Share

Bab 661

Penulis: Sierra
Ariana duduk dengan patuh di kursi untuk menunggu Wenny. Dia memegang sebuah lolipop kecil di tangannya.

Tiba-tiba, dua pria berbaju hitam mendekat dan langsung menutup mulut Ariana, lalu membawanya pergi.

Ariana menatap dengan mata terbelalak. Dia ingin berteriak minta tolong dan memanggil Wenny, tetapi mulutnya yang tertutup tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun.

Plak.

Lolipop yang ada di tangan Ariana jatuh ke lantai.

Dua pria berbaju hitam itu terus membawa Ariana pergi.

Wenny masih sedang menelepon. "Kak Eddy, ada apa?"

"Wenny, tadi di jalan menuju bandara, aku ditabrak dari belakang. Pokoknya terjadi sedikit kecelakaan. Mungkin aku akan terlambat," jelas Eddy.

Wenny yang sebelumnya cemas langsung merasa lega. Ternyata hanya kecelakaan ringan. Dia kira Eddy mengalami sesuatu yang lebih serius.

"Kak Eddy, yang penting kamu baik-baik saja. Aku akan minta pesawat ditunda. Setelah urusanmu selesai, kamu bisa menyusul."

"Oke, Wenny."

Keduanya menutup telepon. Saat Wenny berbalik, d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Suardina Suardina
lelet bgt crita ny,mdak nelpon sampai mengabailan anakny,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 668

    Anak buah berbaju hitam segera menyambut dengan hormat, "Nona Hana."Hana menatap anak buah berbaju hitam itu, lalu langsung bertanya dengan tegas, "Orang yang aku mau sudah dibawa kemari?""Sudah, Nona Hana. Orangnya sudah dibawa kemari."Sepasang mata Hana berbinar gembira. Akhirnya, dia berhasil menculik anak haram yang dilahirkan Wenny.Jika bisa membuat Ariana lenyap, identitasnya tidak akan pernah terungkap. Hana pun bisa hidup tanpa kekhawatiran lagi."Cepat, bawa aku pergi melihatnya.""Nona Hana, silakan."Anak buah berbaju hitam membawa Hana ke depan pintu ruang kurungan gelap. Di pintu itu, ada sebuah jendela kecil. Hana menatap ke dalam dan melihat Bu Renata sedang memeluk Ariana. Keduanya berbaring di sudut ruangan dan saling berpelukan.Tubuh Hana menegang. Dia melihat sekali lagi dengan ragu-ragu untuk memastikan bahwa penglihatannya tidak salah. Astaga, dia benar-benar melihat Bu Renata.Apa yang terjadi ini?Kenapa Bu Renata berada di sini?Hana menatap anak buah berba

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 667

    Wenny terdiam.Dia terkejut melihat Hendro dan tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan olehnya. Dia bisa-bisanya bilang mau menjadi orang ketiga?Pria dengan status dan kedudukan seperti Hendro seharusnya tidak kekurangan wanita, tetapi dia malah bersedia turun dari posisi tinggi dan menjadi orang ketiga?Di sisi lain, Eddy juga terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa."Pak Eddy, aku masih ada urusan. Sudah dulu ya."Hendro langsung menutup telepon, lalu dia menatap Wenny. Melihat Wenny yang masih terkejut, dia tersenyum tipis. "Kenapa kamu memandangku seperti itu?"Wenny gemetar sejenak. "Pak Hendro, kamu sebenarnya nggak perlu bilang begitu ke Eddy. Itu bisa menimbulkan salah paham."Hendro meraih dagu Wenny yang kecil, "Aku cuma jujur kok, kenapa nggak boleh mengatakannya? Jangan-jangan kamu merasa, ucapanku ini bisa membuatmu kesulitan? Nantinya, kamu nggak tahu gimana menjelaskannya pada Eddy saat pulang?"Wenny membalas, "Ya, dua-duanya benar."Hendro menimpali, "Ada satu cara

