Share

Bab 874

Author: Sierra
Yuvi membalas, "Bos, kami bukan datang untuk berwisata. Kami datang untuk mencari sesuatu."

"Apa yang kalian cari? Mungkin saja aku tahu."

"Kami mau cari Bunga Salju Terexa."

"Maksud kalian, bunga yang cuma mekar sekali dalam 50 tahun itu? Wah, kalian benar-benar beruntung. Kemarin, ada seorang bibi yang naik gunung dan dia kebetulan memetik satu Bunga Salju Terexa."

Mata Yuvi berbinar penuh kegembiraan. "Benarkah? Itu luar biasa! Bos, apa kamu punya kontak bibi itu? Kami mau beli Bunga Salju Terexa dengan harga tinggi!"

Pemilik penginapan membalas sambil tersenyum, "Aku punya nomor teleponnya. Biar aku hubungi sekarang."

Pemilik penginapan pun mengeluarkan ponsel dan menelepon.

Yuvi menoleh dengan gembira ke arah Victor. "Victor, kamu dengar, 'kan? Kita benar-benar beruntung. Ternyata ada Bunga Salju Terexa!"

Victor mengulurkan tangan dan mencubit pipinya dengan lembut. "Lihatlah, kamu sampai begitu senang."

"Tentu saja aku senang!"

Tak lama kemudian, pemilik penginapan menutup telepo
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 876

    Jessica mengakui dengan tenang, "Nona Yuvi memang pintar. Benar, akulah yang beli Bunga Salju Terexa itu. Jadi, sekarang bunga yang kalian butuhkan ada di tanganku. Gimana, Nona Yuvi? Apa kamu tertarik untuk keluar dan bicara?"Yuvi tertawa dingin. "Tunggu saja, aku akan datang sekarang."Yuvi menutup telepon, lalu menoleh sekilas ke arah kamar mandi. Victor masih berada di dalam dan sedang mandi.Yuvi mengambil pena dan menulis secarik catatan. [Victor, aku keluar sebentar buat beli makanan. Bentar doang kok.]Yuvi meletakkan catatan itu di meja, lalu keluar kamar.Tak lama kemudian, Yuvi melihat Jessica berdiri di koridor dan sedang menunggunya.Yuvi melangkah maju. "Nona Jessica, sepertinya kamu mengikuti kami ke sini, sampai tahu persis setiap gerak-gerik kami."Jessica tersenyum sinis. "Tentu saja. Kalau nggak, gimana aku bisa merebut Bunga Salju Terexa dari tanganmu?""Di mana Bunga Salju Terexa?"Jessica mengeluarkan sebuah kotak. Di dalamnya, terlihat jelas Bunga Salju Terexa b

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 875

    Victor mengangguk. "Oke."Victor membawa Yuvi menuju rumah si bibi, tetapi pintu rumah itu sudah terkunci rapat. Tidak ada seorang pun di sana.Yuvi mengetuk pintu. "Halo, apa ada orang? Ada orang nggak ya?"Seorang tetangga dari samping keluar. "Kalian mencari bibi itu, ya?"Yuvi mengangguk cepat. "Ya, kami mencarinya. Apa kamu tahu dia pergi ke mana?"Tetangga itu menjawab, "Dia sudah pindah. Dia sudah meninggalkan Tibera."Apa?Yuvi langsung bertanya dengan cemas, "Kamu tahu dia pindah ke mana?""Aku dengar dia dapat banyak uang. Katanya, nggak akan kembali lagi."Dapat uang banyak?"Kalian pasti mau beli Bunga Salju Terexa darinya, 'kan? Bunga itu sudah dibeli sama orang lain dengan harga yang sangat tinggi. Bibi itu langsung pindah setelah mendapat banyak uang."Yuvi langsung merasa putus asa. Bunga Salju Terexa itu sudah dijual. Mereka datang terlambat.Padahal tadinya mereka mengira waktunya tepat sekali, kebetulan ada Bunga Salju Terexa yang mekar. Namun, ternyata ada orang lai

