Share

Bab 752

Penulis: Sierra
Bu Renata tersenyum. Dia meraih tangan Hendro dan menyatukannya dengan tangan Wenny. "Wenny, demi Ariana, kasih kesempatan pada Hendro ya. Kalau dia masih berani mengecewakanmu, aku bakal jadi orang pertama yang nggak akan melepaskannya!"

"Bu, aku ini anak kandungmu lho!"

Wenny pun menyunggingkan bibirnya. Dia tersenyum.

Hendro memandang ke arah Wenny. "Wenny, menikahlah denganku. Ayo, kita nikah!"

Hati Wenny akhirnya benar-benar melunak. Sebenarnya, hidup ini tidak perlu terus-terusan dibayangi masa lalu. Yang penting adalah hidup di saat ini.

Wenny mengangguk. "Oke."

Hendro langsung memeluk Wenny dan memutarnya beberapa kali. "Baguslah, Wenny. Kita akan menikah! Aku akan membawamu pulang sebagai istriku!"

Ariana bertepuk tangan dengan riang. "Selamat, Papa. Selamat, Mama!"

Bu Renata juga tersenyum bahagia.

....

Hendro dan Wenny sudah memutuskan untuk menikah. Hari ini adalah hari kerja dan kantor catatan sipil buka.

Hendro pun menelepon Wenny. Saat ini, Wenny sedang sibuk di studiony
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (13)
goodnovel comment avatar
elisd8359
pasti gagal nikah ini, masih panjang episodenya menuju bahagia...
goodnovel comment avatar
Rostina
Iya ngapain juga beritahu hana licik itu
goodnovel comment avatar
Suharti Purwanto
yakinnn... pasti nikahnya Wenny sama Hendro bakal dibikin batal sama penulis.. dia akan belain Hana agar terus bisa kejar Hendro
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 764

    "Ini ....""Sudahlah, Ayah, Ibu. Aku lelah. Aku mau kembali ke kamar dulu untuk istirahat. Kalau aku tidur nyenyak malam ini, besok aku baru bisa berkencan dengan baik bersama Hendro."Setelah berkata begitu, Hana pun kembali ke kamarnya.Vero sontak mengernyit. "Apa sebenarnya maksud Hendro? Kemarin dia datang ke rumah Keluarga Yale untuk membatalkan janji pernikahan, sekarang malah terlibat lagi dengan Hana. Dia mau apa sebenarnya?"Morgan berkata dengan serius, "Aku akan telepon Hendro!"Morgan mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor Hendro.Di sisi lain, suara dering ponsel yang lembut terdengar. Tak lama kemudian, panggilan diterima. Suara rendah dan berwibawa Hendro terdengar. "Halo, Paman Morgan, ada apa?"Morgan berbicara dengan nada dingin, "Hendro, aku mau tanya apa sebenarnya maksudmu?""Aku nggak mengerti maksud Paman Morgan.""Tadi, Hana baru pulang. Dia bilang kamu mengajaknya makan bareng besok.""Ya.""Hendro, kamu datang ke rumah Keluarga Yale untuk membatalkan janji

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 763

    Hana melaporkan semua yang dia peroleh hari ini kepada Tamara.Tamara membalas dengan puas, "Bagus. Dengan adanya Sihir Sehati, Hendro nggak akan bisa jauh-jauh darimu."Hana menimpali dengan gembira, "Bibi Tamara, Sihir Sehati ini nggak bakal tiba-tiba nggak manjur, 'kan? Aku sudah bersusah payah mendapat kesempatan untuk selalu berada di sisi Hendro. Aku takut kehilangan dia."Tamara merespons sambil tersenyum, "Jangan khawatir. Sihir Sehati ini sangat kuat. Hendro nggak akan sembuh kecuali dia selalu bersamamu!""Oke. Makasih, Bibi Tamara.""Sama-sama. Sekarang, musuh bersama kita adalah Wenny dan Vero. Aku nggak akan membiarkan ibu dan anak itu lolos!"....Di dalam bangsal, Sutinah mendekat ke Hendro, lalu berbisik untuk melaporkan, "Pak Hendro, tadi Nona Hana keluar untuk menerima telepon. Aku diam-diam mendengarkan, sepertinya dia sedang bicara dengan seseorang yang bernama Bibi Tamara."Bibi Tamara?Tamara?Apa mungkin orang di balik semua ini adalah Tamara?Hendro menekan bibi

