saat itu pergelangan kakinya terkilir. Dia langsung jatuh terduduk ke jalan.Yuvi benar-benar merasa kesal. Hari ini, rasanya benar-benar sial. Semua kejadian buruk menimpanya bertubi-tubi.Saat Yuvi masih duduk di jalan, suara rendah dan berat seseorang terdengar dari atas kepalanya. "Kamu nggak apa-apa?"Yuvi mendongak. Ternyata Vincent menyusul keluar.Yuvi duduk di jalan, sementara Vincent berdiri. Dengan tubuhnya yang tinggi, Yuvi harus mendongak untuk bisa melihat wajahnya.Vincent mengulurkan tangannya. "Bangun."Pria itu ingin membant

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 575

    Yuvi berdiri di tempat dan saling bertatapan dengan Vincent.Vincent sedikit tertegun.Mengikuti arah pandangan Vincent, Melisa juga melihat Yuvi. "Vincent, siapa dia?"Vincent tidak menjawab.Yuvi langsung berbalik dan pergi.Yuvi ingin segera meninggalkan tempat ini. Dia tidak suka berada di sini. Tempat ini hanya membuatnya merasa sesak dan tidak nyaman.Mungkin karena berjalan terlalu cepat, Yuvi justru bertabrakan dengan seorang pria paruh baya dari arah depan.Yuvi buru-buru meminta maaf, "Maaf, aku nggak sengaja."Pria paruh baya itu langsung memaki, "Minta maaf doang cukup? Sialan, hari ini aku sudah kalah banyak. Kamu malah tambah kesialanku saja ...."Namun saat pria paruh baya itu melihat wajah Yuvi, dia langsung terdiam. Dia terpaku melihat wajah mungil dan bersih Yuvi yang ceria.Pria paruh baya itu pun melirik tubuh Yuvi dari atas sampai bawah. "Ternyata seorang gadis."Yuvi datang langsung dari kampus. Dia mengenakan sweter putih dan rok lipit. Di luarnya, ada jaket bulu

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 574

    Andreas berucap sambil tersenyum, "Kalau dia sudah masuk ke dunia seperti ini, mau keluar lagi pasti susah.""Pak Andreas pasti bercanda. Ikut dengan bos kami, dijamin punya masa depan cerah. Kak Vincent sama sekali nggak berniat keluar."Andreas sudah mendapatkan semua informasi yang ingin dia tahu sehingga melambaikan tangan. "Kalian pergi saja. Kami mau main sendiri.""Oke, Pak Andreas. Kalau ada apa-apa, tinggal panggil aku saja ya.""Ya."Beberapa anak buah berbaju hitam itu pun meninggalkan mereka.Andreas lalu memandang Yuvi. "Kamu tahu nggak siapa sebenarnya bos kasino ini? Aku dengar, dia itu pengedar obat terlarang. Vincent bisa-bisanya malah ikut dengannya."Yuvi menatap Andreas dengan ekspresi kaget. Bos kasino ini ternyata seorang pengedar obat terlarang?Kalau begitu, apakah Vincent tahu?Yuvi tahu Vincent punya kemampuan. Dia bisa memilih jalan lain untuk menghasilkan uang. Namun, kenapa malah memilih jalan ini?Andreas menambahkan sambil tersenyum, "Yuvi, kamu lihat sen

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 573

    Yuvi terpaku di tempatnya. Dia belum pernah melihat sisi Vincent yang seperti ini.Andreas berucap sambil tersenyum, "Yuvi, lihat sendiri, 'kan? Bukannya itu Vincent yang kamu bangga-banggakan? Sekarang, dia sudah masuk ke dunia perjudian dan bergaul sama orang-orang dunia mafia. Dia itu hidup di dunia yang sama sekali berbeda darimu. Dia nggak pantas untukmu!"Yuvi menatap Andreas dengan dingin. Sekarang, dia akhirnya mengerti alasan Andreas membawanya ke sini. Ternyata, dia sudah tahu sejak awal bahwa Vincent ada di tempat ini."Andreas, gimana pun Vincent sekarang, itu bukan urusanmu. Kamu nggak punya hak untuk menilai dia!"Andreas menimpali, "Yuvi, keadaan sudah seperti ini, tapi kamu masih juga membela Vincent. Apa kamu sudah dijampi-jampi atau semacamnya?""Itu bukan urusan kamu! Aku nggak mau di sini. Aku mau pulang." Yuvi berbalik dan hendak pergi.Namun, Andreas langsung menghalangi langkahnya. "Vincent ada di depan sana. Kamu nggak mau ketemu dia sekalian?""Nggak perlu. Min

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 572

    Yuvi ingin turun dari mobil.Tapi Andreas menyandarkan tangannya di atap mobil, lalu berucap, "Aku mau membawamu pergi lihat Vincent. Jangan-jangan, kamu nggak mau ketemu dia?"Yuvi tertegun sejenak.Andreas langsung menutup pintu kursi penumpang, lalu kembali ke kursi pengemudi. Begitu dia menginjak gas, mobil balap yang keren itu sontak memelesat dengan suara menggelegar.Stella yang masih duduk di jalan langsung diabaikan total. Dia merasa dirinya tak dianggap sama sekali."Andreas! Andreas, kamu mau ke mana? Andreas, aku ini pacarmu!"Stella luar biasa murka.....Setengah jam kemudian, mobil balap Porsche yang keren milik Andreas berhenti di depan sebuah kasino. Yuvi turun dari mobil dan bertanya dengan bingung, "Andreas, kamu bawa aku ke sini buat apa?"Andreas membalas, "Apa kamu tahu ini tempat apa?"Yuvi mengangguk. "Aku tahu kok, ini kasino. Ini bukan tempat yang baik. Aku nggak mau masuk."Andreas menimpali, "Kamu nggak mau masuk? Tapi pacarmu, Vincent, lagi ada di dalam!"A

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 571

    Apa yang barusan Yuvi katakan?Andreas langsung marah. "Yuvi!"Yuvi menyeringai dingin. "Andreas, kamu marah? Kenapa harus marah? Kamu pacaran sama Stella itu wajar-wajar saja. Tapi kalau kamu terus kejar-kejar aku seperti ini, aku nggak punya pilihan selain memakimu!"Yuvi sudah lama putus dengan Andreas. Seharusnya, mereka bisa menjalani hidup masing-masing dengan tenang. Namun, Andreas malah datang mencarinya terus. Kini jelas-jelas ada cupang di lehernya, tetapi dia masih menarik pergelangan tangan Yuvi. Kontak fisik seperti itu membuat Yuvi sangat jijik secara naluriah.Yuvi coba melepaskan diri. "Andreas, bisa tolong lepaskan aku?"Andreas berseru, "Kamu!"Saat itu, Stella turun dari mobil sport. Tatapannya penuh permusuhan ke arah Yuvi. "Yuvi, kamu lagi apa? Andreas itu pacarku sekarang. Tapi, kamu malah tarik-tarik dia begini. Dasar nggak tahu malu!"Yuvi benar-benar kehabisan kata-kata. Dia menatap Stella sambil berkata, "Stella, kalau matamu bermasalah, kenapa nggak periksa k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status