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 874

    Yuvi membalas, "Bos, kami bukan datang untuk berwisata. Kami datang untuk mencari sesuatu.""Apa yang kalian cari? Mungkin saja aku tahu.""Kami mau cari Bunga Salju Terexa.""Maksud kalian, bunga yang cuma mekar sekali dalam 50 tahun itu? Wah, kalian benar-benar beruntung. Kemarin, ada seorang bibi yang naik gunung dan dia kebetulan memetik satu Bunga Salju Terexa."Mata Yuvi berbinar penuh kegembiraan. "Benarkah? Itu luar biasa! Bos, apa kamu punya kontak bibi itu? Kami mau beli Bunga Salju Terexa dengan harga tinggi!"Pemilik penginapan membalas sambil tersenyum, "Aku punya nomor teleponnya. Biar aku hubungi sekarang."Pemilik penginapan pun mengeluarkan ponsel dan menelepon.Yuvi menoleh dengan gembira ke arah Victor. "Victor, kamu dengar, 'kan? Kita benar-benar beruntung. Ternyata ada Bunga Salju Terexa!"Victor mengulurkan tangan dan mencubit pipinya dengan lembut. "Lihatlah, kamu sampai begitu senang.""Tentu saja aku senang!"Tak lama kemudian, pemilik penginapan menutup telepo

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 873

    Jantung Yuvi berdebar kencang. Menikah?"Nikah dengan siapa?"Yuvi tanpa sadar melontarkan pertanyaan bodoh itu.Pertanyaan itu langsung membuatnya mendapat "hukuman." Victor menunduk dan menggigit lembut bibir merahnya."Akh!"Yuvi meringis kesakitan. "Kamu bikin aku kesakitan."Tatapan Victor penuh bara ketika menatapnya. "Memang harus sakit. Nona Yuvi, kamu mau nikah dengan siapa?"Yuvi membalas, "Aku ....""Selain aku, memangnya ada orang lain? Maksudku, pernahkah kamu mempertimbangkan untuk nikah denganku?"Menikah dengannya ....Yuvi merasa ini terlalu tiba-tiba. Bagaimanapun, mereka baru saja kembali bersama. Namun kalau dipikir lagi, jika bukan karena insiden tiga tahun lalu, bukankah seharusnya mereka sudah menikah?"Victor, kamu mau nikah denganku?"Victor merangkul pinggang ramping Yuvi dan mendekapnya erat. "Ya, aku mau nikah denganmu. Apa kamu mau nikah denganku?"Apakah mau menikah dengannya?Yuvi bisa merasakan degup jantungnya sendiri berdentam begitu keras."Nona Yuvi,

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 872

    Yuvi dan Ariana sama-sama perempuan. Itu sebabnya, setelah Victor mengantar mereka masuk kamar, dia langsung keluar dulu dengan sadar diri.Yuvi bantu Ariana merapikan piamanya, lalu berkata lembut, "Masuklah."Victor pun melangkah kembali ke dalam kamar.Ariana bertanya riang, "Mama angkat, malam ini Papa Angkat tidur bareng kita, 'kan?"Yuvi menggeleng. "Tentu saja nggak."Ariana bertanya dengan polos, "Kenapa?"Yuvi mengecup pipi mungil Ariana. "Soalnya Ariana itu anak perempuan. Anak perempuan nggak boleh tidur bareng laki-laki mana pun selain papanya. Itu rahasia kecil kita sebagai perempuan ya."Ariana mengangguk seolah-olah mengerti, "Mama juga bilang begitu padaku."Yuvi lalu menyerahkan sebuah buku dongeng pada Victor. "Aku mau mandi dulu. Kamu bacakan cerita untuk Ariana."Victor menerima buku dongeng itu. "Oke, serahkan padaku."Yuvi berjalan menuju kamar mandi. Saat menoleh, dia melihat Ariana sudah berbaring manis di ranjang, sementara Victor bersandar di kepala ranjang da

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 871

    Ariana merasa sangat gembira. "Boleh begitu?"Yuvi membalas, "Tentu saja. Apa jangan-jangan Ariana nggak mau tidur sama Mama Angkat?"Ariana mengangguk. "Mau."Wenny berujar sambil tersenyum, "Yuvi, sepertinya bakal repot deh kalau Ariana ikut denganmu?"Yuvi menjawab, "Wenny, nggak repot kok. Dulu, Ariana juga sering tidur bareng aku.""Dulu ya dulu, sekarang kondisinya sudah berbeda. Sekarang, kamu sudah jadian sama Pak Victor. Aku nggak tahu Pak Victor bakal merasa keberatan atau nggak." Wenny pun melirik ke arah Victor.Victor menyunggingkan senyuman. "Aku nggak keberatan. Aku juga sangat menyukai Ariana."Ariana langsung menepuk tangan kecilnya, "Kalau begitu, malam ini Ariana bisa tidur bareng Mama Angkat!"Wenny tidak tega mematahkan semangat putrinya. Dia membalas sambil tersenyum, "Yuvi, kalau begitu aku titipkan Ariana padamu ya. Aku pulang dulu.""Ariana, pamit dulu sama Mama.""Sampai jumpa, Mama."Wenny pun pergi. Yuvi menggendong Ariana naik ke mobil mewah Victor.Victor

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status