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 762

    Ariana masih sangat kecil dan tidak mengerti dunia orang dewasa yang rumit. Bu Renata tidak ingin membicarakan hal-hal seperti itu di depan anak kecil."Ariana, biarkan papamu istirahat dengan baik. Ayo, Nenek bawa kamu pulang ya."Ariana mencium pipi Hendro. "Papa, kalau begitu aku pergi dulu ya. Papa istirahatlah ...."Hendro memeluk Ariana lagi. "Ariana, Papa akan merindukanmu."Bu Renata lalu membawa Ariana keluar.Sekarang, di dalam bangsal hanya tinggal Hendro dan Hana. Hana duduk di samping ranjang. "Hendro, aku sangat senang kamu memintaku tinggal di sini."Ini adalah awal yang sangat baik.Hendro menatap Hana. "Entah kenapa, berada di dekatmu membuatku merasa sangat nyaman."Hana membalas, "Hendro, itu karena kamu mencintaiku. Sebenarnya, hatimu masih ada tempat untukku. Hanya saja, kamu terpesona oleh Wenny."Hendro bertanya dengan nada ambigu, "Benarkah?"Hana mengangguk. "Ya."Hendro berkata, "Kalau begitu, tetaplah di sini untuk menemaniku."Hana merasa sangat senang. Akhi

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 761

    Ariana berujar sambil mengangguk. "Kalau begitu, Papa cepat sembuh ya ...."Hana menatap Ariana dengan ekspresi muram. Kini, anak itu sudah mengetahui bahwa Hendro adalah ayahnya. Setiap kali memikirkan anak kecil yang mengganggu itu akan selalu berada di antara dirinya dan Hendro, Hana merasa pusing.Namun, setelah Hana mendapatkan Hendro, dia yakin akan ada cara untuk menangani anak itu.Bu Renata memandang Hana. "Hana, bagus juga kamu datang hari ini. Ada sesuatu yang ingin kusampaikan padamu."Hana meraih lengan Bu Renata. "Bibi, waktu itu aku yang salah. Setelah ibuku kembali, dia langsung memarahiku habis-habisan. Aku juga sudah introspeksi diri sangat lama. Aku berjanji nggak akan melakukan hal yang berlebihan seperti itu lagi. Sebenarnya, semua ini karena aku sangat mencintai Hendro. Ibuku dan Bibi adalah teman baik. Ibuku juga bilang, dia akan sangat tenang kalau aku nikah dengan Hendro. Keluarga kita juga akan jadi makin dekat."Hana sangat pintar. Dia tahu betul bagaimana me

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 760

    Setelah itu, Hendro berbalik dan kembali ke bangsalnya.Hana mengikuti. "Hendro, kamu nggak kejar Wenny lagi?"Tentu saja Hendro ingin mengejar Wenny, tetapi bukan sekarang. Dia merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, jadi dia harus mencari tahu dulu apa yang sedang terjadi.Hendro kembali ke bangsal dan memanggil dokter.Dokter itu berdiri di samping ranjang dengan sikap hormat. "Pak Hendro."Hendro memandang dokter itu sambil bertanya, "Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku sering merasa sakit kepala yang sangat parah, seolah-olah kepalaku akan meledak?"Dokter itu menjawab, "Pak Hendro, kami sudah melakukan berbagai pemeriksaan, tapi hasilnya menunjukkan tubuhmu sangat sehat. Nggak ada yang aneh."Tidak ada yang aneh?Jika tubuhnya sehat, kenapa dia merasa sakit kepala yang sangat hebat?Dokter itu menyerahkan hasil pemeriksaan. "Pak Hendro, ini adalah hasil CT scan otakmu. Semuanya terlihat normal."Hendro menjadi makin bingung. Kepalanya terasa sangat sakit, tetapi tidak ditemu

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 759

    Wenny terdiam di pintu. Dia benar-benar tidak menyangka akan melihat Hana di dalam bangsal rumah sakit.Hana sedang duduk di ranjang, sementara Hendro terbaring mengenakan baju pasien dan masih belum sadar. Hana sedang mengusap wajah tampan Hendro dengan penuh kasih sayang. Suasananya terlihat sangat intim.Yuvi bertanya dengan terkejut, "Hana, kenapa kamu ada di sini?"Hana menoleh, lalu mendapati Wenny serta Yuvi yang berdiri di pintu.Hana langsung berdiri dan mendekati Wenny. Dia bertanya sambil tersenyum penuh sindiran, "Wenny, kenapa kamu datang? Hari ini, seharusnya Hendro urus akta nikah denganmu, tapi dia malah bersamaku. Kamu pasti sudah menunggu seharian di kantor catatan sipil ya? Wenny, aku benar-benar merasa kasihan padamu."Yuvi ingin berbicara, tetapi Wenny menghentikannya. Dia menatap Hana sambil bertanya, "Kamu bersama Hendro sepanjang hari ini?""Benar. Aku dan Hendro sudah lama saling kenal. Dia selalu punya tempat untukku di hatinya. Wenny, kamu seharusnya nggak ce

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status