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 666

    Hendro merasakan sensasi di kulit kepalanya. Wenny seperti opium, begitu bersentuhan dengannya langsung membuat siapa pun ketagihan. Perasaan itu membuat gairahnya membara dan hampir tak bisa dikendalikan.Hendro menundukkan wajah tampannya ke dalam rambut panjang Wenny. Suaranya serak saat berkata, "Kenapa teriak begitu?"Hendro terengah-engah.Bulu mata Wenny yang panjang dan halus terus gemetar. Wajah cantiknya yang lembut sudah memerah dengan rona memikat. "Hendro, lepaskan aku!"Hendro mencium rambut panjangnya. "Tapi, tubuhmu nggak sependapat. Wenny, dibandingkan dengan mulutmu, tubuhmu jauh lebih jujur."Wenny merasa semuanya berada di luar kendalinya. Dia ingin mendorong Hendro. "Hendro!"Hendro membuka mulutnya dan menggigit lembut ujung telinga putih Wenny. "Kamu nggak pernah tidur bareng Eddy?"Pupil mata Wenny mengecil. Dia ingin sekali menutup mulut pria itu.Hendro melanjutkan, "Apa dia nggak bisa memuaskanmu di atas ranjang? Aku merasa, sepertinya kamu belum puas."Hendr

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 665

    Wajah tampan Hendro makin dekat di pandangan Wenny. Dia memeluk pinggangnya yang lembut dan bertanya dengan suara pelan, "Apa kamu baik-baik saja?"Sudah tiga tahun sejak Wenny dan Hendro berpisah. Tiba-tiba, tercium aroma maskulin yang bersih dan segar dari tubuhnya. Ketika kembali terjatuh ke pelukan hangatnya, Wenny merasa bingung sejenak.Segera, Wenny menyadari situasinya. Dia langsung mengangkat tangan untuk mendorong dada tegapnya. "Pak Hendro, aku baik-baik saja. Makasih."Hendro tidak melepaskannya. Dia malah memeluk pinggangnya makin erat. "Tadi, kamu sedang memikirkan apa?"Wenny membalas, "Aku nggak memikirkan apa-apa.""Dasar tukang bohong. Kamu jelas sedang berpikir tentang sesuatu. Wenny, kamu sedang memikirkanku."Wenny, kamu sedang memikirkanku.Sekarang, tubuh mereka begitu dekat. Tubuh pria yang kuat dan tubuh wanita yang lembut sudah saling menempel. Suasana di kantor menjadi makin menggoda. Wenny mulai merasa tak nyaman. "Pak Hendro, lepaskan aku!""Kalau aku nggak

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 664

    Hendro mengulurkan tangan dan meraih bahu Wenny. "Aku tahu, Wenny ....""Kamu sama sekali nggak tahu, Hendro. Aku merasa kamu nggak benar-benar tulus mau membantuku!"Hendro mengerutkan kening. "Wenny, kenapa kamu meragukanku seperti itu? Apa karena Ariana bukan anakku? Kalau begitu, kamu terlalu meremehkanku. Aku nggak akan membiarkan Ariana terlibat dalam bahaya begitu saja cuma karena dia bukan anakku. Aku juga sangat menyayangi Ariana."Wenny merasa dirinya terlalu terbawa perasaan. Ariana diculik. Sebagai ibu, dia sangat cemas.Mana boleh Wenny meragukan Hendro? Bagaimanapun, Bu Renata juga diculik.Sekarang, yang bisa mereka lakukan hanyalah menunggu, meskipun setiap detik yang berlalu terasa begitu menyiksa."Pak Hendro, maafkan aku. Aku terlalu panik."Hendro membalas, "Nggak apa-apa."Saat itu, Hendro mendongak dan melihat sosok yang familier. Itu adalah Eddy.Eddy datang.Hendro segera berujar, "Wenny, ini adalah ibu kota. Cuma aku yang bisa membantumu. Aku pasti akan menyela

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 663

    Hendro melihat layar ponselnya. Itu dari nomor yang tidak dikenal.Sutinah bertanya, "Pak Hendro, sebelumnya belum pernah ada telepon dari nomor ini. Siapa yang meneleponmu?"Hendro mengerutkan kening. Dia juga tidak tahu. Dia mengambil ponselnya dan menekan tombol untuk menjawab.Segera, terdengar suara yang familier, lembut, dan jelas dari ujung telepon. "Halo, Pak Hendro. Ini aku, Wenny."Wenny?Hendro terkejut sejenak. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Wenny akan meneleponnya.Selama tiga tahun terakhir, Wenny sudah mengganti nomor telepon.Hendro pikir Wenny sudah pergi dengan pesawat, tetapi sekarang dia malah menerima telepon darinya. Pria itu sangat terkejut dan senang.Dia menggenggam ponselnya dengan penuh semangat sambil bertanya, "Wenny, kamu sudah pergi?""Pak Hendro, aku sebenarnya berencana untuk pergi, tapi ada masalah. Ariana dan Nyonya Renata telah diculik!"Ariana dan ibunya diculik?Hendro langsung berdiri. Dia membalas dengan suara tegas, "Apa? Siapa yang mencu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status